Kumpulan aksara sebagai jejak perjalanan menembus ruang dan waktu dalam mengeksplorasi diri dan dunia.
Jumat, 25 September 2020
Malamun Lasiak Rata
Kamis, 10 September 2020
Vaksin Lokal Covid-19 Diproduksi Massal Pertengahan 2021
Indonesia mengembangkan vaksin yang diprediksi akan tersedia
pada 2021 nanti. Saat ini terdapat beberapa jenis calon vaksin virus Corona
(Covid-19) yang mulai diujikan kepada manusia.
“Dari 15 tahapan yang harus dipenuhi, saat ini calon
vaksinasi Indonesia telah berhasil melalui delapan tahapan. Akan menuju ke
tujuh langkah berikutnya, dimana proses yang berikut ini membutuhkan waktu yang
lebih lama,” kata Anggota Tim Komunikasi Publik Gugus Tugas Percepatan
Penanganan Covid-19, dr. Reisa Broto Asmoro, di BNPB Jakarta, Selasa (7/7/2020).
Menurut Reisa, setidaknya ada beberapa vaksin dalam tahap
uji klinis pada saat ini.
Selengkapnya : https://bit.ly/3fbFQ1s
Rabu, 09 September 2020
Kisruh APD Tenaga Kesehatan
KISRUH pengadaan alat pelindung diri untuk tenaga kesehatan terjadi sejak awal pandemi. Sebanyak 2 juta alat pelindung menumpuk dan tak tersalurkan ke berbagai daerah. Di tengah kebutuhan yang mendesak, Kementerian Kesehatan malah menunjuk perusahaan yang tak punya pengalaman memproduksi peralatan itu. Disebut-sebut ikut menyebabkan tumbangnya tenaga kesehatan.
Minggu, 06 September 2020
New Normal tanpa Protokol
Satu per satu kantor pemerintahan ditutup karena karyawannya terpapar COVID-19. Hal ini dinilai ironis karena pemerintah mempromosikan new normal yang intinya adalah penerapan protokol.
Sabtu, 05 September 2020
Sense of Crisis, Pandemi Covid, Pilkada 2020
Selandia baru tunda pemilu. Lantaran ada lonjakan 49 kasus baru. Padahal, jumlah kasus di negeri ini relatif kecil: total 1782 kasus dan kematian 24 orang. Di Indonesia berapa kasus dan kematian, kok nekat Pilkada?
Dalam Sidang Kabinet Paripurna di Istana Negara, Presiden telah mengingatkan segenap jajaran pemerintah untuk mengantisipasi penyebaran Covid-19 melalui tiga klaster, yakni klaster perkantoran, klaster keluarga, dan klaster Pilkada.
Pilkada serentak tidak boleh menjadi cluster baru penyebaran
Covid-19. Protokol kesehatan hrs diterapkan dengan ketat di setiap tahapan
pilkada. Panitia harus mengintensifkan koordinasi dg paslon, penegak hukum dan
masyarakat. Semua pihak harus mentaati demi keselamatan bersama.
Mengapa Pilkada di tengah bencana harus ditunda? Untuk menjaga kesehatan dan keselamatan rakyat hrs fokus, butuh anggaran besar & sudah banyak yg berguguran. Doa untuk mereka yg sdh mendahului kita.
Jumat, 04 September 2020
Sistem Kesehatan Indonesia Kolaps?
Jika kondisi wabah yg terus meroket di Indonesia saat ini terus berlanjut. Maka sistem kesehatan kita akan segera kolaps. Ruang ICU dan kamar-kamar RS tidak akan mampu lagi menampung pasien baru. Ini bukan prediksi tapi konsekwensi logis dari sikap dan kebijakan Pemerintah.
Mari jaga diri baik-baik karena kondisi sedang tidak baik-baik saja. Usahakan jangan sampai tertular covid, sebab jika tertular saat ini kalian akan sangat sulit mendapatkan layanan kesehatan. Disiplinlah pakai masker dan jangan keluar jika tidak perlu!
Kamis, 03 September 2020
Kritik atas Revisi Undang-Undang MK
Revisi Undang-Undang Mahkamah Konstitusi memantik kritik dari kalangan akademikus pemantau lembaga peradilan dan masyarakat luas. Mereka menyoroti pembahasan yang supercepat dan tertutup di DPR. Mereka pun mempermasalahkan revisi yang menguntungkan sebagian besar hakim yang sedang menjabat, tapi tidak menyentuh hal-hal substansial untuk penguatan MK secara kelembagaan.
Senayan mengebut revisi Undang-Undang Mahkamah Konstitusi hanya untuk mengubah usia dan masa jabatan hakim. Mengabaikan hal yang lebih substansial, revisi dinilai sebagai hasil kompromi kedua lembaga.
Minggu, 30 Agustus 2020
Selasa, 25 Agustus 2020
Gedung Terbakar, Habis Perkara?
Gedung utama Kejaksaan Agung hangus terbakar ketika Korps Adhyaksa tengah menangani perkara besar, termasuk kasus dugaan suap Joko Tjandra untuk sejumlah jaksa. Spekulasi tentang nasib berkas perkara tetap mencuat, meski Kejaksaan menjamin keamanannya.
Minggu, 23 Agustus 2020
Target Ambisius Ekonomi 2021
PEMERINTAH mempertahankan kebijakan defisit anggaran di atas 3 persen dari produk domestik bruto pada 2021 sebagai kelanjutan penanganan pandemi dan pemulihan ekonomi nasional. Belanja digenjot untuk mendorong target pertumbuhan ekonomi yang dipatok di kisaran 4,5-5,5 persen.
Apakah target ini tidak terlalu ambisiu di tengah masih lesunya konsumsi masyarakat, investasi, dan belanja negara saat ini?
Jumat, 14 Agustus 2020
Bantuan Subsidi untuk Pekerja Swasta
Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Ketenagakerjaan menapis data 15,72 juta pegawai swasta bergaji di bawah Rp 5 juta yang bakal menerima bantuan pemerintah. Tanpa data akurat, subsidi Rp 600 ribu per bulan untuk meningkatkan daya beli - agar mengungkit perekonomian nasional yang tengah lesu - itu berpotensi salah sasaran.
Selasa, 11 Agustus 2020
Pembelajaran Jarak Jauh yang tidak Efektif
Senin, 10 Agustus 2020
Riset dan Inovasi yang tertinggal
Indonesia masih tertinggal dalam urusan riset dan inovasi. Dibanding negara tetangga, seperti Singapura dan Malaysia, keberpihakan pemerintah berupa anggaran riset dan inovasi nasional terbilang kecil. Pemerintah juga belum terbiasa mendasarkan kebijakannya pada kajian lembaga penelitian. Melalui Badan Riset dan Inovasi Nasional, pemerintah mencoba menyatukan kekuatan dengan dunia akademik dan industri serta membentuk ekosistem pengetahuan.
Rabu, 05 Agustus 2020
Hidup itu Tanpa Makna?
Ketika Anda bertemu lagi dengan seorang eksistensialis, tanyakan eksistensialis macam apa dia. Ada banyak jenis eksistensialisme seperti yang dikemukakan oleh para pemikir terkenal. Beberapa yang paling terkenal antara ian seperti Jean-Paul Sartre, Simone de Beauvoir, dan Albert Camus.
Albert Camus lahir di
Mondovi (sekarang Deraan), Aljazair, 7 November 1913 – meninggal di
Villeblevin, 5 Januari 1960 pada umur 46 tahun, adalah seorang penulis/filsuf
Prancis kelahiran Aljazair. Seringkali ia digolongkan sebagai seorang penulis
eksistensialis, tetapi kemungkinan ia lebih tepat disebut sebagai seorang
absurdis. Camus adalah seorang keturunan Spanyol.
Pada tahun 1957 ia dianugerahi Penghargaan Nobel dalam Sastra. Ia teman Jean Paul Sartre, seorang sastrawan eksistensialis dan Simone de Beauvoir. Ia meninggal dunia dalam sebuah kecelakaan mobil di Villeblevin pada 5 Januari 1960.
Menurut Camus, hidup manusia itu absurd. Letak absurditasnya
adalah (1) di satu sisi manusia hidup mengarah/menuju pada masa depan sementara
(2) di sisi lain, masa depan itu makin mendekatkan manusia pada kematian.
Karena menghadapi absurditas itu, manusia sering kali melakukan
"salto", atau dengan kata lain melarikan diri, dengan (1)
menenggelamkan diri pada agama atau ideologi tertentu atau (2) bunuh diri.
Baik "salto" ke dalam agama atau ideologi maupun melakukan bunuh diri ditolak oleh Camus sebagai solusi dari absurditas hidup manusia. Solusi yang ditawarkannya adalah melakukan pemberontakan atas hidup (revolt). Maksudnya, menghadapi hidup dengan berani tanpa perlu takut pada bahaya kematian yang bisa datang setiap saat tanpa diketahui.
Pelajaran TED-Ed animasi di atas menjelaskan peristiwa sejarah dan pengalaman pribadi yang membawa Camus pada pandangan dunianya.
Sabtu, 01 Agustus 2020
12 Ilmu Penting Dalam Kehidupan
Dalam kehidupan kita, banyak hal-hal penting yang perlu kita
pelajari. video ini menjelaskan 12 ilmu penting dalam kehidupan menurut Tung
Desem Waringin.
Simak dan share video ini untuk keluarga dan kerabat Anda!
#TungDesemWaringin #TDW
Jumat, 31 Juli 2020
Kompatibilitas, Prasyarat Cinta?
Selektivitas seperti itu mungkin menjadi alasan kegagalan hubungan. Seperti yang pernah dikatakan oleh Armstrong, kompatibilitas tidak cukup untuk mendorong hubungan karena tidak akan pernah bisa dipenuhi. Kompatibilitas mesti harus dilihat sebagai pencapaian daripada prasyarat cinta (Armstrong, 36) sedangkan Kita menggunakan kompatibilitas justru sebagai kriteria seleksi dan penegasan.
Akan selalu terjadi adanya kesenjangan antara ekspektasi dan kenyataan, maka mari kembali ke poin Freud tentang idealisasi di mana kunci untuk menjaga hubungan atau cinta tetap bertahan membutuhkan elemen imajinasi.
Senin, 27 Juli 2020
Selamatkan PLN atau Regulasi Listrik Nasional?
Senin, 20 Juli 2020
Aku Tak Sempurna, Tapi Kumencintaimu
Aku ingin selalu ada di dalam hatimu..
Tapi aku sadar, aku tak sempurna..
Jumat, 17 Juli 2020
Lelah Merangkai Kata
Jumat, 10 Juli 2020
Musim Pilkada (Lagi)
Selasa, 07 Juli 2020
Mencintai Kopi
Rabu, 01 Juli 2020
Dalam Jarak Rindu Tercipta
Senin, 15 Juni 2020
Ikan Cucut di Kayu Laut
Keta dik e manjalai ikan cucut..
Manjalaina
sampe tu kayulaut..
Ulang
be adik dabo buncut..
Bope
baut tai nida les imut..
Pala
kehe tu kayulaut..
Mangan
ita dot ingkayu nairepus..
Ulang
ho adik be buncut..
Takok
usibit jolo upulos marpelus..
Aso
aso dapot di kayulaut..
Ima
ibaen jadi pangaronca..
Aso
pe antong ho angkon nabuncut..
Na
so do iba ison mambaca baca..
Nga
uboto sayurmatinggi..
Tu
sidimpuan ido boluson..
Nga
mangua be anggi i..
Buncut
maho abiskon sabornginon..
Bope
anggi naso marbaut..
Padati
i totop do marroda..
Bope
songon ikan cucut..
Les
totop doho imut uida..
(Panyabungan,
14/06/20 22.29)
Selasa, 09 Juni 2020
Mau jadi Apa?
“Nanti sepuluh tahun lagi, Aku jadi apa ya?” Begitu pertanyaanmu malam itu..
Tak
ada yang tahu kita seperti apa kedepannya.. Aku juga tak punya kemampuan
meramal.. Aku hanya ingat beberapa ajaran yang pernah kubaca atau kudengar:
Menurut
keyakinan Tao : biarkan hidupmu mengalir. Hidup ini
seperti aliran air atau sungai. Ikuti saja arusnya kemana membawamu pergi.
Menurut
keyakinan Buddha : hiduplah sepenuhnya
di momen detik ini. Tak perlu khawatir dgn momen lalu dan momen akan datang.
Menurut
keyakinan Barat : aktualisasikan dirimu sebagaimana yg kau inginkan. Dream it.
Kejar. Raih.
Menurut
keyakinan Timur : engkau hanya bagian kecil dr alam semesta. Pelajari peranmu sebegai
apa. Penuhi peranmu sebagaimana seharusnya.
Menurut
Darma/Karma/Reinkarnasi : kikis terus, hapus terus, sampai habis karmamu di
kehidupan sebelumnya. Agar semakin sempurna dan suci dirimu di kehidupan lebih
lanjut. Kehidupan sekarang adalah saat ujiannya, jadi hari demi hari haruslebih
baik dr hari sebelumnya.
Menurut
para Sufi : naiklah terus, tahap demi tahap, maqom demi maqom, stingkat lebih
tinggi dari sebelumnya sampai makrifat mengenal siapa kamu dan siapa Tuhanmu.
Jadi..
10 tahun lg jd apa? Kamu hanya harus memenuhi peranmu yg seharusnya dgn lebih
baik.
Jd
pribadi yg baik. Profesional yg hebat. Insan yg meraih mimpinya. Sesuai apa yang bisa diraih dalam rentang waktu itu.
(Panyabungan, 08/06/20 20.33)
Seperti Berdiri di atas Bola
Aku merasa seperti berdiri di atas bola bulat yang mengapung di atas air danau. Sungguh repot dan sukar berjuang berdiri tegak dan diam di batas bola pijakan itu. Bolanya terus bergoyang nakal. Dan aku harus merentangkan tangan ke kanan.. ke kiri.. tegak.. menunduk.. jongkok.. ntah ngapain lagi biar tetap seimbang. Kadang pengen berdiri tegak. Kadang malah pengen jongkok. Kadang bola itu diam baik baik. Tapi air danau itu beriak. Kadang bola bagus. Air tenang. Tapi angin tiba-tiba saja muncul angin kencang. Kadang semua baik baik saja tapi aku gatal dan pengen garuk-garuk di suatu tempat eh jadi goyang lagi..
(Panyabungan, 08/06/20 23.46)
Sabtu, 06 Juni 2020
Ketika Hati Dilanda Gerimis
Kamis, 04 Juni 2020
Gubuk di tengah Gerimis
“Yaahh hujan ya..!” Kataku begitu merasakan gerimis mulai melanda di sore kemarin itu..
“Disini
ngga bang..” Jawabmu.. mengherankan aku.
“Lho..
tapi deras ini lho. Emang kamu dimana?” tanyaku lagi penuh penasaran. Kok bisa
ga ada hujan disitu pikirku.
“Di
hati abang kan..?” Jawabmu lagi dengan lembut.
Duhh,
aku jadi kelepek-klepek mendengarnya. Tapi aku lagi kehujanan ini. Aku khawatir
hatiku juga turut kehujanan (halah).
Bagaimana kamu bisa ada disitu klo disitu juga hujan (heuheu).
Ah,
biar kupersilakan saja “Hehe tentu saja.. Bisakah dikau berteduh disitu.. Di hatiku
yang dilanda gerimis.. Bersabarlah.. Mungkin
sebentar lagi akan reda.. Maaf hanya ada gubuk lama yang sedikit reot
dan goyah tempat untukmu berteduh disitu.. Moga hujan segera berhenti.”
“No
problem. Everything will be better.” Jawabmu. Ucapan yang segera meredakan
hujan dan menumbuhkan bunga-bunga indah semerbak di taman hatiku..
(Panyabungan,
03/06/20 17.36)
Momen
“Bagaimana kamu bersikap terhadap peristiwa-peristiwa sebelumnya? Apa yang kamu pikirkan sekarang?" Tanyamu padaku siang yang terik ini sambil menikmati jus segar di kantin
Ya, terkadang peristiwa pahit yang dialami memang membuat kita merasa berat dan ragu-ragu untuk melangkah. Rasanya hidup ini tidak adil, terlalu banyak peristiwa mengecewakan yang datang silih berganti.
"Aku coba lepaskan semua beban, hati, dan pikiran agar menjadi ringan untuk menikmati setiap jengkal kehidupan. Aku puas menjalani hidup dan menerima kondisi apapun yang terjadi." Jawabku.
“Kamu selalu menghargai setiap momen ya?” Tanyamu lagi..
"Ya. Kucoba bersyukur dengan apapun yang menimpa kita selama ini, menikmati setiap momen dengan ketulusan ini." Jawabku lagi sambil teringat dengan konsep momen.
(Panyabungan, 03/06/20 12.08)
Rabu, 03 Juni 2020
Ulang Dokon Sisa-Sisa
Ulok anggi marbisa..
Namonjap
di rawa rawa..
Ulang
dok anggi sisa sisa..
Na
ondope torbit baya di roa..
Pala
kehe amu tu poken donok..
Tabusi
abit baen parompa..
Ulang
paingot be au naonok..
Arana
i madung do au lupa..
Mardalan
anggi motor tu rao..
Naipalaluna
tu pakan baru..
Mardalan
ma au tujolo..
Manjalai
hangoluan nabaru..
(Panyabungan,
27/05/20 12.15)
Sebait Puisi Menunggu Kantuk
-
Pada abad ke-4 hingga abad ke-7 di wilayah Jawa Barat terdapat kerajaan bercorak Hindu-Budha yaitu kerajaan Tarumanagara yang dilanju...
-
Ada dua istilah, yakni Logical Framework (LF atau Logframe) dan Logical Framework Approach (LFA) yang terkadang membingungkan. LogFr...
-
T ahapan keputusan adalah tahapan dalam manajemen rantai pasokan untuk mengambil tindakan atau keputusan yang terkait dengan beberapa pro...