Kamis, 04 Juni 2020

Momen


“Bagaimana kamu bersikap terhadap peristiwa-peristiwa sebelumnya? Apa yang kamu pikirkan sekarang?" Tanyamu padaku siang yang terik ini sambil menikmati jus segar di kantin

Ya, terkadang peristiwa pahit yang dialami memang membuat kita merasa berat dan ragu-ragu untuk melangkah. Rasanya hidup ini tidak adil, terlalu banyak peristiwa mengecewakan yang datang silih berganti.

"Aku coba lepaskan semua beban, hati, dan pikiran agar menjadi ringan untuk menikmati setiap jengkal kehidupan. Aku puas menjalani hidup dan menerima kondisi apapun yang terjadi." Jawabku.

“Kamu selalu menghargai setiap momen ya?” Tanyamu lagi..

"Ya. Kucoba bersyukur dengan apapun yang menimpa kita selama ini, menikmati setiap momen dengan ketulusan ini." Jawabku lagi sambil teringat dengan konsep momen.

Ada satu cara pandang terhadap momen yang menarik dalam salah satu ajaran. Lihatlah tiap detik hidupmu sebagai momen momen katanya. Hidup itu adalah momen-momen. Setiap momen berdiri sendiri. Momen detik ini adalah sekarang ini. Bukan momen yang telah berlalu. Bukan momen yg akan datang. Kita diciptakan untuk mengisi tiap momen dengan sepenuhnya. Tanpa harus terikat momen lalu dan terbebani momen akan datang. Hiduplah di momen yang sedang kamu jalani. Momen lalu biar berlalu. Momen akan datang bila tiba masanya.

(Panyabungan, 03/06/20 12.08)

Tidak ada komentar: