Tampilkan postingan dengan label bantuan hidup dasar. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label bantuan hidup dasar. Tampilkan semua postingan

Jumat, 04 Oktober 2019

Menguatkan Kompetensi Staf Non Klinis: Pengalaman Saya Menggelar Pelatihan Bantuan Hidup Dasar 2019

Sebagai Kepala Unit Personalia dan Diklat di RSU Permata Madina Panyabungan, saya selalu meyakini bahwa mutu layanan rumah sakit bukan hanya ditentukan oleh tenaga klinis, tetapi juga oleh kesiapan seluruh unsur yang bekerja di dalamnya. Karena itu, setiap tahun saya berusaha memastikan bahwa program kerja diklat benar-benar berjalan dan memberikan dampak nyata bagi peningkatan kapasitas SDM kami.

Salah satu kegiatan yang sangat berkesan bagi saya adalah penyelenggaraan Diklat Bantuan Hidup Dasar (BHD) bagi staf non klinis pada Jumat, 4 Oktober 2019. Kegiatan ini merupakan bagian dari implementasi program kerja diklat tahun 2019, dan menjadi momen penting untuk memperkuat kesiapsiagaan staf non medis dalam menghadapi kondisi kegawatdaruratan.

Pelatihan dilaksanakan di Aula Saung RSU Permata Madina mulai pukul 14.00 WIB hingga selesai. Saya masih ingat bagaimana antusiasme peserta begitu terasa sejak awal kegiatan. Walaupun mereka bukan tenaga klinis, namun semangat mereka untuk belajar dan memahami keterampilan dasar penyelamatan nyawa benar-benar luar biasa.

Untuk memberikan pelatihan yang komprehensif dan akurat, kami menghadirkan dr. Sofian Hasibuan, Sp.An sebagai pemateri. Beliau menyampaikan materi dengan sangat jelas, mulai dari prinsip dasar Bantuan Hidup Dasar, teknik kompresi dada yang benar, hingga praktik penanganan kondisi henti napas dan henti jantung pada korban.

Melihat para peserta mengikuti setiap sesi dengan penuh perhatian, bahkan berlatih langsung dengan serius, membuat saya semakin yakin bahwa diklat seperti ini penting untuk terus ditingkatkan. Bagi saya, keselamatan pasien adalah tanggung jawab seluruh komponen rumah sakit, dan memberikan pemahaman tentang BHD kepada staf non klinis adalah salah satu langkah strategis untuk memastikan itu terwujud.

Kegiatan ini tidak hanya menambah pengetahuan, tapi juga menumbuhkan rasa tanggung jawab bersama. Saya pribadi merasa bersyukur dapat memimpin unit yang memiliki peran penting dalam membangun budaya kompetensi dan kesiapan darurat di rumah sakit.

Semoga pelatihan seperti ini terus berlanjut dan memberikan manfaat yang lebih luas bagi seluruh staf serta pasien RSU Permata Madina Panyabungan.