Kumpulan aksara sebagai jejak perjalanan menembus ruang dan waktu dalam mengeksplorasi diri dan dunia.
Kamis, 07 Maret 2024
Meresap dalam Relung Jiwa: Angkara Murka
Kamis, 18 Mei 2023
Mengisi Jiwa yang Sunyi
Sabtu, 01 April 2023
Sejumput Harapan Dalam Doa
Rabu, 08 Maret 2023
Seindah Sawah Menghijau
Sabtu, 11 Februari 2023
Senja dan Doa
Setelah bermain dengan indahnya senja, diam-diam aku berdialog dengan Tuhan meski itu hanya satu tujuan. Yaitu mendoakanmu, berharap Tuhan selalu melindungimu .
Rabu, 01 Februari 2023
Lepaskan Perbannya, Mulai Lagi.
Minggu, 29 Januari 2023
Minggu, 01 Januari 2023
Tahun yang Baik
Sabtu, 31 Desember 2022
7 Pembelajaran dari Tahun yang Luar Biasa
- Berhenti membuat pengecualian. Sebelum Anda menyadarinya, pengecualian itu malah akan menjadi aturan atau norma baru. Menghancurkan prinsip sendiri. Seperti pasal karet jika ingat pelajaran sewaktu kuliah hukum dulu. Kejatuhanmu dimulai saat mulai mengecualikan. Prinsip yang dipegang haruslah final.
- Karma itu nyata. Maka berbuat baiklah pada dirimu sendiri, pada yang engkau cintai, dan pada seluruh dunia. Jika tidak, maka akan kembali padamu seperti bumerang.
- Perhatian adalah satu-satunya mata uang yang nyata. Fokuslah untuk mendapatkannya. Semakin Anda fokus pada satu bidang untuk jangka waktu tertentu tanpa gangguan, semakin banyak perhatian yang akan Anda hasilkan.
- Berinvestasilah dalam hubungan. Dari situlah Anda akan mendapat pengembalian besar yang tak ternilai dengan uang. Sediakan waktu untuk makan bersama, jangan mencari-cari perbedaan, buat percakapan baik dan mendalam dengan orang-orang yang berkualitas.
- Utamakan kesehatan. Jaga kesehatan. Sediakan waktu untuk berolahraga.
- (Belum bisa saya ungkapkan. Sesuatu pengetahuan yang baru saya ketahui tentang wanita. Dirahasiakan dulu ya.. heuheu)
- Masa lalu dan masa depan itu tidak ada. Yang ada hanyalah saat ini. Sekarang. Mulailah hidup di alam nyata sekarang juga.
Minggu, 18 Desember 2022
Terkadang Harus Dipaksakan Sembuh
Rabu, 07 Desember 2022
Menggapai Dekapmu dalam Sunyi
Rabu, 30 November 2022
Akan Sembuh Pada Waktunya
Sabtu, 22 Oktober 2022
Mabuk
~Maulana Jalaluddin Rumi~
Sabtu, 24 September 2022
Jarak dan Rindu
Minggu, 28 Agustus 2022
Pandang Matamu
Entah mengapa, pandang matamu menenggelamkanku dalam rindu, seakan-akan aku terjatuh ke dalam lautan emosi yang tak tergambarkan. Setiap kali mata kita bertemu, getaran perasaan yang tak terbendung mengalir begitu deras. Rasanya seolah-olah aku terhanyut dalam pesona dan kehangatan yang ditawarkan pandangan itu. Dalam keheningan, hati ini berbicara dalam bahasa rindu yang tak terucapkan. Bagaimana mungkin sebuah pandangan bisa menyimpan begitu banyak makna, menyampaikan pesan-pesan tersembunyi yang tak bisa diungkapkan dengan kata-kata? Kecupan lembut rindumu menyentuh jiwaku, dan dalam keadaan ini, aku merasa seolah-olah hidup dan mati tergantung pada pandangan yang begitu indah itu.
Saat pandangan matamu menyapaku, dunia seolah-olah berputar lebih lambat dan menjadi satu-satunya hal yang ada di pikiranku. Tak ada yang lebih indah daripada merasakan sentuhan rindu di setiap tatapannya. Meskipun dalam keheningan, kita saling memahami tanpa perlu berkata apa-apa. Ketika kita terpisah, kurasakan kerinduan itu semakin mendalam, seolah-olah pandangan itu menjadi benang pengikat antara hati kita. Setiap hari menjadi perjuangan untuk menahan rindu yang semakin dalam, tapi pandangan itu juga menjadi sumber kekuatan untuk terus berjuang dan bersabar menunggu waktu bersama. Hingga suatu saat, aku tahu, pandangan itu akan berujung pada kebahagiaan yang tak terhingga, karena di dalamnya terdapat sepenuhnya makna cinta yang tulus dan abadi.
...
Pandang matamu tenggelamkanku dalam lautan rindu. Hingga kini, kedalaman deritaku tak kunjung terangkat ke daratan cintamu, Kasih.
Jumat, 15 Juli 2022
Berandai-andai
Entah apakah karena malam ini cuacanya agak panas, atau karena aktifitas makan malam yang tak bisa kunikmati disebabkan sakit gigi dan sariawan, rasanya kurang semangat dan gelisah. Ataukah karena aku akhir-akhir ini jadi kurang nutrisi dan gizi karena harus makan nasi bubur atau nasi putih melulu. Atau juga karena obrolan tadi yang terlanjur membicarakan hal-hal yang seandainya terjadi. Tapi bukan hal yang menyenangkan. Justru berandai-andai jika terjadi sesuatu yang buruk. Ah, sungguh tak menyenangkan dan malah membuat khawatir.
Untuk menenangkan hati, kucoba menyeduh kopi untuk menemaniku membaca buku malam ini.
Aku teringat pernah mendengar atau membaca pesan seperti ini:
"Jangan menyesali masa lalu, jangan takut dengan masa sekarang dan jangan putus asa dengan masa depan"
Semoga aku bisa selalu mengingat juga pesan Dr Yusuf al Qaradhawi yang mengatakan bahwa dalam Al Quran juga ada ayat yang melarang kita untuk putus asa dan berandai-andai :
'kalaulah begitu, kalaulah begini'
QS. Ali Imran : 156
Sabtu, 04 Juni 2022
Kopi dan Busur Panah
Hmm.. bagimu kopi memang tak ada duanya ya? Katamu beberapa hari yang lalu.
Ya, kurasa memang begitu. Karena menyeruput kopi sembari menyingkap malam atau sekedar lihat postingan story darimu hari ini adalah salah satu ritual paling indah laksana menunggu sang surya terbit mengetuk bumi..Haha baya.. trus gmana klo ngopi2 kita nanti? Jangan masuk angin donk.
Teh anget pun enak apalagi cuaca dingin. Sahutmu lagi.
Ga usah ada kopi atau teh, klo ada kamu cuaca dingin pun jadi hangat kyknya... hmmm
Astaghfirullah. Aku ga akan terbuai dengan kata" seperti itu. Sahutmu kembali.
Iya. Aku tau kamu ga seperti itu.
Itu kan bukan perkara kamunya bisa dibilang gitu atau ga.. tapi sebab malam ini yang dingin dan ada kopi menemani jadi kata-kata pun tiba meluncur deras tanpa tertahan.. ☕
Bukankah anak panah akan meluncur begitu saja, pabila tali busur telah ditarik dan lepaskan tanpa melihat apakah sasaran akan menerima atau menolak tancapan anak panah tersebut?
Jika tali busur yang telah ditarik dan dilepaskan dengan pandangan yang tulus, fokus, masih ada harapan akan tepat dengan sasaran..
Semoga perjalanan anak panah tidak terhalang angin berderu dan cuaca tak bersahabat dan mata ini tidak silau pada mentari terik tatkala membidik agar ia mencapai tujuan sesuai harapan..
Hahah, kan emang gitu. Klo mata membidik disilaukan cahaya luar kan jadi bisa tertutup ga liat sasaran. Kamu tau kan kadang warna warni sinar itu bisa menggoda mata lirik sana sini lupa sasaran. Belum lagi angin berhembus kencang tatkala anak panah meluncur jadi tak tepat sasaran.
Makanya pandangan itu harus lurus menuju apa yang kita tuju, kalo masih tergoda dengan warna warni sinar itu sampai kapan pun anak panah itu tidak akan pernah tepat sasaran. Katamu menutup pembicaraan.
Sabtu, 28 Mei 2022
Guyur Hujan Menghunjam Rindu
Tanpa rintik, hujan terus mengguyur..
Tanpa berniat untuk undur...
Sabtu, 21 Mei 2022
Cerahmu Menyemangati Raga
Indah dan cerah hari ini
Karena ku masih dapati kamu tetap di hati
Menyatu dengan kelembutan cinta
Menyemangati raga tanpa kenal lelah
Tuk bahagiakan dirimu..
Sabtu, 14 Mei 2022
Sia-siakah Kata-Kata?
"Cinta bukan sekedar kata-kata, tapi cinta itu butuh bukti nyata." Konon begitu katanya.. Iya, memang demikian. Saya juga setuju.
-
Pada abad ke-4 hingga abad ke-7 di wilayah Jawa Barat terdapat kerajaan bercorak Hindu-Budha yaitu kerajaan Tarumanagara yang dilanju...
-
Ada dua istilah, yakni Logical Framework (LF atau Logframe) dan Logical Framework Approach (LFA) yang terkadang membingungkan. LogFr...
-
T ahapan keputusan adalah tahapan dalam manajemen rantai pasokan untuk mengambil tindakan atau keputusan yang terkait dengan beberapa pro...