Kenapa aku suka senja?
Karena negeri ini kebanyakan pagi, kekurangan senja. Kebanyakan gairah, kurang perenungan.
Senja kali ini menorehkan sebuah puisi:
Di tepian senja berlabuh hatiku,
Dalam keheningan, kini terurai cerita.
Kekurangan senja, namun kuharapkan tiba,
Pada waktu magis, ketenangan berkembang.
Pagi bergairah, rintik hujan melodi,
Namun senja membawa renungan batin.
Di pelupuk mata, lukiskan warna jingga,
Mengusik kenangan, membawa keindahan.
Senja pelipur, dari hiruk-pikuk dunia,
Pada saat terkhir, harapan menyala.
Menepi sejenak, merenung di dada,
Mengisi jiwa dengan arti hidup.
Dalam redupnya cahaya senja yang pudar,
Ku temukan kedamaian, pilu hilang tak berbekas.
Menggenggam asa, merangkai impian,
Di senja, kucari diri, ku temukan jawaban.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar