Tampilkan postingan dengan label motivasi. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label motivasi. Tampilkan semua postingan

Sabtu, 01 Agustus 2020

12 Ilmu Penting Dalam Kehidupan

Dalam kehidupan kita, banyak hal-hal penting yang perlu kita pelajari. video ini menjelaskan 12 ilmu penting dalam kehidupan menurut Tung Desem Waringin.

Simak dan share video ini untuk keluarga dan kerabat Anda!




#TungDesemWaringin #TDW


Senin, 16 Maret 2020

Willpower Trap : Sepotong Ilusi tentang Kekuatan Motivasi

Ketika kita menemui orang yang tidak mau terlibat dalam proses perubahan di organisasinya, kita menyebut orang itu resisten. Ketika kita menjumpai orang yang malas-malasan dalam bekerja, kita menyebut orang itu tidak punya ketangguhan motivasi. Dan ketika kita bersua dengan orang yang kurang tekun meraih aspirasinya, kita menyebutnya sebagai orang yang tidak punya kemauan kuat untuk sukses.

Pak Mamat itu mah orangnya resisten, ndak mau berubah. Kalau Mas Dodo itu memang ndak punya motivasi untuk bekerja. Wah, kalau mbak Siti memang dari dulu ndak punya kemauan tinggi untuk berhasil.

Ah, betapa seringnya kita menjumpai ucapan seperti itu. Dan harap sodara-sodara ketahui : semua ucapan itu wrong, wrong and wrong. Semua kalimat itu adalah sejenis kutukan yang akan membawa kita jatuh dalam willpower trap.

Willpower trap adalah sejenis jebakan yang akan membawa kita untuk segera menuding kekuatan willpower (kemauan atau motivasai diri) sebagai biang keladi ketika kita menjumpai ketidakberhasilan seseorang.

Kenapa banyak orang tidak rajin berolahraga. Yah, karena banyak orang yang malas, dan ndak punya motivasi. Kenapa banyak orang mengerjakan tugas kantor selalu pas di ujung deadline. Yah, karena banyak orang yang tidak punya disiplin diri mengatur waktu.

Atau dua amsal lain : kenapa banyak orang yang berkeinginan memiliki usaha sendiri, namun banyak pula yang tidak mulai-mulai. Yah, karena mereka semua penakut dan tidak punya kemauan kuat untuk jadi pengusaha. Atau contoh ini : kenapa banyak umat Muslim yang tidak pernah shalat Subuh berjemaaah di mesjid. Yah, karena mereka semua males-males.

Semua contoh diatas adalah tanda kita terpelanting dalam willpower trap : atau sikap yang menjadikan kemauan diri (willpower) sebagai biang keladi. Akibat asumsi yang keliru ini, kita kemudian meracik jurus solusi yang juga jadi “lucu”.

Begitulah, karena menganggap karyawan kita kurang motivasi lalu kita mengundang ahli motivasi : yang dengan gagah menjelaskan bahwa kerja itu bukan sekedar tindakan fisik dan mencari uang belaka (jadi kalau begitu untuk cari apa dong). Dan bahwa kerja itu bagian dari ibadah yang mesti kita tekuni dengan penuh dedikasi (aih, aih, betapa manisnya kalimat ini. Problemnya, minggu depan para karyawan itu kembali ke mode tulalit).

Atau untuk mendorong banyak orang jadi entrepreneur, lantas ramai-ramai muncul seminar dengan tema seperti itu (harapannya dengan itu banyak orang terdorong jadi saudagar).

Atau untuk membuat orang berbondong-bondong shalat Subuh di mesjid, kita hadirkan ustadz-ustadz keren di layar televisi (yang mengabarkan kemuliaan shalat berjemaah di mesjid).

Problemnya : semua solusi itu keliru karena tergelincir dalam willpower trap tadi. Keliru karena berangkat dari asumsi yang juga keliru : yakni bahwa penyebab kenapa perilaku orang tidak optimal adalah karena kemauannya yang kurang.

Padahal riset-riset tentang human behavior menyebut satu elemen yang jauh lebih powerful dalam menentukan perilaku seseorang. Elemen itu adalah KONTEKS. Atau situasi di sekeliling kita. Atau lingkungan dan separangkat infrastruktur yang mengitari kehidupan kita.

Konteks itu bisa berujud macam-macam : bisa berupa sistem reward and punishment yang jelas, bisa berujud fasilitas gym di dalam kantor, bisa berupa program mentoring entrepreneur baru, bisa berupa hadirnya mesjid di depan rumah kita, dan beragam contoh lainnya.

Intinya konteks adalah seperangkat situasi dan infrastruktur yang ada di sekeliling kita; yang amat berperan dalam menentukan perilaku kita.

Begitulah misalnya, ratusan riset menunjukkan hadirnya sistem reward dan punishment yang tegas membuat level motivasi karyawan naik 5 kali lipat lebih tinggi (dan ini tanpa perlu pakar motivasi yang hanya bisa blah-blah itu). Studi juga menujukkan fasilitas Gym di lingkungan kantor membuat karyawan lebih rajin tiga kali lipat untuk berolahraga.

Program mentoring untuk menciptakan calon wirausaha baru juga jauh lebih efektif untuk membangun barisan entrepreneur unggul (dibanding ratusan seminar).

Dan aha, bangunan mesjid di dekat rumah, ternyata cenderung membuat penghuni rumah itu rajin datang ke mesjid (meski tidak semuanya juga sih).

Semua ilustrasi diatas adalah contoh kekuatan konteks. Hadirnya konteks (berupa sistem atau lingkungan infrastruktur) ini memberikan dorongan powerful untuk mengubah perilaku seseorang.

Dan sebaliknya, tanpa kehadiran konteks yang pas, banyak orang tidak terdorong untuk mengubah perilaku ke arah yang diiinginkan.

Dengan kata lain, banyak orang yang tidak melakukan perilaku yang diharapkan, bukan karena orang itu malas, tidak punya motivasi atau kurang punya kemauan. Study after study menunjukkan, sebabnya lebih dikarenakan tiadanya konteks yang pas. Atau tidak hadirnya dukungan sistem dan lingkungan infrastruktur yang mampu mengubah perilakunya.

Demikianlah, kelak ketika Anda merasa kurang berhasil menjalani impian hidup Anda (berolahraga secara teratur, rajin shalat Subuh di mesjid, lebih tekun dalam bekerja, lebih gigih dalam meraih cita-cita menjadi wirausaha sukses), jangan segera menganggap diri Anda malas, dan menyesali diri sendiri.
Problemnya mungkin konteks di sekeliling Anda yang kurang pas. Dan karena itu, perlu segera direkayasa agar lebih pas dengan tujuan hidup Anda. Bahasa kerennya : context reengineering.

Senin, 16 Desember 2019

You Can If You Think You Can



You can if you think you can. Kalimat sakti yang pernah menjadi judul buku legendaris karangan Norman Vincent Peale ini sepertinya hendak memberikan satu pesan yang jelas : jika Anda senantiasa berpikir positif, selalu merajut “mentalitas bisa” (can do attitude), dan senantiasa membayangkan masa depan dengan gelegak optimisme, maka percayalah, hidup Anda pada akhirnya benar-benar akan basah kuyup dalam nirvana keberhasilan dan kebahagiaan.

Dan persis seperti itulah spirit yang dikandung oleh Law of Attraction (LOA) – sebuah aliran keyakinan yang kini tengah digandrungi dimana-mana. Maka simaklah petikan kalimat-kalimat berikut ini.

Rahasia besar kehidupan adalah hukum tarik menarik. Hukum tarik menarik mengatakan bahwa kemiripan menarik kemiripan. Ketika Anda membayangkan pikiran-pikiran, maka pikiran-pikiran itu dikirim ke Semesta, dan secara magnetis pikiran akan menarik semua hal yang serupa, dan lalu dikembalikan pada sumbernya, yakni Anda. (dikutip secara bebas dari buku The Secret karangan Rhonda Byrne).

Dengan kata lain, jika Anda selalu membayangkan pikiran yang negatif – kecewa, gagal, marah, selalu menyalahkan orang lain, frustasi, ragu, merasa selalu kekurangan – maka gelombang pikiran itu akan memantul ke semesta, menarik pikiran-pikiran negatif yang serupa, dan lalu mengirim balik secara powerful kepada sumbernya, yakni Anda. Lingkaran kelam negativisme ini perlahan namun pasti akan membawa kita dalam lorong gelap tak berujung.

Dalam lorong gelap itulah, benih-benih spirit optimisme, raungan keyakinan untuk mencengkram keberhasilan, dan daya juang untuk merajut imajinasi positif, menjadi hilang tak berbekas. Hidup yang nyata pada akhirnya akan berujung pada nyanyi bisu keterpurukan.

Itulah mengapa sebagian orang lalu memberi saran agar kita menjaga jarak dari lingkungan yang hanya menerbarkan energi kelam negativisme. Toh sialnya, setiap hari rasanya kita selalu disergap dengan energi negatif ini.

Di jalanan tiap pagi kita disergap kemacetan yang melentik kita untuk segera mengeluarkan kemarahan dan umpatan menyalahkan pihak lain. Di kantor, kita acap menatap wajah-wajah sayu yang melakoni pekerjaannya dengan semangat yang kian sempoyongan. Di sudut lain kita juga tak jarang menemui sang complainer, yang kerjanya tiap hari hanya mengeluh : mengeluh bos-nya tidak adil-lah, mengeluh mengapa karirnya tak naik-naik-lah, atau mengeluh mengapa kopi yang disajikan office boy rasanya terlalu pahit……..

Dan aha, ketika kita pulang ke rumah, dan sejenak membaca berita di koran serta melihat acara talk show di televisi, duh mengapa isinya selalu sarat dengan negative news dan gambaran pesimisme yang kelam. Pengamat yang satu mengkritik ini, pengamat yang lain menyalahkan itu.

Pengamat yang lainnya lagi memberikan gambaran masa depan bangsa yang seolah-olah akan jatuh dalam kegelapan abadi. (Fakta ini membuat teman saya pernah memberi saran pada saya agar BERHENTI total untuk membaca koran dan menonton televisi. Kenapa, tanya saya. Jawabnya lugas : berita dan komentar-komentar kelam yang muncul di televisi dan koran hanya akan membunuh imajinasi dan harapan Anda tentang masa depan yang lebih baik !!).
Begitulah. Ketika segenap partikel udara telah dipenuhi dengan energi negative, dan ketika berderet narasi tentang masa depan yang muram selalu menari dihadapan kita, maka apa yang sesungguhnya mesti kita lakukan?

Kita tentu tak boleh membiarkan diri kita larut didalamnya, sebab itu artinya hanya akan membuat kita terpelanting dalam kubangan nasib yang penuh ratapan dan sembilu kepedihan yang tak berujung.

Anda tak dapat menolong dunia dengan berfokus pada hal-hal negatif. Ketika Anda berfokus pada peristiwa-peristiwa negatif, maka Anda bukan saja menambahnya, namun juga mendatangkan lebih banyak hal negatif ke dalam hidup Anda sendiri,” demikian mengutip kembali ungkapan Rhonda Byrne.

------------------------------------------------------------------------------------

Dapatkan 10 Panduan Hebat untuk Meningkatkan Skill dan Kompetensi Pribadi. Kunjungi link berikut http://edubisnis.net/dap/a/?a=2489&p=http://edubisnis.net/management-skills/


Jumat, 19 Juli 2019

Jalan Terjal Menuju Nirvana Kebahagiaan


Ide dasar dari prinsip Law of Attraction (Hukum Tarik Menarik) adalah apa yang Anda pikirkan akan menarik pikiran-pikiran yang serupa dan kemudian memantulkannya kembali pada Anda. Pikiran yang sedang Anda bayangkan saat ini sedang menciptakan kehidupan masa depan Anda, demikian tulis Rhonda Byrne. Apa yang paling Anda pikirkan atau fokuskan akan muncul sebagai hidup Anda. Pikiran Anda akan menjadi sesuatu.

Demikianlah, jika yang mendominasi bayangan dan pikiran kita adalah hal-hal yang negatif – kecewa, gagal, marah, selalu menyalahkan orang lain, frustasi, ragu, merasa selalu kekurangan – maka gelombang pikiran itu akan memantul ke semesta, menarik pikiran-pikiran negatif yang serupa, dan lalu mengirim balik kepada Anda. Lingkaran kelam negativisme ini perlahan namun pasti akan membuat kita terpelanting dalam kisah hidup yang penuh kepiluan.

Sebaliknya, jika pikiran kita dipenuhi dengan visualisasi yang sarat dengan energi positif – tentang semangat hidup, tentang keyakinan untuk merengkuh sejumput keberhasilan, tentang kelimpah-ruahan, tentang kegairahan optimisme yang meluap, tentang ucapan syukur yang tak pernah berhenti mengalir – maka jejak kehidupan pasti akan membawa kita lebur dalam nirvana kebahagiaan yang hakiki.

Karena itulah, para pakar motivasi senantiasa menganjurkan kita untuk selalu merawat otak dan pikiran kita agar selalu berada pada ranah yang positif. Visualisasi dan luapan energi yang positif, dengan kata lain, perlu terus digodok dan diinjeksikan kedalam segenap sel saraf otak kita. Sebab dengan itulah, sketsa indah tentang keberhasilan dan kebahagiaan bisa mulai dilukiskan dengan penuh kesempurnaan.

Sesungguhnya, ide tentang korelasi antara spirit hidup yang positif dengan level keberhasilan individu pernah dielaborasi secara ekstensif oleh para akademisi jauh sebelum buku Law of Attraction yang menggemparkan itu terbit.

Seligman adalah salah satu tokohnya. Tokoh yang acap disebut sebagai Bapak Psikologi Positif ini, melalui bukunya yang bertajuk Learned Optimism telah memberikan elaborasi yang solid tentang betapa spirit optimisme dan pola pikir positif amat berpengaruh terhadap keberhasilan hidup.

Pertanyaannya sekarang adalah : bagaimana caranya agar perjalanan hidup kita selalu diselimuti oleh energi positif dan spirit optimisme yang menghentak serta terus mengalir.

Salah satu cara yang populer adalah melalui teknik visualisasi positif (saya akan mengulas teknik ini dalam tulisan berikutnya).

Cara lain yang praktis mungkin adalah ini : tenggelamkan diri Anda dalam lingkaran pergaulan atau komunitas yang memiliki visi hidup positif.

Mungkin kita bisa memulainya dari lingkungan terdekat, keluarga.

Siramilah segenap interaksi dalam keluarga kita dengan energi positif, rajutlah komunikasi yang produktif dengan pasangan hidup kita (dan bukan membanjirinya dengan aneka keluhan seperti : Aduh Mama, kenapa lauknya asin banget? Atau : Mama gimana sih, kok celana dalam saya ndak ada yang kering?).

Lalu, limpahilah jua anak-anak kita dengan pujian dan apreasiasi (dan bukan dengan rentetan kalimat negatif seperti : kenapa rapormu jelek, kenapa nilai matematika si Andi lebih baik dari kamu, dst).

Lalu, bangun pula persahabatan dengan insan-insan yang selalu mampu menebarkan nyala kegigihan dalam setiap jejak langkahnya.

Tebarkan interaksi dengan mereka yang selalu bisa memekarkan keyakinan untuk merengkuh keberhasilan; dan bukan dengan pribadi yang hanya bisa meletupkan energi negatif.

Dan bentangkan sayap pergaulan kita dengan mereka yang selalu melihat masalah sebagai sebuah tantangan yang pasti bisa dituntaskan – dan tidak dengan orang-orang yang hanya menabur komplain, saling-menyalahkan dan mengeluarkan sembilu keluhan tanpa ujung.

Pada sisi lain, mungkin ada baiknya juga jika kita melimpahi hidup dengan bacaan dan pengetahuan yang inspiratif, menyegarkan serta mampu membawa pencerahan.

Bacaan itu bisa kita gali dari buku-buku, majalah atau blog-blog bermutu. Pengetahun yang inspiratif ini barangkali dapat menopang dan membantu kita dalam merajut etos hidup yang dilimpahi oleh energi positif.

Pada akhirnya mesti dikatakan bahwa jalan menuju nirvana kebahagiaan sungguh merupakan jalan yang terjal nan berliku. Namun selalu hadapilah jalan yang panjang itu dengan sikap hidup positif, dengan spirit optimisme, dengan keyakinan yang menggumpal, dan dengan limpahan rasa syukur yang mengalir tanpa henti.

Juga dengan lantunan doa yang khusyu’ tanpa henti pada Sang Ilahi. Percayalah, seribu malaikat pasti akan selalu mendengar doa yang Anda bisikkan siang dan malam itu……..
__________________________________________________

Dapatkan Panduan Strategis Bisnis yang Powerful untuk Mendongkrak Bisnis Anda. Kunjungi link berikut http://edubisnis.net/dap/a/?a=2489&p=http://edubisnis.net/business-strategy-masterclass/

Sabtu, 08 Juni 2019

Sabtu, 09 Februari 2019

"Lebih Baik Malu daripada Mati"


Mr. Sandwich adalah seorang milyuner Thailand yang jatuh miskin saat krisis ekonomi Asia tahun 1997, lalu ia menjadi penjaja sandwich jalanan.
Sirivat Voravetvuthikun, nama asli Mr. Sandwich, tadinya hidup super mewah sebagai pengembang properti dan pemain saham.
Ia biasa berjudi, dan pernah menghabiskan Rp. 2 milyar dalam semalam.
Saat krisis, bank menyita seluruh propertinya, namun Sirivat masih berhutang Rp. 180 milyar.
Ia sempat depresi,
tetapi tidak bunuh diri seperti beberapa pengusaha lain yang bangkrut saat itu.
Sirivat menyalahkan dirinya karena terlalu rakus berhutang untuk bisnis.
Tetapi ia menerima kenyataan lalu memutuskan untuk berjualan sandwich di pinggir jalan dengan sebuah kardus yang dikalungkan di lehernya.
Hari pertama, ia harus menahan malu mendengar orang bertanya, Anda kan multi milyuner, mengapa berjualan sandwich?
Ia menjual 40 sandwich hari itu.
Ia pernah dikejar-kejar polisi karena berjualan di pinggir jalan.
Kini usaha sandwich-nya bernilai lebih dari Rp. 45 milyar, meluas menjadi usaha restoran dan minuman kaleng.
Ia berencana membuka warabala serta mendaftarkan bisnisnya di bursa saham.
Walaupun sangat sulit,
Mr. Sandwich menerima hidup apa adanya.
Ia berkisah, ada seorang pengusaha menembak diri gara-gara bangkrut, tetapi ia tidak meninggal justru lumpuh!
Motto Mr. Sandwich, “Lebih baik bangkrut daripada mati.”
Keberhasilannya ini didukung oleh kemampuannya mengelola emosi negatif (malu, menyesal, depresi, dll).
Ia tidak berandai-andai (“Coba waktu itu saya...”), karena ini tidak akan menyelesaikan masalah.
Fokus pada kegagalan justru akan membuat seseorang bertambah gagal.
Fokuslah pada masa depan.
Kata Nelson Mandela: "Jangan nilai aku dengan kesuksesanku, tetapi dari berapa kali aku jatuh dan bangkit kembali.”
SUATU SAAT KEHIDUPAN MEMBERIKU SEBUAH KOTAK PENUH KEGELAPAN.
BUTUH BERTAHUN-TAHUN BAGIKU UNTUK MENGERTI, BAHWA INIPUN SEBUAH HADIAH (Mary Oliver, adapted)
Life once gave me a box full of darkness.
It took me years to understand that this, too, was a gift.
(Mary Oliver, adapted)
Tetap Semangat ... Dreamchaser !!!

Kamis, 10 Januari 2019

Kebut dan Wujudkan Mimpi 2019!



Bagaimana kabar di awal tahun baru?
Tahun sudah berganti. Target pencapaian tahun ini sudah berganti atau masih banyak dream tahun lalu yang belum terwujud?
Untuk kamu yang belum selesai dengan target tahun lalu, kebut dream tahun lalu dan wujudkan segala cita tahun ini yuk. Pembelajar bisa mengawalinya dengan menulis atau memvisualisasi dreams yang belum dan yang ingin dicapai. 
Kalau sudah kaya gitu, apa hasilnya? 
NIHIL.
Ya, nihil alias nol. Bila tidak disertai doa yang terus diulang-ulang.
Doa yang direpetisi.
Doa yang dibawa ke sujud panjang saat shalat.
Sertai juga dengan melakukan ikhtiar yang terbaik untuk mewujudkannya.   
Nah, kamu sudah menuliskan, memvisualisasi dreams?

Salam!

Senin, 12 Februari 2018

Pengetahuan dan Uang



Menurut Napoleon Hill, pengetahuan tidak akan menarik uang kecuali jika diorganisasikan, dan diarahkan secara cerdas, melalui rencana tindakan praktis, sampai pada akhirnya dapat diakumulasikan sejumlah uang yang pasti.

Mungkin, kitalah yang tidak pandai menggunakan pengetahuan itu menjadi suatu tindakan terencana dan terorganisir dengan baik dengan tujuan akhir dapat memperoleh uang sejumlah yang diinginkan.

Sebenarnya kita perlu belajar dan belajar terus bagaimana membuat suatu rencana yang rapi, sistematis, dan terarah.

......................................


Minggu, 17 Desember 2017

Satu Kata Ajaib yang Mengubah Hidup

Ada satu kata yang ajaib simpel dan sederhana : syukur (atau gratitude dalam bahasa Inggrisnya). Ya, rasa syukur yang terus mengalir. Never ending gratitude for life.

  
Sungguh, syukur adalah sebuah habit yang begitu mudah dilakoni, namun begitu dramatis manfaatnya bagi hidup kita.

  
Landasan spiritual tentang syukur atas segenap anugerah Sang Pencipta juga begitu kuat. Begitulah, kita ingat akan  firman ini : Sesungguhnya jika kamu bersyukur, niscaya Aku akan menambah nikmat kepadamu (QS 14 : 7).


 Ada hukum resonansi yang mau dihadirkan disini : semakin sering Anda bersyukur, maka biasanya yang Anda syukuri itu akan makin sering menghampiri Anda.

  
Sebaliknya, ingat ini : semakin Anda sering mengeluh, maka biasanya yang Anda keluhkan itu justru akan makin sering menghampiri Anda.

  
Ada hukum tarik menarik disini. Begitulah, jika Anda sering mengeluh mengenai bos atau kerjaan di kantor Anda, maka yang Anda keluhkan itu malah makin akan sering mendatangi Anda.

  
Kalau Anda sering mengeluh mengenai kekurangan gaji, maka biasanya yang Anda keluhkan ini justru akan terus menghampiri Anda. Begitu seterusnya. Alam semesta sekedar mengirim balik persis apa yang ada dalam pikiranmu.

  
Sebaliknya, limpahan rasa syukur yang terus Anda lantunkan akan membuka tabir Kebesaran Ilahi, dan "Invisible Hand" pelan-pelan akan mengirimkan paket kejutan pada Anda : apa yang terus Anda sukuri itu akan makin rajin menghampiri Anda.

Jumat, 16 September 2016

Menulis Catatan Harian Dapat Mengubah Hidup



Jika ingin mencapai tujuan yang lebih tinggi, memicu kreativitas, atau membuat hidup lebih teratur, catatan harian (jurnal) dapat membantu Anda mencapai semua itu.

Selembar kertas kosong bisa demikian membebaskan. Catatan harian dapat berperan sebagai terapis atau sahabat dengan yang memberi ruang untuk Anda mengekspresikan diri dengan cara menggambar kartun, sekadar coret-coret, atau mencurahkan hati.

Conner Habib, penulis dan pelatih penulisan yang berbasis di Los Angeles, menyarankan agar Anda punya satu pulpen dan satu buku jurnal khusus untuk tujuan ini.

Aturannya adalah: tak ada aturan, kecuali tip dan teknik untuk membantu memulai perjalanan Anda menulis jurnal. Bagaimana mengakrabi jurnal dapat membantu membentuk kehidupan yang Anda inginkan, ikuti bimbingan dari Live Strong berikut:

1. Informasi dapat bertahan lama di kepala

Pernahkah Anda membaca buku, lalu ketika berusaha menceritakan isinya kepada teman, Anda bingung apa poin kuncinya? Akhirnya, obrolan itu ditutup dengan, “Sudah, baca saja bukunya!”

Menulis jurnal sambil membaca dapat membantu Anda mempertahankan informasi dan benar-benar memanfaatkannya.

“Sebuah buku yang sangat bagus (kadang buku buruk) dapat mengantar angan ke mana-mana. Menulis jurnal membantu mengantar saya ke arah yang saya mau. Tanpa jurnal di tangan, saya kerap melewatkan hal-hal yang biasanya ingin saya pikirkan.”

Menurut penelitian di Intech, “Tulisan tangan meninggalkan memori di bagian sensorimotor di otak, yang membantu seseorang mengenali surat dan menciptakan hubungan antara membaca dan menulis.”

Dalam studi tahun 2014, sekelompok mahasiswa UCLA mendengarkan kuliah yang sama dan dites tentang informasi tersebut. Peneliti menemukan bahwa mereka yang mencatat dengan tulisan tangan hasilnya lebih baik secara signifikan.

2. Meningkatkan produktivitas

Pengalaman adalah guru terbaik. Namun penelitian baru menunjukkan bahwa menulis akan lebih efektif jika disertai dengan refleksi. Sisihkan waktu 15 menit untuk berefleski dan menulis di akhir hari kerja Anda. Upaya ini terbukti meningkatkan kinerja.

Dalam sebuah penelitian, partisipan menulis apa yang berlangsung lancar pada hari itu dan apa yang tidak. Para karyawan yang mencatat pemikiran mereka, ternyata melaporkan bahwa kinerja mereka 23 persen lebih tinggi.

Sebelum tidur, rekam apa yang berjalan lancar pada hari itu dan di mana ada ruang untuk berkembang. Rekamlah beberapa langkah yang ingin Anda terapkan pada hari berikutnya dan lihatlah apakah Anda mendapat hasil berbeda.

3. Menyalakan kreativitas

Proses kreatif bisa lumayan rumit. Terkadang mengalir, kadang tidak. Kabar baiknya adalah Anda dapat memunculkan kembali kreativitas dengan teknik mencatat jurnal, misalnya menulis menggunakan tangan yang tidak dominan.

Menggunakan tangan yang non-dominan mengaktifkan otak kanan yang dikenal sebagai tempat bagi pengolahan visual, imajinasi, dan kreativitas. Tentu saja, kemampuan menulis indah Anda tidak istimewa, tapi pemikiran, emosi, dan kata-kata yang tertuang bisa menjadi karya seni.

Untuk membawa ke tingkat yang lebih tinggi, bawalah aktivitas menulis jurnal ini ke luar rumah dan bergeraklah. Bawalah pulpen dan buku catatan kecil di saku saat berjalan-jalan di alam terbuka. Beberapa ide terbaik muncul ketika Anda bergerak, mendapatkan oksigen untuk otak, dan memberi ruang bagi pikiran untuk mengalir lebih bebas.

Satu cara lain untuk memicu inspirasi ketika kreativitas mentok adalah menulis morning pages (tulisan panjang, sekitar tiga halaman).


4. Mengurangi gelisah dan stres

Tekanan emosi bisa sangat berbahaya secara psikologis maupun fisikal. Anda dapat terjebak dalam pengalaman traumatis masa lalu atau jadi takut akan masa depan.

Jika ini terjadi, Anda cenderung menghidupkan kembali pengalaman dan bayangan tersebut, yang menyebabkan tubuh melepaskan zat-zat kimia, misalnya adrenalin dan kortisol, seakan ini benar-benar terjadi. Zat tersebut dapat mengurangi rasa sakit dan penyakit yang berhubungan dengan stres.

Ketika Anda mulai merasa stres, penting untuk punya outlet; tempat aman untuk membagi dan melepaskan emosi.

Neuropsikolog olahraga Douglas Polster menggunakan teknik yang disebut “jangan khawatir”. Dia menyarankan pasiennya menerapkan teknik itu 30 menit sehari untuk menekan/stres (jika diperlukan).

“Tuliskan, gambarkan pikiran negatif yang keluar dari kepala Anda, melalui pulpen, tuangkan ke atas kertas,” ujarnya. Ketika 30 menit Anda habis, cukup! Waktunya pergi dari kecemasan dan stres.

5. Urutkan prioritas Anda

Kita kadang direpotkan antara kerja, olahraga, kewajiban sosial, dan urusan keluarga. Menurut Psychology Today, “Terlalu banyak informasi membekukan kapasitas lobus frontal dinamik otak kita untuk terlibat memikirkan dan membuat keputusan cerdas.”

Sempatkan diri di tengah jadwal sibuk Anda untuk menganalisis jadwal harian dan rencanakanlah untuk mengatasi masalahnya.

“Tanyakan pada diri sendiri, 'Saya ingin pagi saya berjalan seperti apa? Sore seperti apa? Apa yang ingin saya capai dalam sehari ini?'” kata Polster.

Pada pagi hari, tuliskan jadwal Anda, harus ada di mana pada pukul berapa, tiga dari lima prioritas dan apa yang yang harus diselesaikan pada hari ini agar merasa puas. Contohnya, menelepon seseorang, menyelesaikan deadline, atau berolahraga.

(sil/sil)


Lihat tulisan lain tentang buku dan catatan harian disini:

Sabtu, 09 April 2016

Untuk Meraih Kesuksesan, Butuh Keyakinan

Ternyata dalam meraih kesuksesan, kita butuh sebuah keyakinan. Kenapa?

Karena, jika kita memiliki keyakinan yang kuat, maka, energi kita bertambah untuk mengejar impian kita.

Dengan begitu, kita jadi terpacu untuk selalu berjuang, sebaliknya kalau keyakinan yang dibangun di atas pondasi keraguan, itu memudahkan kita terkena goncangan.

Nah, sama hal nya kalau kita memiliki keyakinan pada Allah SWT, doa-doa kita akan dikabulkan.

Misalnya, kita ingin makan di restoran yang mahal yang ada di dekat rumah, tapi nggak punya uang, kita mikir gimana ya caranya supaya bisa makan di restoran itu? Karena kita yakin dengan janji-janji Allah, kita berdoa terus kepada-Nya. Maka, Allah kabulkan doa kita dengan cara kita diundang ke ulang tahun teman yang acaranya bertempatan di restoran itu. Kita bisa menikmati hidangan makanan yang ada disitu tanpa kita mengeluarkan uang.

Seperti itulah kekuasaan dan kebesaran Allah, sesuatu yang nggak mungkin dalam pikiran manusia, segalanya menjadi mungkin bagi Allah.

Selasa, 08 Maret 2016

Merencanakan Keuangan

 


Jika kamu bisa mengelola keuangan dengan baik sejak awal, maka besar kemungkinan kamu mampu untuk mencapai perencanaan keuangan di masa depan.

Nah, bagaimana sih cara merencanakan keuangan agar kebutuhan dasar kita terpenuhi?

Kali ini, kami akan berbagi tips agar kamu bisa menjawab pertanyaan di atas. Simak baik-baik ya !

1.    Alokasikan pendapatanmu sejak awal. Bisa kamu alokasikan untuk sedekah 10%, pendidikan 5%, rekreasi 5%, investasi 30%, dan konsumsi 50%.

2.  Pilih mana kebutuhan dan mana yang hanya keinginan, agar kamu bisa memenuhi sesuai penghasilan yang kamu dapatkan.

3.   Tabungankan untuk biaya pendidikanmu atau anakmu kelak. Investasi juga. Supaya kamu bisa memiliki kebutuhan di masa depan.

4.    Pikirkan baik-baik kapan waktunya berhutang. Jangan sampai terjebak dalam hutang, dan jangan terjerumus dalam cicilan yang tiada akhirnya.

Semoga tips diatas bisa membantu kamu dalam merencanakan keuangan ya.