Jika ingin mencapai tujuan yang lebih tinggi, memicu
kreativitas, atau membuat hidup lebih teratur, catatan harian (jurnal) dapat
membantu Anda mencapai semua itu.
Selembar kertas kosong bisa demikian membebaskan. Catatan
harian dapat berperan sebagai terapis atau sahabat dengan yang memberi ruang
untuk Anda mengekspresikan diri dengan cara menggambar kartun, sekadar
coret-coret, atau mencurahkan hati.
Conner Habib, penulis dan pelatih penulisan yang berbasis di
Los Angeles, menyarankan agar Anda punya satu pulpen dan satu buku jurnal
khusus untuk tujuan ini.
Aturannya adalah: tak ada aturan, kecuali tip dan teknik
untuk membantu memulai perjalanan Anda menulis jurnal. Bagaimana mengakrabi
jurnal dapat membantu membentuk kehidupan yang Anda inginkan, ikuti bimbingan
dari Live Strong berikut:
1. Informasi dapat bertahan lama di kepala
Pernahkah Anda membaca buku, lalu ketika berusaha
menceritakan isinya kepada teman, Anda bingung apa poin kuncinya? Akhirnya,
obrolan itu ditutup dengan, “Sudah, baca saja bukunya!”
Menulis jurnal sambil membaca dapat membantu Anda
mempertahankan informasi dan benar-benar memanfaatkannya.
“Sebuah buku yang sangat bagus (kadang buku buruk) dapat
mengantar angan ke mana-mana. Menulis jurnal membantu mengantar saya ke arah
yang saya mau. Tanpa jurnal di tangan, saya kerap melewatkan hal-hal yang
biasanya ingin saya pikirkan.”
Menurut penelitian di Intech, “Tulisan tangan meninggalkan
memori di bagian sensorimotor di otak, yang membantu seseorang mengenali surat
dan menciptakan hubungan antara membaca dan menulis.”
Dalam studi tahun 2014, sekelompok mahasiswa UCLA
mendengarkan kuliah yang sama dan dites tentang informasi tersebut. Peneliti
menemukan bahwa mereka yang mencatat dengan tulisan tangan hasilnya lebih baik
secara signifikan.
2. Meningkatkan produktivitas
Pengalaman adalah guru terbaik. Namun penelitian baru
menunjukkan bahwa menulis akan lebih efektif jika disertai dengan refleksi.
Sisihkan waktu 15 menit untuk berefleski dan menulis di akhir hari kerja Anda.
Upaya ini terbukti meningkatkan kinerja.
Dalam sebuah penelitian, partisipan menulis apa yang
berlangsung lancar pada hari itu dan apa yang tidak. Para karyawan yang
mencatat pemikiran mereka, ternyata melaporkan bahwa kinerja mereka 23 persen
lebih tinggi.
Sebelum tidur, rekam apa yang berjalan lancar pada hari itu
dan di mana ada ruang untuk berkembang. Rekamlah beberapa langkah yang ingin
Anda terapkan pada hari berikutnya dan lihatlah apakah Anda mendapat hasil
berbeda.
3. Menyalakan kreativitas
Proses kreatif bisa lumayan rumit. Terkadang mengalir,
kadang tidak. Kabar baiknya adalah Anda dapat memunculkan kembali kreativitas
dengan teknik mencatat jurnal, misalnya menulis menggunakan tangan yang tidak
dominan.
Menggunakan tangan yang non-dominan mengaktifkan otak kanan
yang dikenal sebagai tempat bagi pengolahan visual, imajinasi, dan kreativitas.
Tentu saja, kemampuan menulis indah Anda tidak istimewa, tapi pemikiran, emosi,
dan kata-kata yang tertuang bisa menjadi karya seni.
Untuk membawa ke tingkat yang lebih tinggi, bawalah
aktivitas menulis jurnal ini ke luar rumah dan bergeraklah. Bawalah pulpen dan
buku catatan kecil di saku saat berjalan-jalan di alam terbuka. Beberapa ide
terbaik muncul ketika Anda bergerak, mendapatkan oksigen untuk otak, dan
memberi ruang bagi pikiran untuk mengalir lebih bebas.
Satu cara lain untuk memicu inspirasi ketika kreativitas
mentok adalah menulis morning pages (tulisan panjang, sekitar tiga halaman).
4. Mengurangi gelisah dan stres
Tekanan emosi bisa sangat berbahaya secara psikologis maupun
fisikal. Anda dapat terjebak dalam pengalaman traumatis masa lalu atau jadi
takut akan masa depan.
Jika ini terjadi, Anda cenderung menghidupkan kembali
pengalaman dan bayangan tersebut, yang menyebabkan tubuh melepaskan zat-zat
kimia, misalnya adrenalin dan kortisol, seakan ini benar-benar terjadi. Zat
tersebut dapat mengurangi rasa sakit dan penyakit yang berhubungan dengan
stres.
Ketika Anda mulai merasa stres, penting untuk punya outlet;
tempat aman untuk membagi dan melepaskan emosi.
Neuropsikolog olahraga Douglas Polster menggunakan teknik
yang disebut “jangan khawatir”. Dia menyarankan pasiennya menerapkan teknik itu
30 menit sehari untuk menekan/stres (jika diperlukan).
“Tuliskan, gambarkan pikiran negatif yang keluar dari kepala
Anda, melalui pulpen, tuangkan ke atas kertas,” ujarnya. Ketika 30 menit Anda
habis, cukup! Waktunya pergi dari kecemasan dan stres.
5. Urutkan prioritas Anda
Kita kadang direpotkan antara kerja, olahraga, kewajiban
sosial, dan urusan keluarga. Menurut Psychology Today, “Terlalu banyak
informasi membekukan kapasitas lobus frontal dinamik otak kita untuk terlibat
memikirkan dan membuat keputusan cerdas.”
Sempatkan diri di tengah jadwal sibuk Anda untuk
menganalisis jadwal harian dan rencanakanlah untuk mengatasi masalahnya.
“Tanyakan pada diri sendiri, 'Saya ingin pagi saya berjalan
seperti apa? Sore seperti apa? Apa yang ingin saya capai dalam sehari ini?'”
kata Polster.
Pada pagi hari, tuliskan jadwal Anda, harus ada di mana pada
pukul berapa, tiga dari lima prioritas dan apa yang yang harus diselesaikan
pada hari ini agar merasa puas. Contohnya, menelepon seseorang, menyelesaikan
deadline, atau berolahraga.
(sil/sil)
Lihat tulisan lain tentang buku dan catatan harian disini: