Tampilkan postingan dengan label ilmu. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label ilmu. Tampilkan semua postingan

Sabtu, 08 Januari 2022

Sound Healing : Mengenal Frekuensi Solfeggio Untuk Kesehatan

Apa itu frekuensi solfeggio? Itu adalah serangkaian nada musik elektromagnetik–yang berasal dari sejarah kuno, dan dikatakan sebagai suara mendasar yang digunakan dalam agama Kristen Barat dan agama-agama India Timur, yang konon, digunakan oleh para biarawan Gregorian saat mereka melantunkan mantra dalam meditasi dan dalam nyanyian Sansekerta India kuno.

Ditemukan kembali pada tahun 1974 oleh Dr. Joseph Puleo–seorang psikolog dan peneliti dari Amerika: Frekuensi Solfeggio ini, dikatakan sangat menembus pikiran sadar dan bawah sadar, membantu pikiran dan tubuh kembali ke keseimbangan dan merangsang penyembuhan–atau  "healing", sebuah kata bahasa Inggris yang menjadi populer atau tren anak muda Indonesia.

FREKUENSI SOLFEGGIO DAN MANFAATNYA

432 HZ

Banyak alat musik kuno dibuat untuk penyetelan 432 Hz dan, sebelum pertengahan abad ke-20, 432 Hz adalah standar penyetelan instrumental, dan memberi kita efek yang begitu menenangkan.

Sebuah studi double-blind dari Italia menunjukan bahwa musik yang disetel ke 432 Hz memperlambat detak jantung. Frekuensi ini mengisi pikiran dengan perasaan damai dan kesejahteraan, menjadikannya pendamping yang sempurna untuk yoga, olahraga ringan, meditasi, dan tidur.

528 HZ

Sebuah studi tahun 2018 dari Jepang, menemukan bahwa musik yang disetel ke frekuensi 528 Hz secara siginifikan mengurangi stres dalam sistem endokrin dan sistem saraf otonom–bahkan setelah hanya lima menit mendengarkan.

Dan dalam sebuah penelelitian yang diterbitkan dalam Journal of Addiction Research & Therapy, frekuensi 528 Hz mengurangi efek toksik etanol, bahan prinsip yang ditemukan dalam minuman beralkohol, dan pada sel. Yang lebih mencengangkan adalah bahwa frekuensi ini juga meningkatkan kehidupan sel sekitar 20 persen.

Efek yang memberi energi dan penyembuhan dari musik yang disetel ke 528 Hz menjadikannya musik latar yang ideal kapan saja kamu merasa perlu untuk bersantai.

396 HZ

Musik yang disetel ke 396 Hz dapat membantu menghilangkan ketakutan bawah sadar, kekhawatiran dan kecemasan. Bisa juga dapat membantu untuk menghilangkan perasaan bersalah dan keyakinan negatif bawah sadar yang menghalangi jalan untuk mencapai tujuan pribadi.

Mendengarkan musik yang disetel ke frekuensi ini sangat membantu ketika kamu ingin merasa lebih terangkat, aman, dan memberikan kekuatan pada tujuan dan impianmu.
 
639 HZ

Frekuensi 639 Hz membantu menyeimbangkan emosi dan meningkatkan suasana hati. Juga mengembangakan komunikasi, cinta, pemahaman, dan membawa harmoni ke dalam hubungan interpersonal.

Musik yang disetel ke 639 Hz sangat sempurna ketika kamu membutuhkan dorongan cinta dan kepositifan yang signifikan atau sedang berkonflik dalam hubungan.

741 HZ

Frekuensi 741 Hz membantu pemecahan masalah, membersihkan tubuh, dan ekspresi diri. Juga membantu untuk membangkitkan intuisi dan mengembangkan hidup sederhana dan murni.

Frekuensi ini sangat ideal jika kamu berjuang untuk menjalani gaya hidup sehat, mengekspresikan kreativitas, atau mengatakan suatu kebenaran batin kamu sendiri.

852 HZ

852 Hz adalah frekuensi yang bisa membantu menggantikan pikiran negatif dengan yang positif, dan membuatnya ideal ketika kegugupan atau kecemasan menjatuhkanmu. Juga bisa membantu dalam kebangkitan intuisi dan kekuatan batin.

Kamu bisa menikmati frekuensi ini jika kamu ingin berkomunikasi dan hidup selaras dengan Diri tertinggi kamu di batinmu. Saya sendiri mendengarkan frekuensi ini, dan mendengarkannya setiap malam, untuk menemani saya membaca buku atau menulis atau meditasi.

Sumber tulisan: https://www.froyonion.com/news/potensi-diri/sound-healing-mengenal-frekuensi-solfeggio-untuk-kesehatan-mental

Selasa, 11 Agustus 2020

Pembelajaran Jarak Jauh yang tidak Efektif



Program pembelajaran jarak jauh secara daring (online) yang digagas Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan tidak berjalan efektif. Para murid, orang tua, dan guru di banyak daerah kelimpungan menjalaninya karena minimnya akses Internet, ketiadaan gawai, hingga harga paket data yang tak terjangkau. Bagaimana pemerintah mengatasi persoalan ini agar kegiatan pendidikan bisa terus berjalan di tengah pandemi?

Senin, 10 Agustus 2020

Riset dan Inovasi yang tertinggal


Indonesia masih tertinggal dalam urusan riset dan inovasi. Dibanding negara tetangga, seperti Singapura dan Malaysia, keberpihakan pemerintah berupa anggaran riset dan inovasi nasional terbilang kecil. Pemerintah juga belum terbiasa mendasarkan kebijakannya pada kajian lembaga penelitian. Melalui Badan Riset dan Inovasi Nasional, pemerintah mencoba menyatukan kekuatan dengan dunia akademik dan industri serta membentuk ekosistem pengetahuan.

Jumat, 25 November 2016

Terpujilah Wahai Ibu Bapak Guru

Setiap tempat adalah sekolah. Setiap orang adalah guru.

Terpujilah wahai engkau Ibu Bapak Guru..♫♫
Terlalu-lah wahai engkau penyunat gaji Ibu Bapak Guru....♫♫

Ilmu itu harus menengok ke seluruh penjuru (aafkijken), supaya tidak kaku dan tumpul. 

(Satjipto Rahardjo)

Rabu, 01 Oktober 2008

Filsafat, Ibu Segala Ilmu



Filsafat sering dikatakan sebagai ibu dari semua disiplin ilmu. Filsafat merupakan ilmu yang tertua dari semua disiplin ilmu dan memunculkan ilmu pengetahuan modern seperti yang kita kenal sekarang karena ilmu sosial dan ilmu alam memiliki akar dalam filsafat. Ilmu pengetahuan modern baik secara langsung muncul dari filsafat atau sangat erat kaitannya dengan pertanyaan filosofis. Memahami filsafat dan pemikiran para filsuf adalah kunci untuk memahami sains seperti yang kita kenal sekarang.

Selasa, 22 April 2008

Kriteria Kebenaran

1.    Teori Koherensi

Menurut teori koherensi suatu pernyataan dianggap benar bila pernyatan itu bersifat koheren atau konsisten dengan pernyataan sebelumnya yang dianggap benar. Ahli filsafat yang mengembangkan teori koherensi, diantaranya Plato (427- 347 SM) dan Aristoteles (384- 322 SM).

2.    Teori Korespondensi

Menurut teori korespondensi suatu pernyataan adalah benar jika materi pengetahuan yang dikandung  pernyataan  itu  berkorespondensi  dengan obyek yang dituju oleh pernyataan tersebut. Ahli filsafat dalam aliran ini adalah Bertrand Russel (1872-1970).

3.    Teori Pragmatis

Menurut teori ini, kebenaran suatu pernyataan diukur dengan kriteria apakah pernyataan tersebut bersifat fungsional dalam kehidupan praktis. Teori ini dicetuskan oleh Charles S. Piece (1839- 1914).

Selasa, 15 April 2008

Sumber Pengetahuan

Pengetahuan dapat diperoleh dari :

1.    Pengalaman;

2.    Wahyu;

3.    Otoritas;

4.    Berpikir deduktif;

5.    Berpikir induktif;

6.    Metode ilmiah.

Pada dasarnya terdapat dua cara yang pokok bagi manusia untuk mendapatkan pengetahuan yang benar. Yang pertama adalah mendasarkan diri kepada rasio dan yang kedua mendasarkan diri kepada pengalaman. Kaum rasionalis mengembangkan paham apa yang kita kenal dengan rasionalisme sedangkan mereka yang mendasarkan diri kepada pengalaman mengembangkan paham yang disebut dengan empirisme.

Kaum rasionalis beranggapan bahwa pengetahuan didapatkan lewat penalaran rasional yang abstrak sedangkan kaum empirisme pengetahuan manusia didapatkan lewat bukti konkret. Selain rasionalisme dan empirisme masih terdapat cara untuk mendapatkan pengetahuan yaitu intuisi dan wahyu. Intuisi merupakan pengetahuan yang didapatkan tanpa melalui proses penalaran tertentu. Suatu masalah dalam pikiran namun menemui jalan buntu, tiba-tiba saja muncul di benak kita yang lengkap dengan jawabannya dan kita merasa yakin bahwa itulah jawabannya namun kita tidak bisa menjelaskan bagaimana caranya kita sampai ke sana. Intuisi bersifat personal dan tidak bisa diramalkan. Wahyu pengetahuan yang disampaikan oleh Tuhan kepada para nabi dan rasul- rasulnya.

Selasa, 08 April 2008

Logika

Suatu penarikan kesimpulan baru dianggap sahih (valid) kalau proses penarikan kesimpulan tersebut dilakukan menurut cara tertentu. Cara penarikan kesimpulan ini disebut logika. Secara lebih luas logika didefinisikan sebagai “pengkajian   untuk   berpikir   sacara   sahih”.

Cara   penarikan   kesimpulan berdasarkan penalaran ilmiah, yaitu logika induktif dan logika deduktif. Logika induktif merupakan penarikan kesimpulan dari kasus-kasus individual nyata (khusus) menjadi kesimpulan yang bersifat umum, sedangkan logika deduktif merupakan penarikan kesimpulan dari hal yang bersifat umum menjadi kasus yang bersifat individual (khusus). Penarikan kesimpulan secara deduktif menggunakan pola berpikir silogisme. Disusun dari dua buah pertanyaan dan sebuah kesimpulan.

Selasa, 01 April 2008

Apa itu Penalaran?

Penalaran     merupakan     suatu     proses     berpikir     dalam     menarik sesuatu kesimpulan yang berupa pengetahuan. Penalaran menghasilkan pengetahuan  yang  dikaitkan  dengan  kegiatan  berpikir  dan  bukan  dengan perasaan,   tetapi   tidak   semua   kegiatan   berpikir   menyandarkan   diri   pada penalaran.

Jadi penalaran adalah kegiatan berpikir yang mempunyai karakteristik tertentu dalam menemukan kebenaran.   Sebagai suatu kegiatan berpikir maka penalaran mempunyai ciri-ciri tertentu, yaitu :

1.    Adanya suatu pola berpikir yang secara luas disebut logika.

2.    Proses berfikirnya bersifat analitik.

Penalaran merupakan suatu proses berpikir yang membuahkan pengetahuan. Agar pengetahuan yang dihasilkan penalaran itu mempunyai dasar kebenaran maka proses berpikir itu harus dilakukan suatu cara tertentu. Perasaan adalah   suatu   penarikan   kesimpulan   yang   tidak   berdasarkan   penalaran. Intuisi adalah suatu kegiatan berpikir yang nonanalitik yang tidak mendasarkan diri pada pola pikir tertentu.


Senin, 28 Januari 2008

Filsafat Ilmu


Filsafat ilmu merupakan bagian dari epistemology (filsafat pengetahuan) yang   secara   spesifik   mengkaji   hakikat   ilmu   (pengetahuan   ilmiah).   Ilmu merupakan cabang pengetahuan yang mempunyai ciri-ciri tertentu. Meskipun secara metodologis ilmu tidak membedakan antara ilmu-ilmu alam dengan ilmu- ilmu  sosial,  namun  karena  permasalahan-permasalahan  teknis  yang  bersifat khas,  maka  filsafat  ilmu  sering  dibagi  menjadi  filsafat  ilmu-ilmu  alam  dan filsafat ilmu-ilmu sosial.

Filsafat ilmu merupakan telaahan secara filsafat yang ingin menjawab beberapa pertanyaan mengenai hakikat ilmu seperti:

1.    Ontologi

Obyek apa yang ditelaah ilmu? Bagaimana wujud yang hakiki dari obyek tersebut? Bagaimana hubungan antara obyek tadi dengan daya tangkap manusia (seperti berpikir, merasa dan mengindera) yang membuahkan pengetahuan?

2.    Epistemologi

Bagaimana  proses  yang  memungkinkan  ditimbanya  pengetahuan  yang berupa ilmu? Bagaimana prosedurnya? Hal-hal apa yang harus diperhatikan agar  kita  mendapatkan   pengetahuan   yang  benar?   Apa   yang  disebut kebenaran itu sendiri? Apakah kriterianya? Cara/teknik/sarana apa yang membantu kita dalam mendapatkan pengetahuan yang berupa ilmu?

3.    Aksiologi

Untuk apa pengetahuan  yang berupa ilmu itu dipergunakan? Bagaimana kaitan antara cara penggunaan tersebut dengan kaidah-kaidah moral? Bagaimana penentuan obyek yang ditelaah berdasarkan pilihan-pilihan moral? Bagaimana kaitan antara teknik prosedural yang merupakan operasionalisasi metode ilmiah dengan norma-norma moral/professional?


Senin, 21 Januari 2008

Cabang-Cabang dan Pokok Permasalahan Filsafat


Cabang-cabang filsafat antara lain:

1.    Epistemologi (Filsafat pengetahuan);

2.    Etika (Fisalfat moral);

3.    Estetika (Filsafat seni);

4.    Metafisika;

5.    Politik (Filsafat pemerintahan);

6.    Filsafat Agama;

7.    Filsafat ilmu;

8.    Filsafat pendidikan;

9.    Filsafat Hukum;

10.  Filsafat sejarah;

11.  Filsafat matematika.


Sedangkan pokok permasalahan yang dikaji filsafat mencakup tiga segi, yakni :

1.    Logika (apa yang disebut benar dan apa yang disebut salah).

2.    Etika (mana yang dianggap baik dan mana yang dianggap buruk).

3.    Estetika (apa yang termasuk indah dan apa yang termasuk jelek).

Senin, 14 Januari 2008

Tentang Filsafat


Filsafat adalah pemikiran/penelaahan tentang sesuatu secara mendalam, menyeluruh  dan  berkesinambungan.  Adapun  karakteristik  berpikir  filsafat adalah menyeluruh, mendasar, dan spekulatif.

Tugas utama filsafat adalah menetapkan dasar-dasar yang dapat diandalkan. Apakah yang disebut logis? Apakah yang disebut benar? Apakah yang disebut sahih? Apakah alam ini teratur atau kacau? Apakah hidup ini ada tujuannya atau absurd? Adakah hukum yang mengatur alam dan segenap satwa kehidupan?   Selaras dengan dasarnya yang spekulatif, maka filsafat menelaah segala masalah yang dapat dipikirkan oleh manusia.

Ada tiga karakteristik berpikir filsafat yang pertama adalah sifat menyeluruh. Yang kedua adalah sifat mendasar. Yang ketiga adalah sifat spekulatif.  Bidang  Telaah  Filsafat  selaras  dengan  dasarnya  yang  spekulatif, maka  dia  menelaah  segala  masalah  yang  mungkin  dapat  dipikirkan  oleh manusia. Sesuai dengan fungsinya menjawab sebagai pionir dia mempermasalahkan hal-hal yang pokok: terjawab masalah yang satu, diapun mulai merambah pertanyaan lain.

Kamis, 10 Januari 2008

Ilmu dan Filsafat


Pengetahuan dimulai dengan rasa ingin tahu, kepastian dimulai dengan rasa ragu-ragu dan filsafat dimulai dengan kedua-duanya. Berfilsafat didorong untuk mengetahui apa yang telah kita tahu dan apa yang kita belum tahu. Berfilsafat berarti berendah hati bahwa tidak semuanya akan pernah kita ketahui dalam kesemestaan yang seakan tak terbatas ini.

Berfilsafat berarti mengoreksi diri, semacam keberanian untuk berterus terang, seberapa jauh sebenarnya kebenaran yang dicari telah kita jangkau. Berfilsafat tentang ilmu  berarti kita berterus terang kepada diri kita sendiri: apakah sebenarnya yang saya ketahui tentang ilmu? Apakah ciri-cirinya yang hakiki  yang  membedakan  ilmu  dari  pengetahuan-pengetahuan  lainnya  yang bukan ilmu? Bagaimana saya ketahui bahwa ilmu merupakan pengetahuan yang benar? Kriteria apa yang kita pakai dalam menentukan kebenaran secara ilmiah? Mengapa kita mempelajari ilmu? Apakah kegunaannya sebenarnya?

Berfilsafat juga berarti berendah hati mengevaluasi segenap pengetahuan yang telah kita ketahui: Apakah ilmu telah mencakup segenap pengetahuan yang seyogyanya saya ketahui dalam kehidupan ini? Di batas manakah ilmu mulai dan di batas manakah dia berhenti? Kemanakah saya harus berpaling di batas ketidaktahuan ini? Apakah kelebihan dan kegunaan ilmu?