Pengetahuan dimulai dengan rasa ingin tahu, kepastian
dimulai dengan rasa ragu-ragu dan filsafat dimulai dengan kedua-duanya.
Berfilsafat didorong untuk mengetahui apa yang telah kita tahu dan apa yang
kita belum tahu. Berfilsafat berarti berendah hati bahwa tidak semuanya akan
pernah kita ketahui dalam kesemestaan yang seakan tak terbatas ini.
Berfilsafat berarti mengoreksi diri, semacam keberanian
untuk berterus terang, seberapa jauh sebenarnya kebenaran yang dicari telah
kita jangkau. Berfilsafat tentang ilmu
berarti kita berterus terang kepada diri kita sendiri: apakah sebenarnya
yang saya ketahui tentang ilmu? Apakah ciri-cirinya yang hakiki yang
membedakan ilmu dari
pengetahuan-pengetahuan
lainnya yang bukan ilmu?
Bagaimana saya ketahui bahwa ilmu merupakan pengetahuan yang benar? Kriteria
apa yang kita pakai dalam menentukan kebenaran secara ilmiah? Mengapa kita
mempelajari ilmu? Apakah kegunaannya sebenarnya?
Berfilsafat juga berarti berendah hati mengevaluasi segenap
pengetahuan yang telah kita ketahui: Apakah ilmu telah mencakup segenap
pengetahuan yang seyogyanya saya ketahui dalam kehidupan ini? Di batas manakah
ilmu mulai dan di batas manakah dia berhenti? Kemanakah saya harus berpaling di
batas ketidaktahuan ini? Apakah kelebihan dan kegunaan ilmu?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar