Jumat, 31 Juli 2020

Kompatibilitas, Prasyarat Cinta?



Kita memiliki kebiasaan untuk memilih tanda-tanda yang menyiratkan kompatibilitas sebagai sarana untuk membenarkan hubungan. Tapi Kita memiliki kecenderungan untuk "hanya mengingat hal-hal yang baik".

Selektivitas seperti itu mungkin menjadi alasan kegagalan hubungan. Seperti yang pernah dikatakan oleh Armstrong, kompatibilitas tidak cukup untuk mendorong hubungan karena tidak akan pernah bisa dipenuhi. Kompatibilitas mesti harus dilihat sebagai pencapaian daripada prasyarat cinta (Armstrong, 36) sedangkan Kita menggunakan kompatibilitas justru sebagai kriteria seleksi dan penegasan.

Akan selalu terjadi adanya kesenjangan antara ekspektasi dan kenyataan, maka mari kembali ke poin Freud tentang idealisasi di mana kunci untuk menjaga hubungan atau cinta tetap bertahan membutuhkan elemen imajinasi.

Tidak ada komentar: