Jumat, 22 Januari 2016

Aliansi Enam Lembaga Lakukan Gerakan Koin Cinta Untuk Rizky Wasiah

Aktifis Karang Taruna Madina menyodorkan kotak Koin Cinta Rizky kepada supir yang melintas di kawasan Dalan Lidang, Panyabungan. (foto: Mandailing Online/Dedi Hasibuan)
PANYABUNGAN (Mandailing Online) : Usai solat Jum’at (22/`1) aliansi enam lembaga melakukan Gerakan Koin Cinta Untuk Rizky Wasiah, bayi 10 bulan yang mengalami usus keluar sejak lahir.

Keenam lembaga itu meliputi Karang Taruna Madina, media Mandailing Online, surat kabar Malintang Pos, surat kabar Portibi DNP, surat kabar Metro Tabagsel dan DPC PDI Perjuangan Madina.

Gerakan Koin Cinta Untuk Rizky Wasiah itu berupa pengutipan sumbangan dana dari masyarakat luas yang diperuntukkan bagi biaya operasi Rizki Wasiah.

Sejauh ini Rizky Wasiah warga Desa Huraba II, Siabu, Mandailing Natal sejatinya dioperssi tim dokter RSU Pringadi Medan pada November lalu, tetapi akibat kemiskinan keluarga Rizky, operasi itu belum dilaksanakan.

Saiman Nasution, orang tua kandung Rizky menyatakan bahwa dia memang memiliki asurasi BPJS, tetapi tak semua item-item biya operasi tercantum di BPJS. Selain itu, biaya hidup Saiman selam di Medan untuk menjaga Rizky selama dirawat di RSU Pringadi juga tak ada.

“Jangankan biaya operasi dan biaya hidup di Medan, ongkos ke Medan saja kami tak punya,” kata pria yang bekerja sebagai petani penggarap sawah orang lain itu.

Moechtar Nasution penggagas Gerakan Koin Cinta Untuk Rizky Wasiah didampingi Pemipin Redaksi Malintang Pos Iskandar Hsibuan dan Pemipin Redaksi Mandailing Online dahlan Batubara menyatakan gerakan koin ini diagendakan berlangsung selama seminggu.

“Hari ini kita di kawasan Dalan Lidang, besok ke kawasan Pasar Baru Panyabungan, dan berlanjut ke berbagai titik pada hari hari berikutnya,” kata Moechtar.

Sementara itu, Maradotang Pulungan ketua panitia Gerakan Koin Cinta Untuk Rizky Wasiah, menyatakan, dana yang berhasil dikumpul akan diserahkan langsung secara berkala kepada keluarga Rizky Wasiah.

“Berapa yang terkumpul langsung kita berikan, mungkin tiap hari atau dua hari sekali,” ujar Maradotang yang juga penduduk Desa Huraba II.
Peliput : Dedi Hasibuan

Tidak ada komentar: