Nabi Muhammad SAW mengembangkan Islam di Jazirah Arab dimulai dari Kota Mekkah,
kemudian berpindah ke Kota Madinah dimulai sejak tahun 611 M, pada usia 40
tahun setelah menerima wahyu kenabian. Muhammad berhasil mengembangkan
masyarakat Islam dengan pusat di Madinah. Setelah Muhammad wafat, para
penggantinya yakni Khulafaurrasyidin berhasil mengembangkan Islam ke luar
Jazirah Arab. Bahkan ketika Dinasti Umayyah dan Abasiyah berkuasa Islam telah
tersebar luas dari Andalusia sampai ke Asia Tenggara.
Perkembangan
Islam di Indonesia perlu dirinci tentang tiga hal dengan lebih tegas, yakni
antara kedatangan Islam, proses penyebaran Islam, dan perkembangan Islam.
Kedatangan
Islam di Indonesia berdasar pada beberapa sumber dan argumen yang ada terjadi
secara bersamaan dengan ramainya jalur laut perdagangan Timur Tengah dengan
Cina. Dengan demikian terjadi antara abad ke-7 M hingga 13 M.
Proses
penyebaran Islam dilakukan para pembawa agama Islam antara lain:
a. Pedagang;
b. Para Mubaligh; dan
c. Para Sufi.
Asal
para pedagang itu dari Arab, Persia, India, Cina, dan Indonesia. Asal para
mubaligh dari Arab, Persia, India, dan Indonesia. Sedangkan asal para sufi
berasal dari Arab, Persia, India, dan Indonesia.
Saluran
Islamisasi yang dipergunaka antara lain melalui:
a. Perdagangan;
b. Dakwah;
c. Perkawinan;
d. Pendidikan;
e. Kesenian; dan
f. Tasawuf.
Perkembangan
Islam di Indonesia tercermin dari munculnya kerajaan Islam seperti Peurlak,
Samudera Pasai, Ternate dan Tidore, Demak, Pajak, Mataram, Banten, Cirebon, dan
Gowa. Sekarang Islam adalah agama mayoritas di Indonesia.
Perkembangan
Islam di Indonesia membawa pengaruh pada semua bidang kehidupan seperti bidang
politik, sosial, ekonomi, dan kebudayaan.
Peninggalan
sejarah yang bercorak Islam antara lain dapat dilihat pada: bangunan tempat
ibadah, bangunan makam, seni rupa dan ukir, kesusasteraan, seni musik, dan
wayang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar