Halaqoh kopi dan tadarus puisi malam kali ini kami lakukan untuk mencoba menyingkap tabir-tabir malam. Mendengar petuah seorang senior perihal rasa. Belajar mengenal laraluka dan manisnya hidangan jiwa.
Untaian hikmah malam ini dijadikan tekad untuk esok menembus batas khayalan menuju nyata. Pesan serius setegas karang namun disampaikan secara santai dan ringan laksana angin berdesir nan dingin di malam ini.
Rindu memang senantiasa mendahului hasrat. Jatuh cintalah tanpa khawatir dan patah hatilah dengan berani. Begitu kata beliau. Sama persis dengan yang pernah dikatakan Imam Ali Bin Abi Thalib:
"Cinta itu tidak dapat di nanti, ambil dia dengan penuh keberanian atau lepaskan dengan penuh keridhoan."
Tidak ada komentar:
Posting Komentar