Rabu, 09 Maret 2016

Angin yang Membatasi Busur Panah

Wahai diriku, Pertemuan antara kehendakmu dan kehendak-Nya bagaikan angin yang membatasi busur panahmu dengan sasaran. Meskipun perhitunganmu sangat akurat, bias saja angin “membelokkan” busurmu ke arah yang lain. Tugasmu hanyalah memfokuskan perhatianmu pada sasaran, mempersiapkan segala kemungkinan untuk berhasil “membidik” tepat sasaran. Selanjutnya biarkan ketentuan-Nya yang bermain.

Tidak ada komentar: