Rabu, 05 Februari 2020

238 WNI dipulangkan dari Wuhan

 

WNI yang dievakuasi dari Kota Wuhan, China turun dari pesawat setibanya di Bandara Hang Nadim, Batam, Kepulauan Riau, Minggu (2/2/2020). Kemudian diterbangkan kembali menuju Ranai, Natuna untuk menjalani observasi.(AFP/RICKY PRAKOSO)

 

Kecemasan yang ditimbulkan karena virus corona masih berlanjut dan meluas. Pemerintah kita memulangkan 238 warga negara Indonesia yang dinyatakan sehat dari Wuhan, China.

Sejatinya, ada 245 warga Indonesia di Wuhan. Namun, 4 warga Indonesia menolak dipulangkan dan 3 warga Indonesia tidak lolos screening.

Penjelasan ini disampaikan Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto yang dalam dua pekan  ini berkantor di Natuna.

Warga Indonesia dipulangkan menggunakan Batik Air, Minggu (2/2/2020) dan saat ini dikarantina selama 14 hari di Natuna, Kepulauan Riau untuk keperluan observasi.

Kenapa Batik Air? Batik Air dipilih pemerintah karena satu-satunya maskapai Indonesia yang punya penerbangan ke Wuhan dan memiliki pesawat yang disyaratkan.

Indonesia juga memutuskan menutup penerbangan dari dan ke daratan utama China. Keputusan ini berlaku mulai Rabu, 5 Februari 2020.

Sejumlah negara juga mengambil keputusan serupa. Ada sembilan negara lain mengambil keputusan seperti Indonesia.

Di seluruh dunia, hingga Minggu (2/2/2020), jumlah korban virus corona mencapai 305 pasien meninggal dan 14.568 kasus infeksi di seluruh dunia, terutama di China.

Kabar baiknya di tengah kepanikan ini, jumlah pasien sembuh karena virus corona lebih banyak dan menunjukkan tren meningkat.

Meski demikian, kewaspadaan tetap harus kita pelihara. Juga ketika mendapati berita-berita tidak benar yang mengalir untuk menambah sebaran kepanikan.

Tidak ada komentar: