Selasa, 08 Oktober 2013

Cemeti Diri



Wahai diriku, Alangkah seringnya ketika nasehat-nasehat diperdengarkan kepadamu, seringkali muncul dalam dirimu suatu kesadaran spontan, namun beberapa waktu kemudian hatimu kembali mengeras dan membatu.

Wahai diriku, Imam ibnu Al Jauzy berkata, nasehat itu laksana cemeti, ketika seseorang habis dipukuli dengan cemeti itu, ia seringkali tak merasa sakit. Ketika mendengar nasehat, adakalanya Ia sedang berada dalam kondisi jiwa dan pikiran yang baik. Ia diam dan menghadirkan hatinya. Akan tetapi, tatkala kembali disibukkan dengan urusan dunia, penyakit lamanya kambuh kembali. 

Wahai diriku, milikilah kesadaran tinggi untuk bisa mengatasi hal itu. Milikilah tekad yang kuat untuk kokoh berpegang pada prinsip yang sudah engkau yakini, lalu berjalanlah tanpa menoleh-noleh lagi. 

Wahai diriku, janganlah engkau selalu terseret-seret oleh kelalaian akibat pengaruh tabiat dirimu, padahal nasehat-nasehat itu masih mempengaruhi dirimu untuk beramal. Tetapi janganlah pula laksana cabang pohon yang goyah diterpa hembusan angin. Ia tak terpengaruh apa-apa, hanya sekadar mendengar, laksana batu-batu yang diam.

Tidak ada komentar: