Rabu, 30 November 2022

Akan Sembuh Pada Waktunya


Kepada diri sendiri yang sering merasa kurang, pesan ini adalah pengingat yang berharga untuk memahami bahwa kehidupan ini telah teratur dengan rapi. Setiap orang diberikan takdirnya masing-masing, dan segala sesuatu sudah terbagi sesuai porsinya. Mungkin terkadang kita merasa tidak puas dengan apa yang dimiliki atau mencemaskan masa depan, namun kita perlu belajar menerima bahwa rencana hidup ini terkadang sulit dipahami oleh manusia. Namun, dengan menjaga ketenangan dalam diri, kita dapat memandang masa depan dengan lebih positif dan optimis.

Ketika rasa ketidakpuasan dan kecemasan melanda, penting untuk diingat bahwa segala sesuatu terjadi pada waktunya. Kehidupan seringkali membawa cobaan dan kesulitan, tetapi pada akhirnya, setiap tantangan akan membantu kita tumbuh dan berkembang. Kita harus berani menerima kesakitannya dan memberi waktu bagi diri sendiri untuk sembuh. Meskipun prosesnya mungkin tidak selalu mudah, namun kita perlu percaya bahwa rasa sakit akan mereda dan waktu akan menyembuhkan segala luka.

Dalam perjalanan hidup yang penuh liku-liku ini, kita tidak boleh lupa untuk selalu bersikap sabar dan bersyukur. Apapun yang sedang kita alami saat ini, baik itu kebahagiaan atau kesedihan, adalah bagian dari perjalanan unik yang hanya kita alami. Kita harus memahami bahwa hidup ini adalah perjalanan yang terus bergerak maju, dan setiap tahap memiliki nilai dan hikmahnya sendiri. Dengan melihat kehidupan dari perspektif ini, kita bisa lebih memaknai setiap pengalaman dan menghadapinya dengan hati yang lapang serta keyakinan bahwa yang baik akan tiba pada saatnya.

Minggu, 27 November 2022

Kita Semua Pernah Salah

Kesalahan yang dibuat dimasa lalu adalah bagian dari hidup, larut dalam penyesalan hanya akan membuat diri lemah, kita semua pernah salah pada masanya. tapi, apabila Tuhan mengizinkan kita hidup hari ini, berarti Dia memberi kita waktu untuk memperbaikinya.

Selasa, 22 November 2022

Menggelisahkan Jiwa

Wahai diriku.. Sesungguhnya berbuat tidak baik tidak akan menenangkan jiwamu karena nurani manusia akan selalu condong kepada kebaikan. Maka jika engkau mengerjakan maksiat dan perbuatan tak baik pasti akan merasakan keresahan dalam hatimu.

Wahai diriku.. rasa tidak nyaman itu adalah bagian dari rasa takutmu kepada Allah. Bahkan mungkin bisa muncul penyesalan yang menghimpit dada.

Maka bersyukurlah jika engkau masih merasakan kegelisahan saat engkau ingin berbuat tak baik. Hingga engkau mengurungkan niat jelek itu lalu mengucap istighfar.

Bersyukur pulalah engkau jika terlanjur berbuat kemunkaran namun di akhirnya engkau menangis. Menumpahkan air mata dengan tersedu-sedu. Memohon pada Allah untuk berkenan mengampuni kebodohan yang engkau lakukan. Sesali kekhilafan yang terjadi.

Wahai diriku.. takutlah engkau jika tidak merada gelisah saat melakukan hal tak baik. Karena itu pertanda hatimu mulai mengeras. Hatimu mulai tertutup debu. Nuranimu bisa jadi mulai jauh dari hidayah Allah.

Jika sempat menyadarinya, maka engkau tak boleh membuang waktu untuk menghindari atau menyesali jika telah terjadi. Engkau mesti segera memohon dengan penuh iba kepada Allah, agar hati kembali disesaki kegelisahan bila keinginan berbuat buruk terlintas di benakmu. Karena engkau harus gelisah untuk bisa terhindar dari perbuatan yang tidak baik.

Sabtu, 05 November 2022

Kebijakan untuk Kepentingan Rakyat

"Kursi pengetahuan ada di kepala sedangkan kebijaksanaan ada di dalam hati." - William Hazlitt

Kebijakan dibuat untuk kepentingan rakyat. Tapi lebih banyak kepentingan pembuat kebijakan telah membunuh rakyat. Terkadang rasanya heran melihat para pembuat kebijakan yang asalnya dipilih oleh rakyat, akan tetapi membuat kebijakan yang bertentangan dengan kehendak rakyat. Terutama para anggota legislatif yang merupakan hasil hajatan demokrasi berupa pemilihan umum, yang seharusnya terpilih karena dianggap layak untuk mewakili dan menyampaikan aspirasi rakyat dalam membuat produk-produk legislasi, malah berbuat untuk kepentingan lain yang tidak sesuai dengan keinginan rakyat.