Senin, 09 Februari 2015

Cinta Bukan Sekadar Kata-Kata?

"Cinta bukan sekedar kata-kata, tapi cinta itu butuh bukti nyata." begitu katanya.. iya, memang demikian. saya jg setuju. Tapi bukan berarti kata-kata yg disampaikan seseorang itu hanya sebuah kesia-siaan belaka. Kata-kata itu kan sebuah ungkapan fisikal, suatu perasaan, suatu suasana batin, atau suatu keadaan emosional dari si penyampai. Ia adalah ungkapan tentang apa yang ada di jiwa meskipun ia tidak mewakili seluruh jiwa. kita bisa tahu dirinya, pikirannya, kehendaknya, dan apa yg ia lakukan, dalam ungkapan itu. Namun apa yang sungguh dipikirkan si penerima tentang apa yang di balik benak si penyampai dan apa yang ia inginkan, tidak dapat dapat dilihat, hanya dapat menyimpulkannya dari apa yang diamati dari perilakunya, dan haruslah selalu tetap sadar akan ketidakpastian dari kesimpulan.

Minggu, 01 Februari 2015

Menemukan Kembali Rasa Cinta

Menurut Erich Fromm, situasi eksistensial manusia terkadang mengalami fase kemerosotan yang akut. Seperti perasaan melemah, kehilangan keyakinan, atau semangat hidup merosot. Nah, di tengah kondisi manusiawi tersebut biasanya individu menyegarkan diri dengan memahami kata, rasa, dan makna cinta. Cinta bukan sekadar ungkapan rasa terdalam untuk pasangan atau teman hidup. Cinta adalah mind set yang menyertai setiap ucapan yang Anda lontarkan, tindakan yang Anda putuskan, dan sikap yang Anda lakukan. Ketika timbunan masalah hidup, ketegangan atas beratnya tanggung jawab, atau motivasi tiba-tiba hilang, untuk mengatasinya, maka cobalah temukan kembali rasa cinta.