Waktu (sejarah) tercipta lewat murka Allah yang mengusir manusia dari keabadian (Firdaus). Sejak itu, sejarah juga berisi revolusi-revolusi besar dan kecil dan akan berakhir dengan murka Allah yang meluap pada hari kiamat. Murka adalah motor sejarah yang sesungguhnya. Murka yang oleh agama-agama monoteistis dilambungkan sampai ke langit-langit teologis ini hanya dapat dipadamkan lewat cinta kasih dan pengampunan yang mencapai akar-akar spiritualitas manusia.
(Sloterdijk, Zorn und Zeit, 2006)