Rabu, 27 Juli 2016

Gerakan Amal "Koin Cinta untuk Karniawan Nasution"

Gerakan Amal "Koin Cinta untuk Karniawan Nasution"
(Balita Malang Lahir Tanpa Anus, Usus Terburai Dan Tanpa Testis)

Oleh : Nurhakimah Lubis, S.Pd.I

Ada ungkapan sindiran dan protes sosial “Orang Miskin Dilarang Sakit” yang sudah akrab ditelinga kita. Sebuah realitas miris yang berbanding lurus dengan kenyataan pahit yang dialami Karniawan Nasution (balita Malang dengan usia 15 bulan asal Desa Muara bangko Kec. Ranto Baek kab. Madina yang lahir tanpa anus, usus terburai dan tanpa testis). Ungkapan tersebut memang ada benarnya, bagaimana rumitnya proses dan urusan tentang pelayanan, perawatan dan biaya kesehatan bagi si warga miskin. Dan hal itu tentunya tidak akan berlaku bila seandainya Karniawan dilahirkan dari keluarga yang mampu dan berada, toh pasti semua urusan akan cepat selesai bila ada uang tunai. Tetapi apa hendak dikata, Karniwan yang dilahirkan pada 23 Maret pada tahun lalu di desa Muara Bangko, tergolong dari keluarga pra sejahtera, buah hati dari pasangan karnan (26) yang bekerja hanya sebagai tukang/buruh harian dengan penghasilan tidak seberapa yang sangat pas-pasan bahkan untuk memenuhi kebutuhan keluarganya saja masih sangat sulit.

Balita malang yang berusia 15 bulan ini, lahir dengan kekuasaan Allah SWT dengan kondisi tanpa anus (istilah medis atresia ani), ditambah dengan usus terburai dan tanpa testis (maaf, tanpa kantung dan buah zakar).  Bisa dibayangkan, bagaimana kompleksnya kondisi sang bocah tersebut dengan keluarga yang sama sekali bukan dari keluarga mampu. Selain itu, anak ini juga mengidap gizi buruk, dengan kondisi berat badan hanya 4,2 Kg pas pertama kali dirawat di RSU Panyabungan. Namun  setelah  dirawat selama 1 bulan 15 hari, kondisi anak ini mulai berangsur pulih dengan kondisi berat 6,8 Kg dan selanjutnya bisa dirujuk ke RSUD Dr. Pirngadi Medan.

Nah beberapa waktu yang lalu, saya ikut dalam Tim Relawan Kemanusiaan untuk melakukan pendampingan terhadap balita malang ini dan keluarganya , untuk melakukan perobatan lanjutan selama rawat jalan di RSUD Pirngadi Medan. Singkat cerita, saya bersama Mamad VJ (Bendahara Karang Taruna Kab.Madina), Riswan Lubis (Koord.Bid Sosial Karang Taruna/Wakil Bendahara PC. PMII Kab. Madina) selama 10 hari lebih. Kami turut serta mengurus administrasinya dalam antrian panjang, mulai pendaftaran, pemeriksaan radiology, test darah, HB, dauksit, konsultasi dengan dokter, dll yang diperlukan untuk perawatan lanjutan sebelum dijadwalkan untuk operasi/rawat inap. Tiap hari, setelah selesai memasak di tempat tinggal sementara bersama balita malang ini, kami harus berangkat pagi-pagi jam 06.30  dengan menaiki angkot dari Jln. SM Raja menuju RSU Dr. Pirngadi Medan dan pulang dari rumah sakit biasanya baru sekitar jam 15.00 WIB. Cukup memprihatinkan memang, dan kami tidak tega membiarkan Karniawan dan keluarganya tanpa pendampingan. Hal ini hanya demi niat lillahi ta’ala dan sekali lagi atas nama kemanusiaan, untuk membantu sesama.

Gerakan Amal Koin Cinta


Secara fitrah lahiriyah, manusia tentunya memliki perasaan dan suasana batin yang mudah terenyuh, iba, kasihan, terharu, prihatin bila melihat sebuah keadaan yang membutuhkan bantuan atau pertolongan. Kepekaan sosial manusia itu tentunya harus disentuh dengan hati nuraninya. Maka setelah lewat diskusi kecil dengan bang Al-Hasan Nasution (Ketua Karang Taruna Kab. Madina), Ketua Umum PC. PMII (Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia) Kab. Madina M. Amin Lubis bersama aktivis sosial lainnya, dijelaskan bahwa empati kepada Karniawan Nasution harus dilakoni dengan partisipasi. “Kita harus buktikan bahwa kita masih memliki peradaban dengan entitas kesetiakawanan sosial yang kental. Kita harus memiliki tingkat kesadaran nurani yang tulus untuk membantu ketika melihat sesamanya menderita. Jangan sampai kepekaan nurani kita lumpuh dan mati. Hal ini harus diintensifkan lewat gerakan amal bersifat sosial dalam bentuk Koin Cinta untuk Karniawan yang bertujuan sebagai langkah dan upaya konkrit untuk mengajak partisipasi  masyarakat di semua level dan terlibat dalam membantu Karniawan dan keluarganya ” papar Al-Hasan Nasution.

Mungkin masih terekam dalam ingatan kita, ketika kasus yang sama Rizky Wasiah Nasution, yang berasal dari Desa Huraba dari keluarga miskin yang memiliki penyakit yang persis sama dengan Karniawan Nasution bisa ditalangi sampai penyembuhan total lewat Koin Cinta untuk Rizky Wasiah. Penggalangan sumbangan kemanusiaan lewat Koin Cinta tersebut yang digagas oleh Iskandar Hasibuan (Pemred Malintang Post), Dahlan Batubara (Pemred Mandailing Online), Mukhtar Nasution (akademisi STAIM), Maradotang Pulungan (Wartawan Portibi), Al-Hasan Nasution (Ketua Karang Taruna Madina) dll memiliki daya magnet yang luar biasa untuk menyentuh partisipasi masyarakat dalam membantu biaya perobatan dan pendampingan Rizky Wasiah sampai tuntas.

Kini, hal yang sama dialami oleh Karniawan Nasution dengan penyakit yang lebih parah dan terlahir dari keluarga yang sangat miskin. Bahkan menurut hasil analisis dokter, Karniawan akan menjalani beberapa tahap pemeriksaan dan operasi lanjutan sampai 4 kali lagi dan proses penyembuhan total bias memakan waktu yang sangat lama sampai 1 tahun. Betapa malangnya nasib anak ini dan bias kita bayangkan betapa pedih dan getirnya suasana hati orang tua Karniawan Nasution, dengan keterbatasan biaya tanpa memiliki apa-apa.

Gerakan Amal dalam bingkai sosial bertajuk Koin Cinta Untuk Karniawan Nasution ini harus terus ada sehingga diharapkan dana yang terkumpul nantinya secara amanah dapat membiayai penyembuhan Karniawan dan biaya keluarga yang mendampinginya. Bila memungkinkan, Gerakan Amal ini harus dipermanenkan untuk kasus-kasus lain yang pada intinya digunakan untuk kegiatan yang bersifat kemanusiaan. Karniawan Nasution adalah makhluk Allah SWT dari sekian juta anak-anak yang memiliki hak untuk hidup lebih baik dan juga hak untuk merasakan masa kecilnya yang indah seperti layaknya teman-teman sebayanya. “Kami tidak memiliki uang yang cukup, dan tidak ada yang bisa kami jual. Maka kami sangat berharap bantuan dari para donator untuk perobatan anak kami ini” ungkap Ibu dari Karniawan, Nurhaida (25) sambil terus mengusap kepala anaknya secara perlahan dalam gendongan ketika itu.

Kalau Bukan Kita, Siapa Lagi?


Pernahkah terfikir oleh kita semua, jika kita berada pada posisi menjadi balita malang berusia 15 bulan ini yang terlahir dari keluarga miskin dan tidaak mampu? Dengan kondisi lahir tanpa anus, usus terburai dan tanpa testis? Sangat berat bukan? Sanggupkah kita bertahan? Atau pernahkah kita terfikir, posisi kita menjadi orang tua dari karniawan Nasution? Sanggupkah kita tetap memeluk erat anak ini, dan terus berusaha untuk menyembuhkannnya? Jawablah dengan hati nurani kita sendiri, seraya bersyukur kepada Allah SWT atas semua nikmat dan karunia-Nya bahwa kita masih jauh lebih baik dengan yang kita miliki sekarang.

Ada sebuah hadits populer” sebaik-baik manusia adalah yang memberi manfaat bagi manusia lainnya”. Selain itu, norma adat yang begitu luhur juga mengajarkan kita tentang nilai-nilai kebersamaan dalam banyak hal diantaranya “marsialap ari”, saanak saboru” dan nilai kesetiakawanan saat melihat penderitaan orang lain. Penggalangan sumbangan lewat koin cinta ini harus kita pandang sebagai sisi positif untuk bisa saling mengulurkan tangan membantu sesama. Disamping itu untuk mengasah naluri kemanusiaan kita dan kepedulian sosial kita untuk bisa saling meringankan beban orang lain, apalagi kita masih diikat dengan bingkai “dalihan na tolu” dan sesama muslim yang bersaudara.

Semoga tulisan ini bisa menjadi bahan iktibar dan renungan kita bersama. Jangan sampai naluri kemanusiaan kita bisa mati, akibat ketidakpedulian kita. Jangan sampai kepekaan nurani kita menjadi lumpuh, akibat kesibukan kita memburu materi untuk memanjakan selera konsumtif kita, sehingga kepedulian kita sebagai manusia untuk membantu sesame akhirnya tersisihkan. Kita perlu untuk memupuk kesalehan dan kepedulian social kita dengan melihat kehidupan sekitar kita dengan Mata Hati. Yakinlah, Allah SWT pasti membalas amal jariyah kita dengan balasan yang berlipat nantinya.


Bagi Bapak/Ibu/sdr/i/sahabat yang berkenan dan terketuk hatinya sebagai manusia dan ingin menyumbangkan sebagian risky-Nya untuk membantu si kecil Karniawan Nasution dapat mengantarkan langsung bantuan kemanusiaan untuk perobatan dan penyembuhaan serta biaya hidup keluarganya dalam bentuk uang kertas, beras, mie instant, koin/uang receh, pakaian dll ke Posko Solidaritas Kemanusiaan Peduli Karniawan Nasution bertempat di Sekretariat Karang Taruna Kab. Madina Jln. Willem Iskander Dalan Lidang atau Redaksi Malintang Post, atau donasi Bapak/Ibu/Sdr/I bisa kami jemput ke alamat ybs, atau bisa menghubungi kami di 0853 7327 0843, 0813 6102 1434, 0821 6295 9915, 0813 7689 4678 atau bisa ditransfer via Rekening Bank Sumut No. 344. 02. 04. 002128-5 atas nama Posko Solidaritas Peduli Kemanusiaan.

 Wallahul Muawaffieq ilaa Aqwamith Tharieq
Wallahu a’lam…

(Penulis adalah Wakil Ketua Forum Pengurus Karang Taruna Kab. Madina/
Mahasiswi PPS (Program Pasca Sarjana) IAIN Imam Bonjol Padang)

Rabu, 01 Juni 2016

Nasionalisme - Internasionalisme

“Internasionalisme tidak dapat hidup subur, kalau tidak berakar di dalam buminya nasionalisme. Nasionalisme tidak dapat hidup subur, kalau tidak hidup dalam taman-sarinya internasionalisme.” (Soekarno, 1 Juni 1945)

Selasa, 03 Mei 2016

Tips Sehat dan Bugar

Get Rich Slowly, salah satu blog keuangan terkenal, pernah memposting tentang bagaimana tips untuk menjadi lebih sehat dan bugar

Berikut saya ringkaskan tips-tips tersebut :


Aturan Makan Sehat

Makan sehat adalah sesuatu yang semua orang ingin lakukan, tetapi kita mengalami kesulitan karena godaan di rumah dan di tempat kerja dan di jalan. Jangan mencoba membuat perubahan drastis. Lakukanlah secara bertahap.

Aturan Makan Sehat # 1: Pilih satu atau dua hal untuk diubah terkait diet Anda, dan mulailah dengan itu. Setiap satu atau dua minggu, cobalah sesuatu yang sehat dan masukkan ke dalam menu harian atau mingguan Anda.

Aturan Makan Sehat # 2: Saat mengganti sesuatu yang buruk dari makanan Anda, gantilah dengan sesuatu yang lebih sehat dan enak.

Aturan Makan Sehat # 3: Hal pertama yang harus dihentikan adalah gorengan, makanan berlemak (seperti McDonald's) dan makanan yang terlalu manis (donat, cola, permen) dan makanan cepat saji lainnya. Jangan hentikan sama sekali, tetapi mulailah menghapusnya secara bertahap dan menggantinya dengan makanan yang lebih sehat dan enak (lihat dua aturan pertama).

Aturan Makan Sehat # 4: Makan dengan porsi lebih kecil dan lebih sering di siang hari . 

Aturan Makan Sehat # 5: Kemas camilan sehat untuk dibawa, dan rencanakan makanan saat Anda bepergian .

Aturan Makan Sehat # 6: Tetapkan tujuan jangka panjang, dan jangan mengharapkan hasil yang cepat.


Aturan untuk Berolahraga

Berikut ini adalah  bagi mereka yang ingin memulai program olahraga yang sehat.

Aturan Latihan # 1: Mulailah hari ini, dan lakukan apa saja untuk membuat Anda maju.

Aturan Latihan # 2: Berhentilah membuat alasan

Aturan Latihan # 3: Pakai sepatu dan keluarlah

Aturan Latihan # 4: Mulailah dari yang kecil dan perlahan

Aturan Latihan # 5: Biarkan tujuan Anda terpublikasi

Aturan Latihan # 6: Hadiahi diri Anda sendiri

Aturan Latihan # 7: Istirahat yang cukup

Aturan Latihan # 8: Berpikirlah positif.

Aturan Latihan # 9: Jangan hanya termotivasi oleh tujuan menurunkan berat badan. 

Aturan Latihan # 10: Jika Anda gagal, bangunlah, dan mulai lagi

Aturan Latihan # 11: Jika Anda bisa, dapatkan rekan latihan . Itu adalah motivator yang hebat. 

Aturan Latihan # 12: Selamat bersenang-senang ! Olahraga harus menyenangkan. 

Minggu, 10 April 2016

Mengingatmu


Jika engkau hilang dari pandanganku..

Maka pikiranku selalu melayang mengingatmu..

Jika impian tentangmu tidak mengunjungiku..

Maka hati ini yang akan mengunjungimu..

Jiwaku adalah lisan yang menggambarkan tentang cintamu..

Jiwaku adalah hati dan engkaulah yang menyebarkan isi hati..


(Kasyful Githaa’an Hukmi Samaa’il Ghinaa', Ibnul Qoyyim Al-Jauzi)

Sabtu, 09 April 2016

Untuk Meraih Kesuksesan, Butuh Keyakinan

Ternyata dalam meraih kesuksesan, kita butuh sebuah keyakinan. Kenapa?

Karena, jika kita memiliki keyakinan yang kuat, maka, energi kita bertambah untuk mengejar impian kita.

Dengan begitu, kita jadi terpacu untuk selalu berjuang, sebaliknya kalau keyakinan yang dibangun di atas pondasi keraguan, itu memudahkan kita terkena goncangan.

Nah, sama hal nya kalau kita memiliki keyakinan pada Allah SWT, doa-doa kita akan dikabulkan.

Misalnya, kita ingin makan di restoran yang mahal yang ada di dekat rumah, tapi nggak punya uang, kita mikir gimana ya caranya supaya bisa makan di restoran itu? Karena kita yakin dengan janji-janji Allah, kita berdoa terus kepada-Nya. Maka, Allah kabulkan doa kita dengan cara kita diundang ke ulang tahun teman yang acaranya bertempatan di restoran itu. Kita bisa menikmati hidangan makanan yang ada disitu tanpa kita mengeluarkan uang.

Seperti itulah kekuasaan dan kebesaran Allah, sesuatu yang nggak mungkin dalam pikiran manusia, segalanya menjadi mungkin bagi Allah.

Rabu, 09 Maret 2016

Angin yang Membatasi Busur Panah

Wahai diriku, Pertemuan antara kehendakmu dan kehendak-Nya bagaikan angin yang membatasi busur panahmu dengan sasaran. Meskipun perhitunganmu sangat akurat, bias saja angin “membelokkan” busurmu ke arah yang lain. Tugasmu hanyalah memfokuskan perhatianmu pada sasaran, mempersiapkan segala kemungkinan untuk berhasil “membidik” tepat sasaran. Selanjutnya biarkan ketentuan-Nya yang bermain.

Selasa, 08 Maret 2016

Merencanakan Keuangan

 


Jika kamu bisa mengelola keuangan dengan baik sejak awal, maka besar kemungkinan kamu mampu untuk mencapai perencanaan keuangan di masa depan.

Nah, bagaimana sih cara merencanakan keuangan agar kebutuhan dasar kita terpenuhi?

Kali ini, kami akan berbagi tips agar kamu bisa menjawab pertanyaan di atas. Simak baik-baik ya !

1.    Alokasikan pendapatanmu sejak awal. Bisa kamu alokasikan untuk sedekah 10%, pendidikan 5%, rekreasi 5%, investasi 30%, dan konsumsi 50%.

2.  Pilih mana kebutuhan dan mana yang hanya keinginan, agar kamu bisa memenuhi sesuai penghasilan yang kamu dapatkan.

3.   Tabungankan untuk biaya pendidikanmu atau anakmu kelak. Investasi juga. Supaya kamu bisa memiliki kebutuhan di masa depan.

4.    Pikirkan baik-baik kapan waktunya berhutang. Jangan sampai terjebak dalam hutang, dan jangan terjerumus dalam cicilan yang tiada akhirnya.

Semoga tips diatas bisa membantu kamu dalam merencanakan keuangan ya.

Kamis, 25 Februari 2016

Pendirian Koperasi Ansor

 


Harapan terhadap koperasi sebagai alat untuk mendukung dan mewujudkan kesejahteraan anggota adalah sesuatu yang sangat relevan dalam konteks pembangunan sosial dan ekonomi. Koperasi, sebagai bentuk organisasi ekonomi berbasis anggota, memiliki potensi besar untuk menciptakan perubahan positif dalam kehidupan individu dan komunitas. Namun, harapan ini harus diiringi dengan pemahaman tentang tantangan yang dihadapi oleh koperasi dalam mencapai tujuan ini.

Pertama-tama, koperasi harus berfokus pada prinsip-prinsip dasar seperti keanggotaan terbuka dan sukarela, kontrol demokratis, partisipasi ekonomi anggota, serta pemberian manfaat yang adil. Dalam banyak kasus, koperasi dapat menjadi sarana yang kuat untuk mengurangi ketidaksetaraan ekonomi dan meningkatkan akses terhadap sumber daya ekonomi. Namun, terlalu sering, koperasi dapat terjerat dalam praktik-praktik yang lebih mirip dengan perusahaan komersial daripada entitas yang benar-benar dimiliki oleh anggota dan beroperasi demi kesejahteraan mereka.

Selain itu, koperasi juga perlu menghadapi berbagai hambatan eksternal. Ini termasuk peraturan pemerintah yang mungkin tidak mendukung perkembangan koperasi, serta persaingan yang kuat dari bisnis konvensional. Meningkatkan kesadaran dan pemahaman masyarakat tentang manfaat koperasi, serta bekerja sama dengan pemerintah dan sektor swasta untuk menciptakan lingkungan yang mendukung, adalah kunci untuk mengatasi hambatan ini.

Koperasi juga perlu terus beradaptasi dengan perubahan zaman, terutama dalam hal teknologi. Menerapkan solusi digital dan mengintegrasikannya ke dalam operasi koperasi dapat membantu meningkatkan efisiensi dan daya saing.

Dalam hal ini, harapan terhadap koperasi untuk mendukung kesejahteraan anggotanya adalah hal yang sangat realistis. Namun, harapan tersebut harus ditemani dengan komitmen kuat terhadap prinsip-prinsip koperasi yang sejati, serta kerja keras untuk mengatasi tantangan yang mungkin muncul. Dengan pendekatan yang tepat, koperasi dapat menjadi kekuatan yang mendorong perubahan positif dalam masyarakat dan memberikan manfaat nyata bagi anggotanya.

Selasa, 02 Februari 2016

Allah Can Restore

Allah can restore the broken part of you and change it Allah can restore the broken part of you and change it into something great. All you need is faith..

Kamis, 28 Januari 2016

Karang Taruna Madina Konsisten Jaga Nilai Kearifan Lokal

PANYABUNGAN (Mandailing Online) : Forum Pengurus Karang Taruna Kabupaten Mandailing Natal sebagai organisasi sosial kepemudaan akan tetap konsisten mewarisi nilai-nilai tradisi leluhur dan tetap menjaga nilai kearifan lokal Mandailing.

“Ciri khas yang digali dari unsur-unsur tradisionil Mandailing yang turun temurun dari leluhur kita harus tetap kita jaga dan pertahankan. Kearifan lokal (local genius) Mandailing harus menjadi budaya dan karakteristik masyarakat yang memiliki akar yang kokoh dan harus menjadi produk unggulan kita dalam persaingan global ini” sebut Ketua Karang Taruna Kabupaten Mandailing Natal, Al-Hasan Nasution dalam rilis pers, kemarin.

Menurut Al-Hasan, banyak sekali nilai kearifan lokal yang harus tetap terpatri dan dilestarikan dalam kehidupan masyarakat, seperti nilai keagamaan yang kuat, nilai solidaritas (kebersamaan), nilai kebenaran, estetika, etos kerja/gotong royong, nilai keterikatan, keterbukaan dan nilai kemanusiaan.

“Nilai-nilai luhur kearifan lokal dalam bentuk norma, kaidah dan aturan yang dianut dan dipatuhi setiap individu dalam berinteraksi sosial sejak dari nenek moyang kita dahulu merupakan suatu sistem nilai yang harus menjadi jati diri yang menjadi jembatan penghubung antara masa lalu dan masa sekarang yang muaranya akan menjadi simpul perekat dan pemersatu antar generasi” sebutnya.

Lebih lanjut dikatakan bahwa merujuk Peraturan Menteri Sosial RI No. 77/Huk/2010 tentang Pedoman Dasar Karang Taruna dan Peraturan Menteri Dalam Negeri RI No. 05 Tahun 2007 tentang Penataan Lembaga Kemasyakaratan disebutkan bahwa Karang Taruna adalah organisasi sosial wadah pengembangan generasi muda yang tumbuh dan berkembang atas dasar kesadaran dan tanggung jawab sosial dari, oleh, dan untuk masyarakat terutama generasi muda di wilayah desa /kelurahan atau komunikasi adat sederajat dan terutama bergerak di bidang Usaha Kesejahteraan Sosial.

“Karang Taruna yang dalam kearifan lokal disebut Naposo Nauli Bulung harus bisa berperan penting dalam menjaga dan melestarikan nilai kearifan lokal ini dalam lingkungan sosial sehingga generasi muda Madina dapat memahami secara utuh adat dan budaya daerah Madina. Hal ini sangat krusial sehingga tidak menimbulkan pengkaburan sejarah dan putusnya mata rantai generasi (lost generation)” ujar Al-Hasan Nasution yang juga dikenal sebagai Direktur Eksekutif LSM Madina Institute ini.

Ditambahkan, kearifan lokal Mandailing pada saat ini, seakan telah hilang dan langka dalam tatanan masyarakat, bahkan sudah terasa asing akibat arus modernisasi, apatisme, egoisme dan sikap individualistik. Bahkan marwah sebuah Huta (desa-red) di Mandailing itu bisa saja hilang karena tidak ada lagi norma-norma luhur yang terbangun dan terpelihara dengan baik. Hal ini, menurut dia adalah fenomena ril yang sangat membahayakan, dan harus segera diantisipasi dengan bersama menggali dan mewarisi kearifan lokal.

“Perlu disadari bahwa suku bangsa yang memiliki identitas yang jelas, adalah suku yang dapat berkompetisi global. Mandailing Natal memiliki corak khas dan warna tersendiri yang berbeda dengan budaya suku lainnya. Kearifan lokal ini jangan sampai punah dan dilindas zaman, tapi wajib kita lestarikan dari erosi budaya dan westernisasi”. Jangan pernah malu mengaku sebagai orang Madina. Tapi banggalah terlahir sebagai anak Madina” ujar Al-Hasan Nasution.

Dicontohkan, nilai-nilai luhur kearifan lokal yang harus tetap menjadi tradisi dan dilestarikan seperti nilai kekerabatan “markoum marsisolkot” dan Dalihan Natolu (sangap mar-Mora, manat mar-Kahanggi, elek mar-Anak Boru) yang terlihat dari tutur sapa dan saling mengayomi serta “take and give” (saling memberi dan menerima). Selain itu Poda Na Lima yang berisikan nasehat untuk Paias Rohamu, Pamatangmu, Parabitonmu, Bagasmu, Pakaranganmu adalah sebuah pesan moral yang luar biasa dalam menjaga keperibadian dan berinteraksi sosial. Kemudian penghormatan masyarakat kepada barisan Harajaon, Hatobangon, Haguruan yang sekarang seakan sirna. Ditambah dengan nilai Hagabeon yang bermakna saling berbagi, harapan panjang umur, banyak rizky, berakhlak baik dan berpendidikan. Hamoraon yang memiliki arti kehormatan diri dan keseimbangan aspek spritual dan material, Hasangapon artinya sanggup menjaga tatanan dan amanah.

Ditambahkan, tatanan hukum adat dalam bentuk Patik yang berisikan nilai luhur “Holong dohot Domu”. Uhum artinya aturan pelaksanaan dari Patik dan Ugari yang bermakna juklak dan juknis dari Patik dan Uhum. Sedangkan “Hapantunan” adalah tata cara berbicara yang sopan santun. “Marsisarian” (saling memahami, menghargai dan saling membantu antara satu dengan yang lain). “Inte disiraon, tangi disiluluton” (menunggu undangan pesta perkawinan, tetapi wajib hadir tanpa diundang untuk melayat jenazah). Paling memukau, kata Al-Hasan adalah keberadaan lubuk larangan sebagai tata kelola konservasi sumber daya alam dan pelestarian lingkungan. Selanjutnya, pesan leluhur dalam “Maranak ma hamu sapulu pitu, marboru hamu sapulu onom” artinya adalah petuah yang artinya maranak ma hamu na bisuk-bisuk, marboru ma hamu na pohom-pohom. Secara logika, pesan yang diambil dari kearifan lokal itu tidak mungkin istri kita beranak 33 orang kalau hanya satu istri. Arti yang di maksud adalah anak adek kita adalah anak kita juga, anak kakak kita adalah anak kita juga anak kawan kita juga adalah anak kita, anak sekeliling kita adalah anak kita juga. Ditambah, ada kearifan lokal “bernama Marsialapari” yang artinya gotong royong dalam menyelesaikan sesuatu sehingga tercapai tujuan bersama.

Selain itu pemaknaan Bagas Godang yang memiliki lambang segitiga, artinya Bagas Godang itu di bingkai dengan Dalihan Na Tolu. Di dalam segitiga itu terdapat gambar matahari artinya setiap pemimpin yang berada di Bagas Godang itu dia harus bisa menyinari dan mengayomi rakyatnya. Di bawah matahari ada gambar bulan sabit dan bintang, dan di bawahnya lagi ada gambar kepala kerbau, artinya di kepemimpinan itu perlu kesaksian, perlindungan, dan kekuatan. Zaman dahulu, Bagas Godang pasti ada Hulubalang. Ada pasukan perang, meriam, dan senjata-senjata. Yang merupakan sistem pertahanan atau perlindungan terhadap rakyat. Yang di maksud rakyat di sini adalah sembilan marga yang terdiri di daerah itu. Terus di bawah itu ada terdapat lagi gambar pedang dua mata satu untuk “sipanganan” anak, satu untuk “sipanganan” boru. Artinya apabila memang bersalah pasti di hukum, tanpa ada pandang bulu dan diskriminasi biarpun itu adalah anak/boru dari Raja.

Selain itu kata Al-Hasan, Mandailing Natal yang dijuluki dengan Bumi Gordang Sambilan juga adalah nilai kearifan lokal yang melambangkan persatuan dan kesatuan seiring dengan kemajemukan nada gordang sambilan, tapi menyatu indah dalam alunan. “Masih banyak kearifan lokal lain yang harus kita gali dan warisi yang merupakan sistem nilai tatanan sosial, tatanan peradaban dan tatanan adat istiadat kita tetapi sekarang terkesan hilang dari tengah masyarakat. Hal ini merupakan tugas kita bersama, agar nilai luhur kearifan lokal tersebut jangan punah. Kearifan lokal ini jangan hanya bersifat slogan atau hiasan bibir (lips service) tetapi harus diaplikasikan dalam kehidupan warga masyarakat Mandailing Natal” ujar Al-Hasan.

Pada bagian lain, untuk menjaga kearifan lokal ini, Karang Taruna Kab. Madina meminta kepada Pemkab Madina dalam hal ini Dinas Pendidikan untuk membuat kurikulum Muatan Lokal sebagai materi ajar yang wajib di tingkat SD, SLTP dan SLTA yang memuat pelajaran tata cara tulis baca Surat Pustaha Mandailing, perjalanan pembentukan Mandailing Natal, tokoh nasional yang berasal dari Madina, Pelajaran historis marga dan kerajaan Mandailing, Dalihan Na Tolu, Gordang Sambilan, Bagas Godang, Pakaian Adat dan kuliner asal Madina. Biografi Kepala Derah Madina. Tentunya juga materi pesan moral Sibulus-bulus Sirumbuk-rumbuk karangan tokoh Nasional Willem Iskander.

Editor : Ludfan Nasution

Jumat, 22 Januari 2016

Hari Pertama, Aliansi Kumpulkan 1,4 Juta Untuk Rizky Wasiah

 
Iskandar Hasibuan menyerahkan uang yang terkumpul di hari pertama sebesar Rp. 1.468.000 kepada orang tua Rizky Wasiah di Desa Huraba II, Kecamatan Siabu, Mandailing Natal, Jum’at (221)
SIABU (Malintang Pos) : Hari pertama Gerakan Koin Cinta Untuk Rizky Wasiah, Jum’at (22/1) berhasil mengumpulkan dana sebesar Rp. 1.468.000.

Uang hasil kumpulan hari pertama ini telah diserahkan aianssi kepada Saiman Nasution, orang tua kandung Rizky Wasiah di kediamannya Desa Huraba II, Kecamatan Siabu, Mandailing Natal sekira pukul 18.00, Jum’at.

Penyerahan dilakukan oleh Iskandar Hasibuan pemimpin redaksi Malintang Pos didampingi Moechtar Nasution penggagas Gerakan Koin Cinta Untuk Rizky Wasiah serta para relawan Karang Taruna Madina dan ketua panitia Maradotang Pulungan.

Gerakan Koin Cinta Untuk Rizky Wasiah ini dilakukan aliansi dalam upaya mengumpul dana dari masyarakat luas bagi biaya operasi Rizky Wasiah, bayi 10 bulan yang mengalami usus keluar sejak lahir serta tak ada dubur.

Keenam lembaga itu meliputi Karang Taruna Madina, media Mandailing Online, surat kabar Malintang Pos, surat kabar Portibi DNP, surat kabar Metro Tabagsel dan DPC PDI Perjuangan Madina.

Sementara itu, Maradotang Pulungan, menyatakan, dana yang berhasil dikumpul akan diserahkan langsung secara berkala kepada keluarga Rizky Wasiah.

“Berapa yang terkumpul langsung kita berikan, mungkin tiap hari atau dua hari sekali,” ujar Maradotang yang juga penduduk Desa Huraba II.

Peliput : Fakhrur Rozi Nasution
Editor  : Dahlan Batubara

Aliansi Enam Lembaga Lakukan Gerakan Koin Cinta Untuk Rizky Wasiah

Aktifis Karang Taruna Madina menyodorkan kotak Koin Cinta Rizky kepada supir yang melintas di kawasan Dalan Lidang, Panyabungan. (foto: Mandailing Online/Dedi Hasibuan)
PANYABUNGAN (Mandailing Online) : Usai solat Jum’at (22/`1) aliansi enam lembaga melakukan Gerakan Koin Cinta Untuk Rizky Wasiah, bayi 10 bulan yang mengalami usus keluar sejak lahir.

Keenam lembaga itu meliputi Karang Taruna Madina, media Mandailing Online, surat kabar Malintang Pos, surat kabar Portibi DNP, surat kabar Metro Tabagsel dan DPC PDI Perjuangan Madina.

Gerakan Koin Cinta Untuk Rizky Wasiah itu berupa pengutipan sumbangan dana dari masyarakat luas yang diperuntukkan bagi biaya operasi Rizki Wasiah.

Sejauh ini Rizky Wasiah warga Desa Huraba II, Siabu, Mandailing Natal sejatinya dioperssi tim dokter RSU Pringadi Medan pada November lalu, tetapi akibat kemiskinan keluarga Rizky, operasi itu belum dilaksanakan.

Saiman Nasution, orang tua kandung Rizky menyatakan bahwa dia memang memiliki asurasi BPJS, tetapi tak semua item-item biya operasi tercantum di BPJS. Selain itu, biaya hidup Saiman selam di Medan untuk menjaga Rizky selama dirawat di RSU Pringadi juga tak ada.

“Jangankan biaya operasi dan biaya hidup di Medan, ongkos ke Medan saja kami tak punya,” kata pria yang bekerja sebagai petani penggarap sawah orang lain itu.

Moechtar Nasution penggagas Gerakan Koin Cinta Untuk Rizky Wasiah didampingi Pemipin Redaksi Malintang Pos Iskandar Hsibuan dan Pemipin Redaksi Mandailing Online dahlan Batubara menyatakan gerakan koin ini diagendakan berlangsung selama seminggu.

“Hari ini kita di kawasan Dalan Lidang, besok ke kawasan Pasar Baru Panyabungan, dan berlanjut ke berbagai titik pada hari hari berikutnya,” kata Moechtar.

Sementara itu, Maradotang Pulungan ketua panitia Gerakan Koin Cinta Untuk Rizky Wasiah, menyatakan, dana yang berhasil dikumpul akan diserahkan langsung secara berkala kepada keluarga Rizky Wasiah.

“Berapa yang terkumpul langsung kita berikan, mungkin tiap hari atau dua hari sekali,” ujar Maradotang yang juga penduduk Desa Huraba II.
Peliput : Dedi Hasibuan

Selasa, 19 Januari 2016

Karang Taruna Madina Bentuk Posko Pengaduan Penyimpangan Dana Desa

Forum Pengurus Karang Taruna Kabupaten Mandailing Natal secara tegas menyatakan siap untuk mengawal pelaksaanaan UU No.6/2014 tentang Desa dan Peraturan Pemerintah No. 43/2014 tentang Peraturan Pelaksanaan UU No.6/2014 tentang Desa.

“Kita siap untuk memberdayakan Karang Taruna di Tingkat Kecamatan dan Desa untuk secara pro aktif ikut dalam pengawalan implementasi amanat UU Desa tersebut secara benar dan konsekwen pada tataran praktis dan Karang Taruna harus memiliki andil secara signifikan serta memberikan kontribusi secara maksimal dalam pembangunan desa masing-masing,” kata Ketua Karang Taruna Kab. Madina Al-Hasan Nasution, S.PdI dalam rilis pers yang diterima, Selasa (19/1).

Al-Hasan Nasution yang ketika itu bersama dengan pengurus lainnya seperti Abdul Majid Nasution, Aswan Lubis, S.Sos, Asmariyadi Lubis, S.PdI, M.Pd, Harun Hendra Sahlan, Nurmalinda, AM.Keb, M. Ridwan Nasution, Abdul Azis Nasution, AMd, Khairil Amri, S.PdI, Salohot Nasution, Khairun Rizky, Mildayanti Tanjung, S.Pd, Erna Sari, AMK, Siti Rukiyah Nasution, S.PdI, menjelaskan bahwa membangun desa tentu bukan hanya menjadi tugas pemerintah setempat saja, akan tetapi seluruh elemen masyarakat menjadi faktor penting dalam pembangunan desa, termasuk Karang Taruna.

“Keberadaan UU Desa harus memberikan manfaat lebih besar bagi Desa. Dengan adanya bantuan stimulus yang dikucurkan Pemerintah Pusat yang secara langsung dapat dikelola oleh Desa, dan desa dapat menentukan sendiri penggunaan bantuan tersebut. Pengelolaan dana tersebut harus secara transparan dan akuntabel sehingga meminimalisir penyelewengan. Pengelolaan dana desa yang tidak baik, pasti akan melahirkan dinasti raja-raja baru di tingkat desa dan menumbuhsuburkan desentralisasi korupsi desa” jelas Al-Hasan Nasution.

Ditambahkan, bahwa penjelasan amanat UU No.6/2014 tentang Desa sebagaimana termaktub dalam Lembaran Negara RI No. 5495 dalam Bab XII Pasal 94 ayat 2,3 dan Peraturan Pemerintah RI No.43/2014 pasal 150 ayat 1 disebutkan bahwa Lembaga Kemasyarakatan Desa yaitu RT, RW, PKK, Karang Taruna dan LPM yang bertugas membantu Pemerintah Desa dan menjadi mitra dalam memberdayakan masyarakat Desa.

“Jelas bahwa Karang Taruna adalah lembaga kemasyarakatan yang diakui oleh negara dan memiliki payung hukum yang sangat kuat. Kita siap untuk bersinergi dengan Pemerintah Desa agar segera membentuk struktur Karang Taruna di tingkat desa masing-masing dan tentunya Karang Taruna sebagai refresentasi pemuda naposo nauli bulung punya peran startegis dalam paradigma pembangunan dan pemberdayaan masyarakat serta harus dilibatkan secara langsung dalam pembangunan desa. Karang Taruna memiliki peran strategis dalam POAC (Planning, Organizing, Actualiting, Controlling) pembangunan desa” jelas mantan Ketua Umum PC. PMII (Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia) Padangsidimpuan-Tapsel ini.

Menurut Al-Hasan, UU Desa memiliki tiga point yang sangat krusial untuk dikawal oleh masyarakat sipil termasuk Karang Taruna. Pertama, Model perencanaan pembangunanan desa berbasis pemanfaatan lembaga dan kelompok warga secara partisipatif dan memperkuat peran secara strategis dalam pembangunan desa. Kedua, pengelolaan aset dan tata kelola pembangunan desa agar memenuhi prinsip transpansi publik dan akuntabilitas dan Ketiga, Penguatan kapasitas SDM baik perangkat desa dan masyarakat dalam menjalankan pemerintahan dan pembangunan.

“UU Desa ini adalah bentuk penjelmaan aspirasi masyarakat bawah yang bertujuan untuk mewujudkan desa mandiri dan peningkatan kwalitas kesejahteraan masyarakat. Untuk itu UU Desa dan Dana Desa harus diperuntukkan secara nyata untuk kemaslahatan masyarakat luas, bukan untuk kepentingan pribadi tertentu. Dalam hal ini Karang Taruna harus dapat mengawal pelaksanaan program agar tepat sasaran dan tidak menyimpang” ujar mantan Ketua DPM (Dewan Perwakilan Mahasiswa) STAIN Padangsidimpuan ini.

Ditambahkan, sebagai bentuk nyata pengawalan UU Desa ini, Karang Taruna Kab. Mandailing Natal Masa Bakti 2014-2019 telah membentuk Posko Pengaduan Dugaan Penyimpangan Dana Desa bertempat di Sasana Krida Karang Taruna Kab. Madina Jalan Madrasah No. 4 Dalan Lidang dengan Koordinator Posko Abdul Majid Nasution dan Sekretaris Riswan Efendi Lubis dibantu beberapa divisi.

“Kita siap menerima dan menindak lanjuti dugaan pemotongan dan penyelewengan dana desa. Dan tentunya data dan informasi yang diberikan oleh masyarakat harus berdasarkan bukti konkrit , bukan “kata si anu” dan berbau fitnah. Dan akan diverifikasi secara faktual dan objektif oleh Tim kita nantinya. Dana desa ini harus kita selamatkan dari rongrongan pihak-pihak yang ingin memperkaya diri sendiri. Sekarang zaman transparansi dan moment penguatan penegakan hukum, masyarakat jangan pernah takut melaporkan perangkat desanya apabila telah ada indikasi kuat dalam penyelewengan dana desa. Dengan lahirnya UU Desa ini merupakan pintu masuk pengawasan partisipatif masyarakat secara luas” cetus Nasution.

Al-Hasan Nasution yang juga duduk sebagai Ketua Majelis Pertimbangan Organisasi (MPO) Ikatan Mahasiswa Mandailing Natal (IMMAN) ini menambahkan bila implementasi UU Desa dan Dana Desa ini tidak dikelola secara benar sesuai dengan prosedur dan ketentuan yang berlaku, akan berpotensi tinggi menyeret para perangkat desa untuk tersangkut dengan ranah hukum. “Dana Desa jangan sampai membawa mudharat, tapi harus memberi manfaat bagi masyarakat luas. Kita ingatkan, jangan sampai Kepala Desa dan perangkatnya masuk penjara gara-gara pengelolaan dana yang tidak profesional dan asal-asalan. Dana Desa yang rawan penyimpangan ini jangan sampai menambah daftar hitam pelaku tindak pidana korupsi yang semakin banyak di Madina” terangnya.

Pada bagian lain, dia juga berharap kepada Pemkab Madina dalam hal ini Kaban PMD (Pemberdayaan Masyarakat Desa) dan Bagian Tata Pemerintahan (Tapem) untuk secara intensif melakukan sosialisasi UU No.6/2014 tentang Desa dan Peraturan Pemerintah No. 43/2014 tentang Peraturan Pelaksanaan UU No.6/2014 tentang Desa kepada para perangkat Desa se Kab. Madina.

“Hal ini sangat penting, sebagai sarana untuk memberikan pemahaman yang konfrenshif tentang Desa dan penguatan peran lembaga kemasyarakatan desa secara utuh. Khususnya dalam pengelolaan dana desa, supaya jangan salah kaprah” tandas Al-Hasan.

Sumber            : Rilis Pers Karang Taruna Madina

Selasa, 03 November 2015

Minggu, 26 Juli 2015

Tahapan Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Tahun 2015

 Tahapan pemilihan Bupati dan Wakil Bupati telah memasuki tahapan pemutakhiran data pemilih yang dilaksanakan dari tanggal 15 Juli sampai dengan 19 Agustus 2015. Salah satu hak pemilih adalah harus terdaftar pada daftar pemilih. Untuk itu, pemutakhiran data yang dilakukan Petugas Pemutakhiran Data Pemilih (PPDP) adalah untuk memastikan semua masyarakat yang sudah memiliki hak memilih itu terdaftar pada Daftar Pemilih. PPDP harus mendatangi rumah-rumah penduduk untuk melakukan pecocokan dan penelitian (Coklit) terhadap Daftar pemilih yang diberikan. Maka, untuk memperlancar proses pemutakhiran data pemilih, mari kita semua warga masyarakat menyambut petugas PPDP yang datang ke rumah. kami juga meminta masyarakat harus pro aktif dan partisipatif memeriksakan dirinya atau mendaftarkan diri ke PPDP jika tidak terdaftar di daftar pemilih agar semua yang berhak memilih ikut terdaftar.

Rabu, 08 Juli 2015

Safari Ramadhan PCNU

Alhamdulillah bisa menyertai para pengurus PCNU Madina dalam pelaksanaan Safari Ramadhan Tahun ini. Pada Selasa, 7/7/2015 ini, Tim Safari Ramadhan PCNU berkesempatan melaksanakan kegiatan ini di desa Hutatinggi Kecamatan Puncak Sorik Marapi.

Sebagai kader GP Ansor, saya berharap pelaksanaan Safari Ramadhan PCNU Madina dapat mempererat tali silaturahim antar warga Nahdiyin dan memperkuat keberadaan serta peran NU di setiap daerah. Safari Ramadhan ini juga menjadi momentum untuk meningkatkan semangat ukhuwah islamiyah dan memperluas jaringan kerja sama antar pengurus NU dengan masyarakat, sehingga bisa semakin banyak membantu umat dalam berbagai aspek kehidupan, baik dalam bidang keagamaan, sosial, maupun kemanusiaan. Semoga kegiatan ini dapat memberikan dampak positif yang berkelanjutan bagi kemajuan organisasi dan kesejahteraan masyarakat Nahdiyin di Madina.

Kegiatan ini telah dimuat dalam berita di link berikut https://www.mandailingonline.com/masyarakat-madina-mayoritas-ahlussunnah-waljamaah/

Jumat, 03 Juli 2015

Bergembira Menyambut Ramadhan


Sudah selayaknya kita merasa gembira dan senang dengan kehadiran bulan ramadhan. Karena inilah kesempatan terbesar bagi kita untuk lebih mendekatkan diri kepada Dzat yang menciptakan kita. Setelah setahun kita disibukkan dengan berbagai macam aktivitas memakmurkan dunia, saatnya di bulan ini kita memakmurkan akhirat.  Nabi Muhammad SAW telah menjanjikan, bahwa selama satu bulan ramadhan ini, di setiap malam, Allah membebaskan beberapa hamba-Nya yang Dia pilih, dari neraka. Dalam hadis shahih riwayat Turmudzi, Nabi SAW menyatakan,
“Dan ketika Ramadhan, Allah membebaskan beberapa orang dari neraka, dan itu terjadi setiap malam.”
Kita tentu sangat berharap, bahwa kita semua termasuk orang yang dijanjikan bebas dari neraka itu. Mari kita menyambut ramadhan dengan bersama-sama bersiap untuk menjadi Muslim yang lebih baik.
Sesungguhnya puasa adalah cara untuk menahan diri dari nafsu jasmani dan memutuskan hasrat-hasrat duniawi yang muncul dari pengaruh bisikan-bisikan syetan yang ditempatkan pada diri manusia.
Untuk menyikapi bisikan syetan itulah, Allah mengaruniakan hati kepada manusia. Hati adalah termasuk bala bantuan dari Allah, tetapi penganugrahan hati tersebut bisa saja malah bergabung dengan barisan syetan yang nantinya hanya akan membawa manusia menuju ke jurang kenistaan dan kehancuran.
Untuk menaklukan badan kepada jiwa, adalah perlu adanya cara yaitu dengan jalan melemahkan kekuatan badan demi meningkatkan kekuatan jiwa, dan hal itu telah dibuktikan dari berbagai penelitian para ahli. Hasilnya bahwa tiada sesuatu yang semanjur ini seperti lapar dan haus, pembuangan kemauan-kemauan hawa nafsu dan mengontrol lidah, hati (fikiran) dan anggota-anggota lain, selain dengan jalan berpuasa. Oleh karena itu, puasa memiliki fungsi untuk menghidupkan jiwa atau hati.
Syeikh Abdul Qadir al-Jailani dalam karyanya Sirr al-Asrar menyatakan bahwa bila seseorang berpuasa hendaknya mampu mengharmonikan kondisi lahir dan batinnya, seperti perutnya yang dikosongkan dari makan dan minum. Jadi, harus ada keseimbangan antara puasa dari sisi syariat, dan puasa dari sisi ruhani.
Terkait dengan pendapat itu, Ghulam Mu’inuddin mengatakan, Puasa yang paling baik yaitu puasa dalam dimensi pikiran. Dengan kata lain, ketika puasa tidak memikirkan apapun kecuali Allah. Puasa yang dikerjakan juga meliputi pengendalian penglihatan dari segala pandangan yang mengarah pada kejelekan dan menjauhkan diri dari percakapan yang tidak bermanfaat seperti, berkata dusta, mefitnah, bicara tidak senonoh dan tindakan-tindakan yang berpura-pura. Singkatnya, orang-orang yang berpuasa seperti itu harus berupaya untuk berdiam diri, dan apabila mereka berkata-kata harus yang baik-baik sehingga jalan untuk mengingat kepada Allah semata akan lebih mudah.
Bagi kita kebanyakan, tentu masih sulit melakukan puasa semacam ini. Hanya orang-orang tertentu yang telah mempunyai nilai ketakwaan kuat dalam hati dan tingkah laku di mana dalam fikirannya yang ada hanya Allah semata tidak ada yang lain. Tetapi yang demikian itu puasa yang dimaksud oleh ajaran agama. Karena dengan jalan berpuasa yang demikian seseorang akan mampu merasakan dengan sebenar-benarnya manfaat dari pelaksanaan puasa.
Mari senantiasa berdoa dan memohon taufiq dan petunjuk kepada Allah, agar kita dimudahkan untuk banyak beribadah di bulan ramadhan ini. Karena tidak mungkin kita bisa beribadah dengan baik, kecuali atas petunjuk dan taufiq dari Allah...
“Ya Allah, mudahkanlah kami untuk selalu mengingat-Mu, bersyukur kepada-Mu, dan beribadah sebaik mungkin kepada-Mu. Wa shallallahu ‘ala nabiyyina Muhammad wa ‘ala aalihi wa shahbihii ajma’in. Walhamdulillahi rabbil ‘aalamiin.”

Minggu, 28 Juni 2015

Menyambut Angin Segar Bagi Desa


Hadirnya Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa telah membawa angin segar bagi masyarakat desa di Indonesia. Desa tidak lagi hanya menjadi obyek pembangunan, melainkan sebagai subjek yang berperan dalam merencanakan sendiri pembangunan dan mengelola keuangan desa sehingga bisa dijadikan sebagai upaya menaikkan tingkat kesejahteraan masyarakat desa. Masyarakat desa dengan semangat menggebu bersiap untuk membangun desa masing-masing.

Upaya membangun desa ini juga sebagai perwujudan dari visi dan misi Presiden Jokowi-JK yang terkandung dalam Nawa Cita, khususnya Cita ketiga, yakni “membangun Indonesia dari pinggiran dengan memperkuat daerah-daerah dan desa dalam kerangka negara kesatuan”, sehingga menjadi salah satu program prioritas pemerintahan Jokowi-JK yakni melakukan pembangunan desa dengan memperkuat ekonomi desa.

Kita berharap dengan melaksanakan amanat Undang-Undang Desa ini, tidak hanya akan membangun kemandirian desa, tetapi juga dapat memperkuat partisipasi warga dalam kebijakan dan penyelenggaraan desa. Selain itu, Semoga Undang-Undang Desa juga dapat memperkuat pilar demokrasi desa, memperbaiki penyelenggaraan pelayanan publik, serta merevitalisasi modal sosial desa untuk pemberdayaan lokal.

Senin, 15 Juni 2015

Pengungsi Rohingya Berterimakasih Kepada Masyarakat Madina


LANGSA, ACEH (Mandailing Online) –  "Terima kasih dan mohon sampaikan salam kami kepada masyarakat Madina" ujar Moehammed Turmuzy, salah seorang  perwakilan pengungsi muslim Rohingya, sebagaimana dikutip Ketua Karang Taruna Madina Al-Hasan Nasution, yang disampaikan kepada Mandailing Online via SMS, Minggu (14/6).

Para pengungsi Rohingya yang terdampar dan ditampung di Kuala Langsa, Aceh merasa terharu setelah menerima bantuan dari warga Madina yang disalurkan oleh Karang Taruna Mandailing Natal (Madina) pekan lalu.

Mereka menyampaikan ucapan terima kasih kepada masyarakat Mandailing Natal yang telah membantu meringankan beban penderitaan mereka.

Sekedar diketahui, Karang Taruna Madina sejak Mei lalu melakukan gerakan pengumpulan sumbangan dari Masyarakat Madina yang diperuntukkan bagi pengungsi muslim Rohingya di Aceh.
Dan pada Rabu (10/6) lalu rombongan Karang Taruna Madina dan PMI Madina berangkat ke Langsa, Provinsi Nangroe Aceh Darusalam  mengantarkan bantuan masyarakat Madina tersebut bagi pengungsi muslim Rohingya.

Bantuan yang diantarkan berupa uang tunai sebesar 17.231.000 rupiah, beras 26 sak, air mineral 104 sak, ikan kaleng 12 dus, mie instan 74 dus, pakaian bekas 21 goni besar.

Sumbangan kemanusiaan yang diantarkan oleh relawan Karang Taruna dan PMI Madina tersebut diserahkan ke Posko Dapur Umum Pengungsi Rohingya yang diterima diterima oleh Sekretaris Dinas Sosial Kota Langsa Drs. Ansyarullah, MM didampingi Ketua Karang Taruna Kota Langsa Wandarsyah, SE dan  sejumlah pengungsi.

Selain mengantar sumbangan kemanusiaan, para relawan yang berjumlah 15 orang ini juga sempat berbaur dengan para pengungsi dan  mencoba menghibur mereka dari kesedihan dengan belajar bersama berbahasa Indonesia.

Peliput : Holik Nasution
Editor  : Dahlan Batubara 

Minggu, 14 Juni 2015

Berpikir

https://images.app.goo.gl/KHFQBQ82gmy8KZGBA

Pikiran adalah kekuatan yang sangat efektif. Tanpanya, setiap kekuatan hanya besar saja. (Victor Hugo)

Dalam al-Khawatir, Syekh Muhammad Mutawalli al-Sya'rawi mengatakan "Pikiran adalah alat ukur yang digunakan manusia untuk memilih sesuatu yang dinilai lebih baik dan lebih menjamin masa depan diri dan keluarganya.

Filsafat India Kuno mengatakan "Hari ini Anda tergantung pada pikiran yang datang saat ini. Besok Anda ditentukan oleh kemana pikiran membawa Anda."

Perasaan dan perbuatan pasti dimulai dari pikiran. Pikiranlah yang menjadi pendorong setiap perbuatan dan dampaknya. Pikiranlah yang menentukan kondisi jiwa, tubuh, kepribadian, dan rasa percaya diri.

Pikiran adalah kekuatan. Jelajahilah kekuatan pikiran.

Rabu, 10 Juni 2015

Karang Taruna Madina Antar Bantuan Untuk Rohingya Di Langsa



PANYABUNGAN (Mandailing Online) – Karang Taruna Kabupaten Mandailing Natal (Madina), Rabu (10/6) berangkat ke Langsa, Provinsi Nangroe Aceh Darusalam  mengantarkan bantuan masyarakat Madina bagi pengungsi muslim Rohingya.

Bantuan yang diantarkan berupa uang tunai sebesar 17.231.000 rupiah, beras 26 sak, air mineral 104 sak, ikan kaleng 12 dus, mie instan 74 dus, pakaian bekas 21 goni besar.

Kordinator Posko Penggalangan Bantuan, Aswan Lubis dalam laporannya sebelum berangkat  menyatakan bantuan tersebut berasal dari sumbangan masyarakat Madina yang dikutip oleh Karang Taruna Madina di beberapa titik di Panyabungan sejak tanggal 28 Mei.

Dana transportasi Karang Taruna Madina ke Langsa berasal dari para relawan, kas Karang Taruna Madina dan sebagian dari bantuan Pemkab Madina.

Sementara itu, Ketua Karang Taruna Madina, Al Hasan Nasution dalam kesempatan itu mengucapkan terima kasih kepada masyarakat Madina yang telah bermurah hati menyumbangkan bantuan untuk para pengungsi muslim Rohingya yang ada di Langsa, Aceh.

Sebanyak 15 relawan Karang Taruna Madina yang berangkat ke Aceh itu. Selain bertugas menyalurkan sumbangan, juga akan bekerja membantu beberapa hari di sana.

“Selain mengutus 15 orang anggota Karang Taruna, kita juga membawa seorang anggota Palang Merah Indonesia (PMI) Madina untuk membantu tim medis yang ada disana,“ katanya.

Peliput : Jefri
Editor  : Dahlan Batubara 

Jumat, 05 Juni 2015

Karang Taruna Madina Galang Dana Untuk Rohingya



PANYABUNGAN (Mandailing Online) – Gerakan penggalangan dana yang dilakukan Karang Taruna Kabupaten Mandailing Natal (Madina) untuk membantu para pengungsi Rohingya, hingga Jum’at (5/6) sudah mengumpulkan uang tunai sekitar 11.760.000 rupiah.

Selain berbentuk, bantuan yang terkumpul juga meliputi 18 goni pakain bekas, 20 sak beras, 50 kardus mie instan, 50 kotak air mineral.

“Sumbangan yang terkumpul kita harapakn amsih akan bertambah, karena kita masih terus membuka posko penggalangan,” kata Ketua Karang Taruna Madina, Al Hasan Nasution menjawab Mandailing Online, Jum’at (5/6) di Panyabungan.  

Penggalangan dana ini dilakukan sejak tanggal 28 Mei lalu di berbagai tempat di kota Panyabungan.
Penyaluran bantuan tersebut kepada pengungsi Rohingya di Aceh direncanakan dalam pekan ini. Sebab Karang Taruna masih menunggu pengumpulan sumbangan di kalangan PNS  yang dilakukan Pemkab Madina.

“Kita kemarin sudah kordinasi dengan Pak Sekda. Saat ini pihak pemkab masih menggalang dana di kalangan PNS. Nantinya sumbangan yang dikumpulkan pemkab akan disalurkan bersama-sama dengan sumbangan yang kita kumpulkan. Rencananya, nanti pak Sekda yang akan langsung memimpin penyaluran sumbangan ini ke Aceh,” kata Al Hasan.

Al Hasan juga mengucapkan terimaksih kepada masyarakat Madina yang telah berpartisipasi menyumbangkan dana maupun bentuk barang dalam meringankan beban para pengungsi Rohingya.
Ucapan terimaksih juga disampaikannya kepada Buya Ibrahim yang telah turut menggerakkan pengumpulan sumbangan dari jamaah pengajiannya. Juga terimaksih kepada Pondok Pesantren Al-Ikhlas yang turut berpartisipasi menyumbang.

Bagi masyarakat Madina yang masih ingin memberikan sumbangan, dapat diantar langsung ke secretariat Karang Taruna Madina, Jl. Madrasah No 4, Dalan Lidang, Panyabungan.

Editor  : Dahlan Batubara 

Sabtu, 04 April 2015

Politik dalam Pandangan Immanuel Kant

Immanuel Kant, seorang filsuf Jerman abad ke-18, memiliki pandangan berbeda tentang politik yang berkisar pada filosofi moral dan gagasannya tentang peran pemerintah. 

Filsafat politik Kant dapat diringkas dalam beberapa prinsip utama:

1. Moralitas dan Politik: Kant percaya bahwa politik harus didasarkan pada prinsip-prinsip moral. Ia berpendapat bahwa individu mempunyai nilai dan martabat yang melekat, dan institusi politik harus menghormati dan melindungi hak-hak moral ini. Perspektif ini sering disebut sebagai “politik etis”. 

2. Prinsip Universal: Kant mengajukan gagasan tentang "imperatif kategoris", yang merupakan prinsip moral universal yang harus memandu tindakan individu dan politik. Ia percaya bahwa keputusan politik harus diambil berdasarkan prinsip-prinsip yang dapat diterapkan secara universal tanpa kontradiksi. 

3. Kebebasan dan Otonomi: Kant menghargai kebebasan dan otonomi individu. Ia percaya bahwa individu harus memiliki kebebasan untuk membuat pilihan dan keputusannya sendiri, selama mereka tidak melanggar kebebasan orang lain. Gagasan ini mendasari dukungannya terhadap sistem demokrasi dan supremasi hukum. 

4. Republikanisme: Kant menyukai bentuk pemerintahan republik, yang ia lihat sebagai cara untuk mempromosikan kebebasan dan mencegah penyalahgunaan kekuasaan. Ia percaya bahwa sebuah republik, yang ditandai dengan sistem checks and balances, dapat membantu memastikan bahwa keputusan politik selaras dengan prinsip-prinsip moral. 

5. Perdamaian dan Hubungan Internasional: Kant juga mempunyai gagasan penting tentang politik internasional. Dia berpendapat bahwa negara-negara demokratis cenderung tidak berperang satu sama lain karena mereka bertanggung jawab terhadap warga negaranya. Karya Kant tentang perdamaian abadi menguraikan visinya untuk tatanan dunia yang damai berdasarkan kerja sama dan diplomasi internasional. 

Secara keseluruhan, filsafat politik Kant menekankan pentingnya moralitas, kebebasan individu, dan prinsip-prinsip universal dalam membentuk sistem politik dan pengambilan keputusan. Ide-idenya mempunyai pengaruh yang bertahan lama terhadap pemikiran politik dan terus menjadi sumber diskusi dan perdebatan dalam filsafat politik kontemporer.

Minggu, 08 Maret 2015

Pengaruh Feng Shui dalam Merancang Gedung


Meskipun perusahaan konstruksi secara khusus mengutip feng shui sebagai motif untuk membuat lubang di bangunan mereka, desain uniknya juga memiliki tujuan lain selain takhayul, termasuk ventilasi panas dan kepatuhan terhadap peraturan kota. Feng shui tidak selalu menjadi faktor dalam keputusan desain ini, tetapi hal ini dapat menunjukkan bahwa sistem kepercayaan telah memengaruhi keputusan arsitektur di Hong Kong.

Pengaruh Feng shui ini juga bisa dilihat pada arsitektur gedung di Indonesia..



Ada cermin bulat-bulat di salah satu sisi dinding bagian luar Sampoerna Strategic.  Konon,  untuk memantulkan energy negatif dari gedung intiland yg memiliki design lancip-lancip yg katanya kurang bagus secara Fengsui..


Senin, 09 Februari 2015

Cinta Bukan Sekadar Kata-Kata?

"Cinta bukan sekedar kata-kata, tapi cinta itu butuh bukti nyata." begitu katanya.. iya, memang demikian. saya jg setuju. Tapi bukan berarti kata-kata yg disampaikan seseorang itu hanya sebuah kesia-siaan belaka. Kata-kata itu kan sebuah ungkapan fisikal, suatu perasaan, suatu suasana batin, atau suatu keadaan emosional dari si penyampai. Ia adalah ungkapan tentang apa yang ada di jiwa meskipun ia tidak mewakili seluruh jiwa. kita bisa tahu dirinya, pikirannya, kehendaknya, dan apa yg ia lakukan, dalam ungkapan itu. Namun apa yang sungguh dipikirkan si penerima tentang apa yang di balik benak si penyampai dan apa yang ia inginkan, tidak dapat dapat dilihat, hanya dapat menyimpulkannya dari apa yang diamati dari perilakunya, dan haruslah selalu tetap sadar akan ketidakpastian dari kesimpulan.

Minggu, 01 Februari 2015

Menemukan Kembali Rasa Cinta

Menurut Erich Fromm, situasi eksistensial manusia terkadang mengalami fase kemerosotan yang akut. Seperti perasaan melemah, kehilangan keyakinan, atau semangat hidup merosot. Nah, di tengah kondisi manusiawi tersebut biasanya individu menyegarkan diri dengan memahami kata, rasa, dan makna cinta. Cinta bukan sekadar ungkapan rasa terdalam untuk pasangan atau teman hidup. Cinta adalah mind set yang menyertai setiap ucapan yang Anda lontarkan, tindakan yang Anda putuskan, dan sikap yang Anda lakukan. Ketika timbunan masalah hidup, ketegangan atas beratnya tanggung jawab, atau motivasi tiba-tiba hilang, untuk mengatasinya, maka cobalah temukan kembali rasa cinta.

Minggu, 11 Januari 2015

Terhalang karena Adat?

Mengapa mesti tak jadi

Kalau pun ada garis famili

Bukan niat tak hargai tradisi

Selalukah adat itu membatasi

 

Ketika masa terus beranjak

Tradisi pun ada perkembangan

Melanggar itu taklah kami hendak

Tapi mestikah adat jadi halangan

 

Bukankah itu kebudayaan

Pemikiran yang berproses

Pabila ada ia perubahan

Artinya budaya itu dinamis

 

Semoga adat bukan rintangan..

Bukan pula menjadi halangan..

Bukan tuk ganggu ketenangan..

Mencapai bahagia yang di angan..

 

^_^