Bagaimana masyarakat bisa mempelajari dan memilih kandidat yg layak jika para pendukungnya lebih sibuk saling menyerang. Bukan dalam hal substansial yg berkaitan dengan visi dan program pula yg diperdebatkan, tapi malah saling menuding dengan berorientasi proyek.
Apakah pertimbangan kita utk memilih hanya didasarkan pada keuntungan pragmatis kelompok semata?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar