Rabu, 26 Februari 2020

Indonesia Negara Maju

Presiden Amerika Serikat Donald Trump (AFP)

Dari Amerika Serikat, Presiden Donald Trump mengeluarkan Indonesia dari daftar negara berkembang. Trump tampaknya ngambek dengan daftar itu dan merasa dirugikan lantaran kompetisi tidak lagi adil.

Kekesalan Trump terutama kepada China yang mendapat banyak keuntungan karena statusnya sebagai negara berkembang. Dalam perdagangan, tarif bea masuk barang dari negara berkembang lebih kecil dibanding negara maju.

Tidak hanya Indonesia, 24 negara lain juga akan dicoret dari daftar negara berkembang. Negara itu adalah Albania, Argentina, Armenia, Brazil, Bulgaria, dan China.

Kemudian ada Kolombia, Kosta Rika, Georgia, Hong Kong, India, Indonesia, Kazakhstan, dan Republik Kirgis.

Selanjutnya ada Malaysia, Moldova, Montenegro, Makedonia Utara, Romania, Singapura, Afrika Selatan, Korea Selatan, Thailand, Ukraina, dan Vietnam.

Bagaimana Indonesia menanggapi hal ini dan apa dampaknya? Yang langsung terasa adalah fasilitas pinjaman dari luar dan rendahnya bunga untuk beragam proyek tidak lagi dinikmati Indonesia.

Tapi tenang saja. Pemerintah melalui Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Erlangga Hartarto mengaku tidak khawatir.

Untuk pemerintah, ini mungkin janji kampanye yang terwujud lebih awal: menjadikan Indonesia sebagai negara maju. Terima kasih Trump!

Sabtu, 22 Februari 2020

Terjebak Penjara Rasa

sesaat kita bersama
ada rasa yang terbersit di hatiku
aku tak tahu apa yang terjadi padaku
binar matamu bagaikan penjara

alam pun terasa berbeda
ketika dunia punya cita rasa baru 
aku benar benar terjebak tanpa daya
namun tak ingin keindahan ini berlalu

sungai itu telah menghanyutkanku
dalam aliran gairah penuh suka
samudera itu telah menenggelamkanku
dalam pelukan harapan tanpa duka

Rabu, 19 Februari 2020

Spesies Unik

Manusia itu spesies paling unik kalo gak mau disebut gila. Menyembah Tuhan yg tak nampak, tapi menghancurkan alam semesta yg didepan mata. Tidak menyadari bahwa alam yg dihancurkannya itu adalah Tuhan yg disembahnya...

*terjemahan bebas


#manunggalingkawulogusti

Rabu, 05 Februari 2020

238 WNI dipulangkan dari Wuhan

 

WNI yang dievakuasi dari Kota Wuhan, China turun dari pesawat setibanya di Bandara Hang Nadim, Batam, Kepulauan Riau, Minggu (2/2/2020). Kemudian diterbangkan kembali menuju Ranai, Natuna untuk menjalani observasi.(AFP/RICKY PRAKOSO)

 

Kecemasan yang ditimbulkan karena virus corona masih berlanjut dan meluas. Pemerintah kita memulangkan 238 warga negara Indonesia yang dinyatakan sehat dari Wuhan, China.

Sejatinya, ada 245 warga Indonesia di Wuhan. Namun, 4 warga Indonesia menolak dipulangkan dan 3 warga Indonesia tidak lolos screening.

Penjelasan ini disampaikan Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto yang dalam dua pekan  ini berkantor di Natuna.

Warga Indonesia dipulangkan menggunakan Batik Air, Minggu (2/2/2020) dan saat ini dikarantina selama 14 hari di Natuna, Kepulauan Riau untuk keperluan observasi.

Kenapa Batik Air? Batik Air dipilih pemerintah karena satu-satunya maskapai Indonesia yang punya penerbangan ke Wuhan dan memiliki pesawat yang disyaratkan.

Indonesia juga memutuskan menutup penerbangan dari dan ke daratan utama China. Keputusan ini berlaku mulai Rabu, 5 Februari 2020.

Sejumlah negara juga mengambil keputusan serupa. Ada sembilan negara lain mengambil keputusan seperti Indonesia.

Di seluruh dunia, hingga Minggu (2/2/2020), jumlah korban virus corona mencapai 305 pasien meninggal dan 14.568 kasus infeksi di seluruh dunia, terutama di China.

Kabar baiknya di tengah kepanikan ini, jumlah pasien sembuh karena virus corona lebih banyak dan menunjukkan tren meningkat.

Meski demikian, kewaspadaan tetap harus kita pelihara. Juga ketika mendapati berita-berita tidak benar yang mengalir untuk menambah sebaran kepanikan.