Kumpulan aksara sebagai jejak perjalanan menembus ruang dan waktu dalam mengeksplorasi diri dan dunia.
Sabtu, 27 Desember 2014
Jumat, 26 Desember 2014
Rabu, 10 Desember 2014
Buku harian
Catatan harian Franz Kafka |
Buku Harian (bahasa Inggris: diary) adalah catatan kejadian
yang kita alami sehari-hari. Kita menulis kejadian yang mengesankan pada hari
ini pada buku diary. Fungsi diary adalah sebagai kenangan masa-masa yang pernah
kita alami. Bisa juga sebagai momento/sejarah kehidupan kita. Seiring dengan
perubahan zaman yang terlalu cepat sehingga perubahan tersebut membuat individu
semakin stress entah dengan kariernya atau keluarganya, Diary atau buku harian
pun berubah fungsi dari sekadar menyimpan kenangan menjadi sebuah media untuk
mencurahkan perasaan seseorang atas masalah yang dihadapinya. Menurut Alice D.
Domar, menulis buku harian adalah sebuah langkah untuk mengungkapkan emosi dan
perasaan kita dan membantu kita untuk merawat pikiran kita. Juga dengan berkembangnya
teknologi, buku harian sekarang tidak hanya ditulis pada secarik kertas namun
juga bisa berupa data di komputer atau notebook bahkan ada yang berupa
fasilitas daring untuk menulis buku harian di Internet.
Banyak buku harian tokoh-tokoh terkenal telah diterbitkan
dan membentuk elemen penting dari literatur otobiografi. Sebagian kecil di
antaranya:
Buku harian Franz Kafka, sastrawan dalam bahasa Jerman
Buku harian Hellen Keller, aktivis dan pejuang HAM Amerika
Serikat
Buku harian Andi Warhol, seniman Amerika Serikat
Contoh di Indonesia:
Catatan Seorang Demonstran, buku harian Soe Hok Gie
Senin, 01 Desember 2014
Pemilu Presiden 2014 Indonesia: Kepedihan Kampanye Hitam
Pemilu Presiden 2014 di Indonesia adalah salah satu momen bersejarah yang penuh ketegangan dan kontroversi. Meskipun tanpa adanya kekerasan fisik yang mencolok, kampanye ini dikenang sebagai salah satu yang paling ketat dan keras dalam sejarah politik Indonesia. Kekerasan non-fisik dalam bentuk kampanye hitam adalah fenomena yang marak pada saat itu, yang menciptakan perpecahan dalam masyarakat dan menimbulkan pertanyaan serius tentang integritas demokrasi Indonesia.
Kampanye hitam adalah salah satu aspek yang paling mencolok dalam Pemilu Presiden 2014. Kampanye hitam mencakup penyebaran berita palsu, propaganda negatif, dan serangan personal terhadap kandidat lawan. Terlepas dari berbagai undang-undang yang mengatur kampanye, praktik ini menyebar luas dan dengan mudah menyebar melalui media sosial dan media tradisional. Salah satu dampak negatifnya adalah membingungkan pemilih, yang sering kali kesulitan membedakan fakta dari hoaks dan propaganda.
Pentingnya media dalam membentuk persepsi publik selama Pemilu Presiden 2014 tidak dapat diabaikan. Berbagai saluran media, baik online maupun offline, menjadi sarana bagi kampanye hitam. Bahkan beberapa media besar di Indonesia dianggap terlibat dalam melaporkan berita yang bias dan tidak objektif, yang hanya memperdalam perpecahan di antara pemilih. Hal ini mengguncang kepercayaan publik terhadap media sebagai penjaga demokrasi dan pencipta ruang bagi berbagai pandangan politik.
Selain itu, kampanye hitam juga menciptakan perpecahan di kalangan masyarakat. Kandidat yang bersaing saling menuding dan merendahkan satu sama lain, dan pendukung mereka terlibat dalam perdebatan sengit dan seringkali bermusuhan di media sosial. Hal ini menciptakan suasana ketegangan yang meresahkan, dan mungkin telah mempengaruhi beberapa pemilih untuk membuat keputusan yang tidak seharusnya mereka buat jika mereka telah mengakses informasi yang benar dan seimbang.
Selain itu, kampanye hitam juga mengancam integritas demokrasi Indonesia. Demokrasi seharusnya menciptakan ruang bagi diskusi terbuka dan sehat tentang visi dan program kandidat. Namun, kampanye hitam memutarbalikkan prinsip-prinsip tersebut, mengubah Pemilu Presiden 2014 menjadi pertarungan kotor yang lebih menyerupai perebutan kekuasaan daripada proses pemilihan pemimpin yang terbaik untuk negara. Ini menciptakan keraguan terhadap hasil pemilihan, dengan beberapa pihak merasa bahwa kampanye hitam telah mempengaruhi hasil akhir.
Dalam konteks ini, peran lembaga pengawas pemilu dan regulasi yang lebih ketat tentang kampanye politik sangat penting. Meskipun ada undang-undang yang mengatur kampanye politik, perlu ada langkah-langkah lebih lanjut untuk memerangi kampanye hitam. Lembaga-lembaga seperti Komisi Pemilihan Umum (KPU) harus memiliki kekuatan dan sumber daya yang cukup untuk mengawasi dan menindak pelanggaran kampanye. Selain itu, pendidikan politik dan media yang lebih kritis perlu dipromosikan agar masyarakat dapat mengevaluasi informasi secara kritis dan memahami pentingnya berpartisipasi dalam proses demokratis.
Pemilu Presiden 2014 Indonesia adalah pengingat yang berharga tentang bahaya kampanye hitam dalam politik. Meskipun tanpa kekerasan fisik, dampaknya terhadap integritas demokrasi dan persatuan masyarakat tidak boleh diabaikan. Diperlukan upaya bersama dari seluruh masyarakat dan pemangku kepentingan politik untuk memastikan bahwa Pemilu di masa depan berlangsung dalam suasana yang lebih sehat, adil, dan sesuai dengan prinsip-prinsip demokrasi yang sesungguhnya.
-
Pada abad ke-4 hingga abad ke-7 di wilayah Jawa Barat terdapat kerajaan bercorak Hindu-Budha yaitu kerajaan Tarumanagara yang dilanju...
-
Ada dua istilah, yakni Logical Framework (LF atau Logframe) dan Logical Framework Approach (LFA) yang terkadang membingungkan. LogFr...
-
T ahapan keputusan adalah tahapan dalam manajemen rantai pasokan untuk mengambil tindakan atau keputusan yang terkait dengan beberapa pro...