Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) dan Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) adalah dua organisasi mahasiswa di Indonesia yang memiliki perbedaan dalam dasar ideologis dan gerakan.
Dasar Ideologis:
1. HMI (Himpunan Mahasiswa Islam):
- Ideologi: HMI didasarkan pada Islam sebagai ideologi utama. Organisasi ini menekankan pada pengembangan dan penerapan nilai-nilai Islam dalam kehidupan mahasiswa dan masyarakat.
- Tujuan: Bertujuan untuk membentuk mahasiswa yang beriman dan bertakwa kepada Allah SWT, serta berilmu pengetahuan dan berkepribadian yang baik.
2. PMII (Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia):
- Ideologi: PMII juga berlandaskan Islam, namun lebih menekankan pada Islam Ahlus Sunnah wal Jamaah (Aswaja). PMII sering kali terhubung dengan Nahdlatul Ulama (NU), sebuah organisasi Islam terbesar di Indonesia yang juga berlandaskan Aswaja.
- Tujuan: Bertujuan untuk membentuk kader yang berakhlakul karimah, berilmu pengetahuan, serta mampu mengabdikan diri untuk umat dan bangsa berdasarkan ajaran Islam Aswaja.
Gerakan dan Aktivitas:
1. HMI:
- Gerakan: Lebih cenderung pada pendidikan dan kaderisasi mahasiswa untuk menjadi intelektual Muslim yang berperan aktif dalam pembangunan bangsa. HMI sering mengadakan diskusi, seminar, pelatihan, dan kegiatan sosial keagamaan.
- Aktivitas: Fokus pada pengembangan kepemimpinan dan pemikiran kritis di kalangan mahasiswa.
2. PMII:
- Gerakan: Memiliki fokus yang kuat pada pemberdayaan masyarakat dan advokasi sosial. PMII sering terlibat dalam gerakan sosial yang berhubungan dengan keadilan, demokrasi, dan hak asasi manusia, sesuai dengan prinsip-prinsip Aswaja.
- Aktivitas: Banyak mengadakan kegiatan sosial kemasyarakatan, pendidikan politik, serta diskusi mengenai isu-isu aktual yang berhubungan dengan kepentingan umat dan bangsa.
Secara umum, perbedaan mendasar antara HMI dan PMII terletak pada ideologi spesifik yang mereka anut (Islam secara umum vs. Islam Aswaja), serta fokus gerakan dan aktivitas yang mereka lakukan dalam rangka mencapai tujuan organisasi.