Teori
politik Marxis mengacu pada pandangan politik yang berasal dari gagasan Karl
Marx dan Friedrich Engels, yang merupakan dua tokoh utama dalam gerakan Marxis.
Teori politik Marxis terkait erat dengan pandangan ekonomi Marxis dan filosofi
Marxis, yang dikenal sebagai Marxisme.
Berikut
adalah beberapa poin inti dari teori politik Marxis:
1.
Materialisme Sejarah: Marx berpendapat bahwa struktur politik suatu masyarakat
ditentukan oleh struktur ekonomi dan hubungan produksi dalam masyarakat
tersebut. Ide-ide politik dan hukum dianggap sebagai cerminan dari kepentingan
kelas dominan yang menguasai produksi.
2.
Konflik Kelas: Marx mengidentifikasi adanya konflik antara dua kelas utama
dalam masyarakat kapitalis, yaitu buruh (proletariat) dan pemilik modal
(borjuis). Konflik ini didorong oleh eksploitasi ekonomi yang dialami oleh
buruh dalam sistem kapitalis.
3.
Revolusi Proletariat: Marx percaya bahwa kapitalisme akan mencapai titik
kejenuhan dan mengalami krisis yang akhirnya akan memicu revolusi oleh buruh.
Revolusi ini akan menggulingkan sistem kapitalis dan memungkinkan proletariat
untuk membangun masyarakat sosialis di mana alat produksi dimiliki secara
kolektif.
4.
Negasi Kepemilikan Pribadi: Dalam masyarakat sosialis atau komunis yang
diharapkan, konsep kepemilikan pribadi atas alat produksi akan dihapuskan, dan
kepemilikan kolektif akan menjadi dasar untuk distribusi sumber daya.
5.
Negara sebagai Alat Kekuasaan Kelas: Menurut Marx, negara merupakan alat yang
digunakan oleh kelas borjuis untuk menegakkan dominasi mereka atas kelas
pekerja. Dalam masyarakat sosialis yang diharapkan, negara akan menyingkir
karena konflik kelas telah diatasi dan masyarakat tidak lagi terpecah menjadi
kelas-kelas yang bertentangan.
6.
Internasionalisme: Marx dan Engels menyuarakan persatuan internasional buruh
untuk mengatasi perbedaan nasional dan memperjuangkan kepentingan bersama dalam
melawan sistem kapitalis.
Meskipun
teori politik Marxis memiliki pengaruh yang besar dalam sejarah dan pemikiran
politik, banyak kritik telah diajukan terhadap implementasi praktisnya di
beberapa negara. Selain itu, ada berbagai variasi dan interpretasi teori
politik Marxis oleh para ahli dan pemikir politik, yang telah mengarah pada
beragam aliran dalam gerakan Marxis.