Periode akhir era pertengahan dan periode awal era modern ditandai oleh meningkatnya minat terhadap filsafat kuno secara independen dari Gereja Kristen dan skolastik yang mendominasi pemikiran abad pertengahan. Gerakan Renaisans yang pada akhirnya akan menyebar ke seluruh Eropa menekankan rasionalisme dan empirisme yang pada gilirannya memunculkan Age of Reason dan filsafat modern. Erasmus, Niccolo Machiavelli, Galileo Galilei dan Francis Bacon menandai dimulainya keberangkatan dari pendekatan abad pertengahan ke pertanyaan filosofis mendasar yang diteruskan oleh filsuf abad ke-17 seperti Thomas Hobbes, Blaise Pascal, Rene Descartes, Baruch Spinoza, John Locke dan George Berkeley, yang merupakan beberapa nama terbesar dari filsafat abad ke-17.
Karya para filsuf abad ke 17 sangat mempengaruhi generasi pemikir berikutnya seperti Voltaire, Diderot, Rousseau, Montesquieu, Immanuel Kant, David Hume, Thomas Pain dan Adam Smith yang meletakkan fondasi untuk apa yang disebut Pencerahan, sementara banyak juga memainkan peran penting dalam perubahan politik yang luas yang terjadi pada abad ke-18 termasuk Revolusi Amerika dan Revolusi Prancis.
Para filsuf abad ke-19, meskipun sangat dipengaruhi oleh gagasan Pencerahan, memperkenalkan sejumlah konsep baru termasuk idealisme (aliran-aliran Jerman), utilitarianisme (Inggris), Marxisme, eksistensialisme, pragmatisme dan positivisme. Beberapa nama terbesar dari filsafat abad ke-19 termasuk Georg Wilhelm Friedrich Hegel, John Stuart Mill, Jeremy Bentham, Karl Marx, Friedrich Engels, Friedrich Nietzsche dan Auguste Comte yang juga dianggap sebagai pendiri sosiologi dalam disiplin ilmu modern.