Sabtu, 17 Mei 2008

Sosiologi Hukum


Sosiologi hukum adalah bidang studi beragam yang meneliti interaksi hukum dengan masyarakat dan tumpang tindih dengan yurisprudensi, filsafat hukum, teori sosial dan mata pelajaran yang lebih khusus seperti kriminologi . [ Lembaga-lembaga konstruksi sosial , norma-norma sosial , pemrosesan sengketa dan budaya hukum adalah bidang-bidang utama untuk penyelidikan di bidang pengetahuan ini. Sosiologi hukum kadang-kadang dilihat sebagai sub-disiplin sosiologi, tetapi hubungannya dengan disiplin akademis hukum juga sama kuatnya, dan paling baik dilihat sebagai studi lintas disiplin dan multidisiplin yang berfokus pada teorisasi dan studi empiris praktik-praktik hukum dan pengalaman sebagai fenomena sosial. Di Amerika Serikat, bidang ini biasanya disebut studi hukum dan masyarakat ; di Eropa lebih sering disebut sebagai studi sosio-legal. Pada mulanya, para ahli hukum dan filsuf hukum curiga terhadap sosiologi hukum. Kelsen menyerang salah satu pendirinya, Eugen Ehrlich , yang berusaha memperjelas perbedaan dan hubungan antara hukum positif, yang dipelajari dan diterapkan pengacara, dan bentuk lain dari 'hukum' atau norma sosial yang mengatur kehidupan sehari-hari, umumnya mencegah konflik dari mencapai pengacara. dan pengadilan.  Penelitian kontemporer dalam sosiologi hukum sangat berkaitan dengan cara hukum berkembang di luar yurisdiksi negara diskrit, yang dihasilkan melalui interaksi sosial dalam berbagai jenis arena sosial, dan memperoleh keragaman sumber (sering bersaing atau bertentangan) kewenangan dalam jaringan komunal yang ada kadang-kadang dalam negara-negara bangsa tetapi juga semakin bersifat transnasional. 

Sekitar tahun 1900 Max Weber mendefinisikan pendekatan "ilmiah" nya untuk hukum, mengidentifikasi "bentuk rasional hukum" sebagai jenis dominasi, bukan disebabkan otoritas pribadi tetapi otoritas norma abstrak.  Rasionalitas hukum formal adalah istilahnya untuk karakteristik kunci dari jenis hukum koheren dan dapat dihitung yang merupakan prasyarat untuk perkembangan politik modern dan negara birokrasi modern. Weber melihat hukum ini telah berkembang seiring dengan pertumbuhan kapitalisme.  Sosiolog terkemuka lainnya, Émile Durkheim , menulis dalam karya klasiknya, Divisi Ketenagakerjaan dalam Masyarakat bahwa ketika masyarakat menjadi lebih kompleks, badan hukum perdata terutama yang berkaitan dengan restitusi dan kompensasi tumbuh dengan mengorbankan hukum pidana dan sanksi pidana. [65] Sosiolog hukum terkenal lainnya termasuk Hugo Sinzheimer , Theodor Geiger , Georges Gurvitch dan Leon Petrażycki di Eropa, dan William Graham Sumner di AS.

Kamis, 08 Mei 2008

Sejarah (Awal) Indonesia

Sejarah Awal

Para cendekiawan India telah menulis tentang Dwipantara atau kerajaan Hindu Jawa Dwipa di pulau Jawa dan Sumatra atau Swarnadwipa sekitar 200 SM. Bukti fisik awal yang menyebutkan mengenai adanya dua kerajaan bercorak Hinduisme pada abad ke-5, yaitu: Kerajaan Tarumanagara yang menguasai Jawa Barat dan Kerajaan Kutai di pesisir Sungai Mahakam, Kalimantan. Pada tahun 425 agama Buddha telah mencapai wilayah tersebut.

Di saat Eropa memasuki masa Renaisans, Nusantara telah mempunyai warisan peradaban berusia ribuan tahun dengan dua kerajaan besar yaitu Sriwijaya di Sumatra dan Majapahit di Jawa, ditambah dengan puluhan kerajaan kecil yang sering kali menjadi vazal tetangganya yang lebih kuat atau saling terhubung dalam semacam ikatan perdagangan (seperti di Maluku).

Sejarah Indonesia dalam tulisan ini dimaknai sebagai catatan mengenai rangkaian peristiwa yang terjadi di kepulauan antara Benua Asia dan Benua Australia sebelum berdirinya Republik Indonesia.
Wilayah utama daratan Nusantara terbentuk dari dua ujung Superbenua Pangaea di Era Mesozoikum (250 juta tahun yang lalu), namun bagian dari lempeng benua yang berbeda. Dua bagian ini bergerak mendekat akibat pergerakan lempengnya, sehingga di saat Zaman Es terakhir telah terbentuk selat besar di antara Paparan Sunda di barat dan Paparan Sahul di timur. Pulau Sulawesi dan pulau-pulau di sekitarnya mengisi ruang di antara dua bagian benua yang berseberangan. Kepulauan antara ini oleh para ahli biologi sekarang disebut sebagai Wallacea, suatu kawasan yang memiliki distribusi fauna yang unik. Situasi geologi dan geografi ini berimplikasi pada aspek topografi, iklim, kesuburan tanah, sebaran makhluk hidup (khususnya tumbuhan dan hewan), serta migrasi manusia di wilayah ini.

Bagian pertemuan Lempeng Eurasia di barat, Lempeng Indo-Australia di selatan, dan Lempeng Pasifik di timur laut menjadi daerah vulkanik aktif yang memberi kekayaan mineral bagi tanah di sekitarnya sehingga sangat baik bagi pertanian, namun juga rawan gempa bumi. Pertemuan lempeng benua ini juga mengangkat sebagian dasar laut ke atas mengakibatkan adanya formasi perbukitan karst yang kaya gua di sejumlah tempat. Fosil-fosil hewan laut ditemukan di kawasan ini.

Terletak di daerah tropika, yang berarti memiliki laut hangat dan mendapat penyinaran cahaya matahari terus-menerus sepanjang tahun dengan intensitas tinggi. Situasi ini mendorong terbentuknya ekosistem yang kaya keanekaragaman makhluk hidup, baik tumbuhan maupun hewan. Lautnya hangat dan menjadi titik pertemuan dua samudera besar. Selat di antara dua bagian benua (Wallacea) merupakan bagian dari arus laut dari Samudera Hindia ke Samudera Pasifik yang kaya sumberdaya laut. Terumbu karang di wilayah ini merupakan tempat dengan keanekaragaman hayati sangat tinggi. Kekayaan alam di darat dan laut mewarnai kultur awal masyarakat penghuninya. Banyak di antara penduduk asli yang hidup mengandalkan pada kekayaan laut dan membuat mereka memahami navigasi pelayaran dasar, dan kelak membantu dalam penghunian wilayah Pasifik (Oseania).

Benua Australia dan perairan Samudera Hindia dan Pasifik di sisi lain memberikan faktor variasi iklim tahunan yang penting. Nusantara dipengaruhi oleh sistem muson dengan akibat banyak tempat yang mengalami perbedaan ketersediaan air dalam setahun. Sebagian besar wilayah mengenal musim kemarau dan musim penghujan. Bagi pelaut dikenal angin barat (terjadi pada musim penghujan) dan angin timur. Pada era perdagangan antarpulau yang mengandalkan kapal berlayar, pola angin ini sangat penting dalam penjadwalan perdagangan.

Dari sudut persebaran makhluk hidup, wilayah ini merupakan titik pertemuan dua provinsi flora dan tipe fauna yang berbeda, sebagai akibat proses evolusi yang berjalan terpisah, namun kemudian bertemu. Wilayah bagian Paparan Sunda, yang selalu tidak jauh dari ekuator, memiliki fauna tipe Eurasia, sedangkan wilayah bagian Paparan Sahul di timur memiliki fauna tipe Australia. Kawasan Wallacea membentuk "jembatan" bagi percampuran dua tipe ini, namun karena agak terisolasi ia memiliki tipe yang khas. Hal ini disadari oleh sejumlah sarjana dari abad ke-19, seperti Alfred Wallace, Max Carl Wilhelm Weber, dan Richard Lydecker. 

Berbeda dengan fauna, sebaran flora (tumbuhan) di wilayah ini lebih tercampur, bahkan membentuk suatu provinsi flora yang khas, berbeda dari tipe di India dan Asia Timur maupun kawasan kering Australia, yang dinamakan oleh botaniwan sebagai Malesia. Migrasi manusia kemudian mendorong persebaran flora di daerah ini lebih jauh dan juga masuknya tumbuhan dan hewan asing dari daratan Eurasia, Amerika, dan Afrika pada masa sejarah.

Jumat, 02 Mei 2008

Alus ni Sinuan Tunas tu Amang Inangna di na Laos Kehe tu Sikola

Ajar ni Amangna di Anakna na Laos Kehe tu Sikola

 

Ia bole amang sinuan tunas

Langka maho amang marguru tu sikola

Ulang humbaen song luas-luas

Tai ringgas ho amang marsipoda

Anggo panganon dohot abit

Uparkancitkon manjalaisa

Inda au nian makikit

Diho mangalehensa

Muda langka au manjala

Dapot au dua mera

Ugadis mai sada

Anso adong panabusi sira

Muda adong tuor nikopi

Dapot au dohot inangmu

Deba do i upajopi

Deba ambaen dio abit matomu

Muda nga dipangan tangkalon

Dapot kita tolu lungguk

Sada mai ugadiskon

Panabusi timbako dohot pusuk

Imale nian amang

Por nirohangku ho marbisuk

Ampot sogot mandokdok ma ulala pamatang

Anso ho doma ubaen usuk

Muda au sogot matobang

Inangmu pe nga be marnida

Da ami ma pasonang

Homa mamparkayahon kita

O… Nalobi Denggan Roa

Na umbege na upardokon on

Mangido au di Ita

Ita patorang ma pangaroai ni danak on

 

(Willem Iskander Nasution)

 

-----------------------------------------------------

 

Alus ni Sinuan Tunas tu Amang Inangna di na Laos Kehe tu Sikola

 

Inda ayah song poso ni onas

Langka ni ibana na laos kehe marsikola

Inda juo hubaen ayah song luas-luas

Tai ringgas ma ibana marsipoda

Panganon baya ni yah dohot abit

Uparkancitkon juo do mamakesa

Inda boto ayah ibana markancit

Mudape sakali tolu ari do u usa

Muda langka ayah manjala

Humsada dua mera pe inda dapot

Ulang boto da ayah mangaroa-roa

Angkon na halali do so dapot poda

Jarupe adong tuor ni kopi

Na dapot ayah dohot umak

Jarupe sude, ayah umak pajopi

Inda boto ibana ayah, umak-umak

Muda nga dipangan tangkalon

Dapot ayah umak do tolu lungguk

Inda boto ayah umak usangkal kon

Malungun do ibana rap marjuguk-juguk

U boto mada ayah umak

Por ni roha muyu au marbisuk

Jarupe ayah umak tongkin nai na juguk doma di hamak

Huboto mai nangkan na ibana do usuk

Jarupe da ayah madung matobang

Umak pe baya indaba marnida

Inda boto da ibana ayah manyonang

Angkon bisa do ibana parkayahon kita

O…. Nalobi Denggan Roa

Na umbege na hami pardokon on

Mangido ma hami di Ita

Markasehatan nian ayah umak kon

 

(Abdul Aziz Nasution)

Kamis, 01 Mei 2008

Disedot Sampai Pucat

bagaimana pabrik? mogok?

pecat! mesin tak boleh berhenti
maka mengalirlah tenaga murah
mbak ayu kakang dari desa

disedot
sampai pucat

Buruh-buruh - Wiji Thukul