Kadang pikiran kita suka melompat ke hal-hal yang sederhana tapi ternyata dalam. dalam beberapa hari ini, mungkin karena sedang berada di bulan Agustus, bulan kemerdekaan negara republik Indonesia, saya tiba-tiba terlintas pertanyaan: “Negara mana yang pertama berdiri sebagai negara?”
Pertanyaan ini terdengar mudah, tapi ternyata jawabannya tidak sesederhana
yang saya bayangkan. Setelah membaca dari beberapa sumber, saya menemukan bahwa
jawabannya sangat bergantung pada bagaimana kita mendefinisikan kata “negara”
itu sendiri.
Setidaknya, ada dua pendekatan utama yang bisa dipakai:
Jika kita menganggap negara sebagai entitas pemerintahan terorganisir
dengan wilayah, hukum, dan identitas politik yang jelas, maka jawabannya ada di
masa Mesopotamia.
Sekitar tahun 3500–3100 SM, di kawasan Sumeria (Irak bagian selatan
sekarang), berdiri Uruk, salah satu kota pertama yang bisa disebut sebagai
negara kota.
- Pemerintahan terpusat,
- Birokrasi,
- Hukum tertulis (misalnya Kode Ur-Nammu),
- Struktur sosial yang kompleks.
Karena itulah, banyak sejarawan menyebut Sumeria sebagai peradaban pertama yang membentuk negara dalam sejarah manusia.
Namun, jika kita memakai definisi negara modern seperti dalam Konvensi Montevideo 1933 (memiliki wilayah, penduduk tetap, pemerintahan, dan kapasitas menjalin hubungan internasional), maka jawabannya berbeda.
- Negara berdaulat tertua yang masih ada hingga kini,
- Memiliki pemerintahan sendiri sejak zaman Kekaisaran Romawi,
- Tidak pernah benar-benar dijajah secara resmi.
Dengan kata lain, San Marino adalah contoh negara modern yang paling tua usianya dan masih bertahan sampai sekarang.
Dari sini saya belajar, pertanyaan sederhana ternyata bisa membuka
cakrawala yang luas. Jawabannya tergantung dari sudut pandang kita:
- Jika berbicara awal mula peradaban manusia membentuk pemerintahan, maka Sumeria di Mesopotamia adalah jawabannya.
- Jika bicara tentang negara modern yang masih eksis sampai hari ini, maka San Marino lah pemenangnya.
Pertanyaan ini membuat saya sadar, konsep negara ternyata bukan sesuatu
yang statis, melainkan berkembang sesuai zaman dan cara pandang manusia.













