Tampilkan postingan dengan label puisi. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label puisi. Tampilkan semua postingan

Selasa, 15 Juli 2025

Air yang Tenang



Seperti air yang tenang mengusap tepi,
kau hadir bukan untuk menerjang,
melainkan menenangkan badai yang menghuni,
suara gaduh yang lelah dalam riuh terang.

Bukan gelegak yang kau bawa,
melainkan napas dalam dan sabar langkah,
mengalir, pelan namun pasti arahnya,
menuju cakrawala di ujung asa dan cita.

Kekuatanmu bukan dalam teriakan,
tapi dalam diam yang menyejukkan,
menyentuh hati yang karam dalam kebingungan,
membimbing jiwa pulang dalam pelukan ketenangan.

Biarlah dunia tergesa dan berseru,
kau tetap melaju, walau perlahan,
karena tujuan tak perlu gemuruh,
cukup aliran yang setia pada harapan.

Senin, 19 September 2022

Mencoba Hal Baru

Kemakmuran adalah milik orang yang paling cepat mempelajari hal-hal yang baru. Terbuka pada perubahan, mempelajari hal baru dan melakukan lebih dari sekedar peran. Begitu isi diskusi kami malam ini bersama teman-teman pecinta kopi malam.

Aku tahu, jika kekeuh mempertahankan ego dan tidak mau mempelajari hal baru, maka pola pikir hanya seperti itu-itu saja. Kelak suatu saat akan tertinggal dan tergerus habis.

Kejumudan mencuri rasa
Kucoba tuang sedikit sensasi
Dengan mencoba cara baru
Untuk selesaikan stagnasi hidup

Walau dalam kerangka
Adrenalin telah membuncah
Dopamin membanjiri otak
Capaian kebahagiaan coba kurengkuh

-Panyabungan, 19 September 2022-

Minggu, 28 Agustus 2022

Pandang Matamu


Entah mengapa, pandang matamu menenggelamkanku dalam rindu, seakan-akan aku terjatuh ke dalam lautan emosi yang tak tergambarkan. Setiap kali mata kita bertemu, getaran perasaan yang tak terbendung mengalir begitu deras. Rasanya seolah-olah aku terhanyut dalam pesona dan kehangatan yang ditawarkan pandangan itu. Dalam keheningan, hati ini berbicara dalam bahasa rindu yang tak terucapkan. Bagaimana mungkin sebuah pandangan bisa menyimpan begitu banyak makna, menyampaikan pesan-pesan tersembunyi yang tak bisa diungkapkan dengan kata-kata? Kecupan lembut rindumu menyentuh jiwaku, dan dalam keadaan ini, aku merasa seolah-olah hidup dan mati tergantung pada pandangan yang begitu indah itu.


Saat pandangan matamu menyapaku, dunia seolah-olah berputar lebih lambat dan menjadi satu-satunya hal yang ada di pikiranku. Tak ada yang lebih indah daripada merasakan sentuhan rindu di setiap tatapannya. Meskipun dalam keheningan, kita saling memahami tanpa perlu berkata apa-apa. Ketika kita terpisah, kurasakan kerinduan itu semakin mendalam, seolah-olah pandangan itu menjadi benang pengikat antara hati kita. Setiap hari menjadi perjuangan untuk menahan rindu yang semakin dalam, tapi pandangan itu juga menjadi sumber kekuatan untuk terus berjuang dan bersabar menunggu waktu bersama. Hingga suatu saat, aku tahu, pandangan itu akan berujung pada kebahagiaan yang tak terhingga, karena di dalamnya terdapat sepenuhnya makna cinta yang tulus dan abadi.

...

Pandang matamu tenggelamkanku dalam lautan rindu. Hingga kini, kedalaman deritaku tak kunjung terangkat ke daratan cintamu, Kasih.

Kala kutenggelamkan mataku ke dalam kedua matamu, aku melihat fajar yang dalam dan hari esok yang merdeka.

Aku juga melihat sesuatu yang tak kuketahui dan aku merasa semesta seperti berjalan antara kedua matamu dan mataku

Sabtu, 28 Mei 2022

Guyur Hujan Menghunjam Rindu


Tanpa rintik, hujan terus mengguyur..

Tanpa berniat untuk undur...

Menghunjam rindu yang tersadur..

Dalam bait sebelum tidur...

Selasa, 16 Februari 2021

Adamu Bahagia Buatku


Terkadang secangkir kopi suka menggodaku utk mengungkapkan isi hati yg bergejolak dan menyeruak keluar menyingkap gelap dan suramnya malam..


Tahukah engkau betapa pentingnya engkau ada..

Aku bagaikan kegelapan malam..

Betapa engkau laksana bulan yang ada utk meneranginya..

Aku bagaikan api yang membara..

Betapa engkau laksana air yang mendinginkannya

Aku bagaikan siang yang menyibukkan..

Betapa engkau laksana malam yg menenangkan..

Adamu adalah bahagia buatku..

Dan tiadamu hanya akan menjadi duka bagiku..


Minggu, 20 Desember 2020

Musikalisasi Puisi | Angin - A.A Widarta | Dinda Putri Dinata


Kadang hidup lebih seperti angin..

Datang dari belakang, membantumu melaju. 

Kadang dari depan, menghentikan langkahmu. 

Kadang dari samping, sekedar ingin menggoyahkan. 

Kadang dari atas ketika ingin buatmu tetap di tanah. 

Entah dingin ataupun hangat, entah kering ataupun lembab.
.
Seperti angin yang kau hadapi, jika ringan coba tuk dinikmati. 

Jika terlalu kencang, menepi sejenak. 

Sesekali dalam hidup membuat rencana ulang itu tak masalah.
.
@a.a.widarta

Selasa, 01 Desember 2020

Musikalisasi Puisi | Penantian di Beranda Hati - Khairul F. Sean


PENANTIAN DI BERANDA HATI

 

Siang ini

Kulihat dirimu

Melintas di depan mataku

Menembus hantaran surya

Nan redup terhalang mendung

Aih...!

Selarik cahya membias di wajahmu

Menyeruak ke relung hatiku

Seketika kehangatan menjalari tubuh

Tetapi itu hanya sekilas

Selebihnya sungguh membuatku terpesona

Kala kerling bola matamu membias indah di benakku

Lantas engkaupun berlalu

Setelah menuliskan cerita cinta di hatiku

Sayup-sayup

kudengar suara dari balik gempita sukma

Tunggu aku

Di beranda hatimu

Begitu katamu

 

By

Khairul F. Sean Nasution

Panyabungan, 26 September 2020


Sabtu, 14 November 2020

Musikalisasi Puisi | Corona - Nur Hayati


Berikan aku sedikit ruang

Aku ingin bernafas

Atau Aku akan terdiam kaku sendiri

Jangan sekarang

Aku ingin menikmatinya lebih lama

Sedikit saja

Dua atau empat puluh tahun lagi

Sini Aku akan menggandengmu

Kau yang mampu memisahkan tangan yang selama ini terulur erat

dan mengabaikan pelukan-pelukan hangat

Sekarang?

Aku bahkan tidak bisa mencium baunya keringatku ini

Karena kau telah datang

Kusambut dengan riang

Aku akan tetap berjuang

Agar kau hilang

Corona


- Nur Hayati - 


Jumat, 25 September 2020

Kuyakin Kebahagiaanku Sendiri

Aku memang tidak bisa banyak bicara..

Tapi kuyakin diam dan refleksi diri adalah sumber pencerahan batin.. 

Aku memang tidak punya kecerdasan dan kepintaran lebih..

Tapi kuyakin kemauan utk belajar teruslah yg akan akan meningkatkan level hidup.. 

Aku memang bukan orang berada..

Tapi kuyakin kemauan berbagi dan memberi sesuai kemampuan akan membawa rasa tenang di hati.. 

Aku memang bukan orang tanpa kesedihan..

Tapi aku tapi kuyakin dengan tertawa ku bisa mencipta kebahagiaanku sendiri.. 

Aku memang bukanlah penyair dan orang bijak..

Tapi kuyakin dengan dengan mengabaikan omong kosong org lain kubisa hidup tenang dan damai..


Rabu, 03 Juni 2020

Sebait Puisi Menunggu Kantuk

"Kenapa berpuisi lagi? Tidurlah. Istirahat." Begitu komentarmu melihat postinganku malam tadi.

"Iya. Ga pa2. Sebentar lagi ku akan tidur." kubalas pesanmu singkat sembari pikiranku terus berputar, mengkhayal, bergoncang ingin membuncahkan isinya.

Kutulis sebait puisi untuk menunggu kantuk..

Menguras kata kata keluar dari bak pikiranku yg sudah melimpah menggenangi akal..

Mengosongkan pikiran barangkali meringankan beban akal..

Agar ku terlelap dengan isi pikiran yang baru..

Bak pikiran akan kuisi dengan tetesan air akal yang segar..

bagai telaga berisi mimpi dan angan masa depan yang lebih baik..


(Panyabungan, 02/06/20 00.12)

Sabtu, 22 Februari 2020

Terjebak Penjara Rasa

sesaat kita bersama
ada rasa yang terbersit di hatiku
aku tak tahu apa yang terjadi padaku
binar matamu bagaikan penjara

alam pun terasa berbeda
ketika dunia punya cita rasa baru 
aku benar benar terjebak tanpa daya
namun tak ingin keindahan ini berlalu

sungai itu telah menghanyutkanku
dalam aliran gairah penuh suka
samudera itu telah menenggelamkanku
dalam pelukan harapan tanpa duka

Selasa, 15 Mei 2018

Selamat Menunaikan Ibadah Puasa Ramadhan 1439 H



Pala kehe tu tano ranto
Ulang lupa tano hasorangan
Pangidoan nami pe songoni juo
Mangido maaf sala dot hahurangan

Pala mancit ninna baya ulu
pandoit ni porkis pe ngadabe taraso
Songoni juo nian pangidoanku
Rap torkis nian iras sude napuaso

Pala malua ma sada orbo
Panjalakanna di saba rodang
Pala donok ma naron ari rayo
Ulang lupa mambagi lomang

Inda nida be indalu nami
losung nai pe madung do mago
saima hata sian ami
tu sudena selamat ma marpuaso

Selamat Menunaikan Ibadah Puasa Ramadhan 1439 H 

Rabu, 20 September 2017

Bagai Malam Tiada Rembulan


Kilau permata bagai dadu

Berjalan merunduk tika meniti

Disini ada cinta dan juga rindu

Hanya teruntuk kekasih hati

 

Bulan muharram telah datang

Tahun lalu tinggal kenangan

Lama merindu yang tersayang

Bagaikan pungguk tiada teman

 

Malam ini ikut pengajian

Betapa banyak teman bertemu

Tapi malam bagai tiada rembulan

Pabila tiada kabar darimu


Jumat, 12 Mei 2017

Sejenak di Sibolga

 



Senja di Sibolga

Di tepi laut Sibolga yang damai,
Angin berbisik, lembut bagai selendang permai.
Burung camar melintas di langit jingga,
Menyapa hari yang perlahan melangkah senja.

Air terjun jatuh gemuruh di lembah,
Menjadi simfoni alam yang indah.
Derap langkah kecil menyusuri pantai,
Menyaksikan cakrawala yang kian memeluk malam kelam.

Patung lumba-lumba berdiri gagah,
Melambai pada pelaut yang lelah.
Menyimpan kisah-kisah di tepian dermaga,
Tentang cinta dan harapan yang tak pernah sirna.

Senyum sahabat bercampur tawa riang,
Menghangatkan dinginnya angin yang datang.
Di antara keindahan yang tak tergantikan,
Persahabatan ini menjadi kenangan yang tak terlupakan.

Oh Sibolga, kau ukir kisah di hati,
Dalam pelukan sore yang penuh harmoni.
Kami tinggalkan jejak di pasir dan batu,
Tapi hatimu, tetap kami bawa selalu.

Sabtu, 01 April 2017

Merayakan Keheningan


Keheningan adalah proses bertumbuh

Dalam keheningan, benih bersembunyi dalam bumi

Dalam keheningan, sinar matahari turut menghangatkan

Dalam keheningan, berbagai unsur hara turut menumbuhkan

 

Keheningan adalah menemukan diri

Dalam keheningan, aku berdiskusi dengan pikiran sendiri

Dalam keheningan, aku menyatu dengan diri sendiri

Dalam keheningan, aku menemukan potensi diri sendiri

 

Keheningan adalah suatu kebebasan.

Dalam keheningan, ada kebebasan dari hiruk pikuk

Dalam kebisingan, ada kebebasan dari ruang hidup yang riuh

Dalam keheningan, ada kebebasan dari kesombongan dunia yang sibuk

 

Keheningan adalah seni menikmati hidup

Dalam keheningan,  ada ketenangan di setiap sudut malam

Dalam keheningan, ada kesanggupan berdamai dengan diri sendiri.

Dalam keheningan, ada kebahagiaan kebahagiaan dengan cara sendiri.

 

Keheningan adalah proses mencipta

Dalam keheningan, aku menemukan kesadaran

Dalam keheningan, aku memantapkan tujuan

Dalam keheningan, aku berjuang mewujudkan mimpi

Selasa, 10 Januari 2017

Sejenak di Pantai Pandan - Tapanuli Tengah

 



Senandung Senja di Pantai

Di tepi pantai yang membisikkan damai,
Gelombang menari dalam dekapan angin,
Langit jingga memeluk laut,
Menutup hari dengan keindahan yang abadi.

Tertawa bersama di ujung pasir,
Jejak kaki tertinggal menjadi kenangan,
Melompat tinggi, melawan waktu,
Mengejar mimpi dalam bayangan senja.

Langit perlahan memeluk malam,
Namun jiwa kami tetap menyala,
Ditemani debur ombak yang setia,
Menulis cerita yang takkan sirna.

Kawan, biarlah senja ini berbicara,
Tentang persahabatan yang tak terganti,
Dan pantai ini menjadi saksi,
Bahwa kita pernah merayakan hidup, bersama.

Senin, 11 Januari 2016

Sejenak di Pantai Binasi, Sorkam - Tapanuli Tengah


 Kenangan di Tepi Pantai

Di bawah langit abu-abu yang berangin,
ombak kecil menyapa pasir dengan lembut.
Tiga saudara melangkah tanpa beban,
menyulam cerita di bibir pantai yang sepi.

Di sudut lain, tawa pecah,
ditemani bayang-bayang pohon cemara.
Sebuah kamera menangkap momen abadi,
jejak kaki di pasir tak pernah kembali.

Kendaraan tua berteduh di antara pepohonan,
saklar kenangan dari perjalanan panjang.
Dan laut yang tenang menjadi saksi,
bahwa kebahagiaan tak harus mahal.

Hari itu bukan sekadar liburan,
tapi bab kecil dari sebuah kekeluargaan.
Angin, ombak, dan pasir pantai,
menjadi penjaga rahasia hingga akhir hayat.

Minggu, 02 Februari 2014

Semua Tujuan




Dari kedermawanan datanglah kekayaan;

kebahagiaan dari perilaku etis.

Dari kesabaran datanglah keindahan;

kemegahan dari usaha yang menggembirakan.

Melalui konsentrasi, datanglah kedamaian;

dari kebijaksanaan datanglah pembebasan.

Kasih sayang menyelesaikan semua tujuan.


—Nagarjuna, Precious Garland