Tampilkan postingan dengan label tips. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label tips. Tampilkan semua postingan

Senin, 05 Oktober 2020

Resesi dan Cara Menghadapinya

 


Kepala Badan Kebijakan Fiskal Kementerian Keuangan (Kemenkeu) Febrio Kacaribu memastikan Indonesia masuk ke jurang resesi tahun ini.

Resesi ekonomi 2020 menjadi momok menakutkan bagi dunia. Resesi menjadi ancaman besar yang sulit dihindari Indonesia imbas dari pandemi virus covid-19.

Apa itu resesi?

Dalam ekonomi makro, resesi atau kemerosotan adalah kondisi ketika produk domestik bruto (GDP) menurun atau ketika pertumbuhan ekonomi riil bernilai negatif selama dua kuartal atau lebih dalam satu tahun. Resesi dapat mengakibatkan penurunan secara simultan pada seluruh aktivitas ekonomi seperti lapangan kerja, investasi, dan keuntungan perusahaan. Resesi sering diasosiasikan dengan turunnya harga-harga (deflasi), atau, kebalikannya, meningkatnya harga-harga secara tajam (inflasi) dalam proses yang dikenal sebagai stagflasi. Resesi ekonomi yang berlangsung lama disebut depresi ekonomi. Penurunan drastis tingkat ekonomi (biasanya akibat depresi parah, atau akibat hiperinflasi) disebut kebangkrutan ekonomi (economy collapse).

 Apa yang harus dilakukan?

Dikutip dari laman Liputan6.com dan dari berbagai sumber, inilah hal yang harus dilakukan saat resesi melanda, apa saja ya?

Singkirkan utang

Bagian utama dari melindungi diri jika terjadi resesi adalah melunasi utang. Jika memungkinkan, segera lunasi semua utang. Namun jika tida, lunasi sebanyak yang Anda bisa. Utang tersebut di antaranya berupa kartu kredit, pinjaman, hutang medis atau jenis pembiayaan lainnya.

Saat resesi, tidak menutup kemungkinan akan kehilangan pekerjaan dan nilai investasi yang turun. Tentu Anda akan disibukan dengan pengelolaan keuang jika terjadi penurunan pendapatan. Oleh karenanya, tanggungan utang saat resesi bisa memperburuk kondisi keuangan Anda.

Pantau pengeluaran dan kencangkan anggaran

Langkah yang perlu dilakukan selanjutnya adalah memisahkan kebutuhan dari keinginan. Dengan cara ini, Anda akan lebih mudah menghemat uang untuk hal yang tidak penting. Mereka yang memiliki kesempatan untuk memotong pengeluaran akan lebih mampu menghindari kemunduran selama masa sulit.

Siapkan dana darurat berupa uang tunai

Saat resesi terjadi, mungkin akan lebih sulit mencari pekerjaan baru untuk menghidupi diri sendiri dan keluarga. Sehingga dana darurat perlu disiapkan untuk meghadapi segala kemungkinan.

Dana darurat berbentuk uang tunai penting dipersiapkan guna mencegah masalah keuangan. Pentingnya dana darurat ini akan terasa apabila terjadi kejadian yang tidak diinginkan dan membutuhkan biaya yang tidak sedikit.

Jadi mulailah untuk menjual barang yang sudah tidak digunakan. Serta berhenti membeli barang atau berlangganan layanan yang dirasa tidak terlalu dibutuhkan. Alihkan uang tersebut untuk dana darurat Anda.

Terus membangun jaringan

Untuk memastikan Anda terlindungi jika ekonomi turun, maka jangan lupa untuk terus membuat koneksi profesional baru. Misalnya, suatu ketika Anda datang ke sebuah acara dan memberi kartu nama ke seseorang. Bisa jadi orang itulah yang bisa membantu Anda terkait pekerjaan saat masa resesi. Bukankah kita tidak pernah tau siapa dan darimana bantuan akan datang? Oleh karenanya, teruslah membangun jaringan baru dengan orang lain.

Bisnis sampingan

Bisnis sampingan baik online maupun offline bisa membantu Anda untuk mendapat penghasilan tambahan atau bahkan tabungan. Kelebihan lainnya, pemasukan dari bisnis sampingan tersebut akan sangat membantu jika sewaktu-waktu harus kehilangan pekerjaan.

Mulai berinvestasi

Investasi merupakan tabungan jangka panjang. Investasi ini sama pentingnya dengan dana darurat. Jika dana darurat nantinya tidak bisa menutup kekurangan keuangan, tabungan investasi bisa digunakan. Daripada harus menjual barang-barang saat membutuhkan biaya, baiknya mulai alihkan uang tunai Anda untuk berinvestasi.

Anda tidak perlu panik ketika pasar saham mulai turun. Sebaliknya mengambil beberapa saham lagi dengan harga yang lebih rendah untuk mendapatkan keuntungan ketika segala sesuatunya mulai membaik lagi. Namun ingat, perhatikan terlebih dahulu kabar ekonomi terkini dan lakukan riset sederhana saat hendak memutuskan untuk berinvestasi.

Membangun aset intelektual

Selain mengelola keuangan, aset intelektual ini juga sangat berguna saat terjadi resesi. Saat Anda memiliki kemampuan lebih, baik dibidang yang sedang digeluti saat ini atau dibidang yang berbeda, akan sangat menguntungkan diri sendiri nantinya. Anda bisa memperoleh beragam kemampuan lebih dengan mengikuti kursus, pelatihan atau seminar.

Jumat, 17 Maret 2017

Cerdas Mengelola Keuangan


Apakah kamu pernah merasa heran dengan kondisi keuangan ketika melihat isi dompet di akhir bulan? Terus kamu bertanya pada diri sendiri, ke mana saja ya uang saya selama ini? Dengan penghasilan saya yang segini,  bagaimana ya caranya supaya dapat pemasukantambahan? Hal inilah yang sering terlintas di pikiran kita.

Kamu nggak perlu cari tambahan lagi. Dengan membuat catatan keuangan, kamu bisa mengelola keuangan dengan tepat.

Nah, ini cara sederhana dan efektif yang bisa membantu kamu untuk mengelola keuangan

Siapkan pena dan kertas secukupnya

Catat pengeluaran dan penerimaan uang setiap harinya

Buat kolom yang berbeda, misalnya kolom tanggal, keterangan pengeluaran, jumlah pendapatan, dan pengeluaran

Setelah itu jumlahkan setiap sebulan sekali agar kamu tahu keseluruhan jumlahnya

Itulah cara membuat catatan keuangan harian yang sederhana dan efektif. Semoga membantumu untuk mengevaluasi keuangan yang lebih baik lagi.

------------------------------------------------------

Dapatkan 7 Langkah Kunci Meraih Keberlimpahan Rezeki. Kunjungi link berikut http://edubisnis.net/dap/a/?a=2489&p=http://edubisnis.net/financial-freedom/


Jumat, 16 September 2016

Menulis Jurnal Bisa Mengubah Hidupmu (Serius!)



Kalau kamu sedang merasa hidup ini berantakan, kreativitas seret, atau tujuan-tujuan besar terasa makin jauh, mungkin ada satu kebiasaan sederhana yang bisa bantu kamu berubah: menulis jurnal.

Ya, hanya dengan selembar kertas dan sebuah pulpen, kamu bisa menciptakan ruang untuk lebih mengenal diri sendiri, menyusun ulang hidup, dan memantik ide-ide baru. Nggak percaya? Yuk, simak bagaimana catatan harian bisa jadi game changer dalam hidupmu.

1. Menulis Membantu Otak Menyimpan Informasi

Pernah nggak sih, habis baca buku bagus, terus pas mau cerita ke teman, malah nge-blank? Akhirnya cuma bisa bilang, “Udah deh, baca aja bukunya!”

Nah, ternyata menulis jurnal bisa bantu kamu menyimpan informasi penting dari apa yang kamu baca atau alami. Saat kamu mencatat ide-ide atau hal yang kamu pelajari, otak lebih mudah menyimpannya dalam memori jangka panjang.

Sebuah studi di UCLA bahkan menunjukkan bahwa mahasiswa yang mencatat dengan tangan mampu memahami dan mengingat materi kuliah lebih baik dibanding yang mengetik. Menulis tangan itu kayak kasih jejak langsung di otakmu.

2. Bikin Kamu Lebih Produktif

Ternyata refleksi sederhana sebelum tidur bisa meningkatkan kinerja harian hingga 23%. Serius.

Luangkan waktu 10-15 menit di akhir hari untuk menulis: Apa yang berjalan baik hari ini? Apa yang perlu diperbaiki? Apa langkah kecil yang bisa kamu lakukan besok?

Dengan menuliskannya, kamu bukan cuma mengingat, tapi juga merancang ulang hari esok dengan lebih sadar dan fokus. Nggak perlu panjang-panjang, yang penting rutin.

3. Kunci Pintu Kreativitasmu

Inspirasi sering datang tanpa permisi—tapi kadang juga mandek nggak karuan. Di sinilah jurnal bisa jadi alat untuk menghidupkan kembali imajinasi.

Cobalah menulis dengan tangan yang tidak dominan (kalau kamu kidal, pakai tangan kanan, dan sebaliknya). Ini akan mengaktifkan belahan otak kanan, bagian yang bertanggung jawab untuk imajinasi, intuisi, dan kreativitas.

Lebih jauh lagi, coba bawa buku kecil saat jalan-jalan. Menulis sambil berjalan di alam terbuka bisa membuka aliran pikiran yang segar. Dan kalau benar-benar mentok, lakukan teknik morning pages: menulis tiga halaman bebas tiap pagi sebelum melakukan hal lain. Bebasin aja, nggak usah dipikirin bagus atau enggak.

4. Turunkan Kadar Stres

Hidup penuh tekanan. Kadang dari masa lalu, kadang dari ketakutan akan masa depan. Tapi tubuh kita nggak bisa bedain mana yang nyata dan mana yang cuma di kepala—hasilnya, hormon stres kayak adrenalin dan kortisol dilepaskan seakan-akan bahaya itu nyata.

Menulis jurnal adalah cara untuk memutus siklus itu.

Douglas Polster, neuropsikolog olahraga, menyarankan teknik “30 menit tanpa sensor”—tulis semua unek-unekmu dalam setengah jam. Setelah itu? Selesai. Tutup bukunya, dan lanjutkan harimu. Ini cara yang efektif untuk meluapkan stres tanpa menyimpannya di tubuh atau pikiran.

5. Membantu Menyusun Prioritas

Kita semua punya 24 jam, tapi rasanya selalu kurang, kan? Dengan menulis jurnal, kamu bisa menjernihkan isi kepala dan melihat mana yang benar-benar penting.

Setiap pagi, tanyakan pada dirimu:

  • Pagi ini idealnya seperti apa?

  • Apa yang benar-benar ingin kucapai hari ini?

  • Tiga hal yang harus selesai hari ini apa?

Dengan menuliskannya, kamu bukan cuma membuat to-do list, tapi membuat arah. Hari-harimu akan terasa lebih tertata dan penuh makna.

Jadi, Siap Menulis Hari Ini?

Kamu nggak perlu jadi penulis profesional atau punya jurnal mahal. Cukup sebuah buku dan pulpen. Tak ada aturan baku—coret-coret, gambar, curhat, semuanya sah. Yang penting: tulis untuk dirimu sendiri.

Karena siapa tahu, lewat halaman-halaman itu, kamu sedang menulis versi terbaik dari hidupmu.

Selasa, 03 Mei 2016

Tips Sehat dan Bugar

Get Rich Slowly, salah satu blog keuangan terkenal, pernah memposting tentang bagaimana tips untuk menjadi lebih sehat dan bugar

Berikut saya ringkaskan tips-tips tersebut :


Aturan Makan Sehat

Makan sehat adalah sesuatu yang semua orang ingin lakukan, tetapi kita mengalami kesulitan karena godaan di rumah dan di tempat kerja dan di jalan. Jangan mencoba membuat perubahan drastis. Lakukanlah secara bertahap.

Aturan Makan Sehat # 1: Pilih satu atau dua hal untuk diubah terkait diet Anda, dan mulailah dengan itu. Setiap satu atau dua minggu, cobalah sesuatu yang sehat dan masukkan ke dalam menu harian atau mingguan Anda.

Aturan Makan Sehat # 2: Saat mengganti sesuatu yang buruk dari makanan Anda, gantilah dengan sesuatu yang lebih sehat dan enak.

Aturan Makan Sehat # 3: Hal pertama yang harus dihentikan adalah gorengan, makanan berlemak (seperti McDonald's) dan makanan yang terlalu manis (donat, cola, permen) dan makanan cepat saji lainnya. Jangan hentikan sama sekali, tetapi mulailah menghapusnya secara bertahap dan menggantinya dengan makanan yang lebih sehat dan enak (lihat dua aturan pertama).

Aturan Makan Sehat # 4: Makan dengan porsi lebih kecil dan lebih sering di siang hari . 

Aturan Makan Sehat # 5: Kemas camilan sehat untuk dibawa, dan rencanakan makanan saat Anda bepergian .

Aturan Makan Sehat # 6: Tetapkan tujuan jangka panjang, dan jangan mengharapkan hasil yang cepat.


Aturan untuk Berolahraga

Berikut ini adalah  bagi mereka yang ingin memulai program olahraga yang sehat.

Aturan Latihan # 1: Mulailah hari ini, dan lakukan apa saja untuk membuat Anda maju.

Aturan Latihan # 2: Berhentilah membuat alasan

Aturan Latihan # 3: Pakai sepatu dan keluarlah

Aturan Latihan # 4: Mulailah dari yang kecil dan perlahan

Aturan Latihan # 5: Biarkan tujuan Anda terpublikasi

Aturan Latihan # 6: Hadiahi diri Anda sendiri

Aturan Latihan # 7: Istirahat yang cukup

Aturan Latihan # 8: Berpikirlah positif.

Aturan Latihan # 9: Jangan hanya termotivasi oleh tujuan menurunkan berat badan. 

Aturan Latihan # 10: Jika Anda gagal, bangunlah, dan mulai lagi

Aturan Latihan # 11: Jika Anda bisa, dapatkan rekan latihan . Itu adalah motivator yang hebat. 

Aturan Latihan # 12: Selamat bersenang-senang ! Olahraga harus menyenangkan.