Minggu, 07 November 2021

Pertanggungjawaban Politik

Salah satu pertanyaan penting dalam sistem politik kita saat ini adalah tidak ada komunikasi dan/atau pertanggungjawaban politik antara legislatif/eksekutif yang terpilih dengan konstituennya.


Minggu, 24 Oktober 2021

Menyiapkan Pemilih Pemula

Ada hal esensial lain yang sesungguhnya perlu kita beri perhatian, yakni: Sudahkah kita siapkan para generasi Z dan milenial kita, yang 2024 nanti akan menjadi pemilih pemula?


Minggu, 17 Oktober 2021

Digitalisasi Politik

Hadirnya revolusi teknologi komunikasi dengan jaringan media sosial telah mengubah cara kita berinteraksi dan berkomunikasi.


Akses informasi semakin terbuka dan sirkulasi informasi pun semakin cepat.

Medsos akan menjadi salah satu penentu dalam konstelasi politik di 2024 mendatang, para politisi dituntut mampu menggunakan untuk maju dalam pertarungan politiknya, sebagai komunikasi dengan masyarakat.

Medsos menjadi salah satu bentuk media massa yang paling banyak diminati, karena sifatnya dalam penyampaian komunikasi lebih cepat dan penggunanya dapat saling berinteraksi.

Kehadiran internet & medsos dpt mengubah berbagai aktivitas manusia, termasuk politik saat ini, hingga bisa menjadi elemen komunikasi politik yang perangnya melampaui parpol & warga

Kondisi ini berbeda saat belum hadirnya medsos, para politisi menggunakan media konvensional seperti TV & media cetak, untuk menyampaikan pesannya kepada publik saat itu

Sejak kemunculannya, medsos menjadi alat kampanye terbukti efektif diberbagai negara, kemenangan Obama dalam pemilihan presiden Amerika Serikat thn 2008 menjadi contoh.

Kita harus mengakui betapa pentingnya medsos untuk mendukung perjuangan.

Sabtu, 09 Oktober 2021

Pencitraan yang Wajar

Pencitraan itu salah satu bentuk komunikasi politik yang wajar dilakukan. Ada ilmunya. Membutuhkan pengetahuan terhadap isu, membutuhkan penguasaan teknik komunikasi, psikologi massa.


Kalau ngawur, selain jadi bahan tertawaan juga jadi menyesatkan banyak orang.

Sabtu, 18 September 2021

Usut Pembunuhan 3 Harimau Sumatera di Aceh Selatan sampai Tuntas!


Kawan, kamu tahu gak, sekejam apa manusia itu pada hewan?

Tanyakan saja pada puluhan ekor harimau yang udah dibunuh manusia. Kasus terbaru, tiga ekor harimau ditemukan mati sampai membusuk karena jerat.

Konflik manusia dan harimau di Aceh tuh bukan cerita baru, Kawan. Empat tahun terakhir aja, udah ada 46 kasus. Dan yang jadi korban selalu sang harimau.

Sayangnya, kasus-kasus kematian harimau sumatera yang dilindungi ini sering sekali tidak terungkap pelakunya!

Ini adalah contoh buruk perlindungan satwa di Indonesia. Kesannya, para penjahat dapat dengan mudah terbebas melakukan aktivitas ilegal ini.

Itulah mengapa, semua pihak ikut mendesak Direktorat Jenderal Penegakan Hukum (Ditjen Gakkum) KLHK serta Kepolisian untuk mengusut kematian para harimau ini, memberikan vonis berat pada pelakunya, dan mempublikasikan kasus ini.

Sampai para pelaku pembunuhan tiga ekor harimau ini divonis berat, gak akan ada efek jera buat para pembunuh harimau lainnya di kemudian hari!

Manusia sudah terlalu sering merusak kehidupan dan ekosistem lingkungan. Pertama, kita sudah menghancurkan habitat para hewan. Kini, kita mulai membunuh mereka satu per satu.

Suara kita bisa jadi bukti kalau masih ada yang peduli, dan bahwa pemerintah harus lebih serius lagi dalam menanggapi kasus seperti ini.


Sabtu, 04 September 2021

Waktu yang Bermanfaat




Salah satu penggunaan waktu yang paling bermanfaat adalah diam bermeditasi, sambil mencari bimbingan dari dalam. 

Kita bisa mengalami saat-saat langka ketika sebuah ilham datang kepada kita. Saat kita tiba-tiba melihat sesuatu secara berbeda dari sebelumnya. Biasanya, bagaimanapun, kita mempelajari kebenaran tentang diri kita secara bertahap, dalam jangka waktu yang lama, dari introspeksi yang tenang. 

Kita semua bersifat spiritual, namun ada beberapa orang yang  telah belajar untuk memanfaatkan kekuatan yang lebih kuat yang berada di bagian spiritual diri kita sendiri. Semangatnya tidak riuh dan ribut. Berhubungan dengan spiritual kita, menuntut ketenangan dan kesendirian. 

Pastikan kita mendedikasikan sebagian dari setiap hari untuk memikirkan dan belajar, memikirkan dan merenungkan hidup kita. Pilih waktu dan tempat yang terbaik yang memungkinkan kita untuk melemaskan pikiran dan mencurahkan pemikiran kita untuk refleksi.

Sabtu, 07 Agustus 2021

Kebijakan untuk Kepentingan Rakyat

"Kursi pengetahuan ada di kepala sedangkan kebijaksanaan ada di dalam hati." - William Hazlitt

Kebijakan dibuat untuk kepentingan rakyat. Tapi lebih banyak kepentingan pembuat kebijakan telah membunuh rakyat.

Perang dan pemilu, keduanya sangat besar dan juga sangat kecil untuk dipikirkan dalam jangka panjang. Pekerjaan sehari-hari yang terus berlangsung, itu lebih penting." - Barbara Kingsolver

Kerja.. kerja.. kerja.. adalah yang terpenting.

Minggu, 25 Juli 2021

Menghargai Kehidupan

Ketika Aku mulai memikirkan hidup, Aku mulai menyadari bahwa Aku tidak akan hidup selamanya. Aku berada di dunia sekarang, tapi suatu hari Aku akan pergi. Adakah kehidupan sesudah kematian. Terkadang tidak adil rasanya kehidupan ini harus berakhir.

Aku berusaha untuk berpikir tentang hidup agar dapat melupakan bahwa Aku tidak akan hidup selamanya. Tapi itu mustahil. Begitu Aku berkonsentrasi pada kehidupan sekarang, pikiran tentang kematian pun juga turut memasuki benak.

Hal yang sama terjadi sebaliknya: hanya dengan membangkitkan perasaan mendalam bahwa suatu hari orang pasti mati, maka kita dapat menghargai betapa senangnya bisa hidup. Ini seperti dua sisi mata uang.

Kita tidak merasakan hidup tanpa menyadari bahwa kita nantinya harus mati. Sama mustahilnya bagi kita untuk menyadari bahwa kita harus mati tanpa memikirkan betapa menakjubkannya hidup itu.

Senin, 19 Juli 2021

Cinta adalah Hari Raya Kurban

Cinta adalah hari raya kurban, sedangkan sang pecinta, yang mendambakan agar diterima sebagai hewan kurban, merasa cemas jangan-jangan dirinya terlalu kurus dan tidak lagi cukup gemuk untuk dapat diterima sebagai kurban. Hal itu akan merupakan malapetaka, sebab pertumbuhan spritual dapat terjadi hanya melalui pengorbanan diri yang terus menerus dan dilakukan dengan penuh cinta.

Semoga kita dapat meneladani Nabi Ibrahim AS dalam hal keikhlasan berkurban.

Allaahu Akbar wa Lillaahilhamd. Selamat Idul Adha 1442 H. Mohon maaf lahir dan batin.

Sabtu, 10 Juli 2021

Kenapa Banyak yang Suka Es Kopi Susu?


Ada teman yang iseng bertanya mengapa kebanyakan pelanggan cafe itu lebih banyak memesan jenis es kopi susu dibanding dengan pilihan menu kopi lainnya.

Menurut analisis filosofis-filosofisan Saya sih alasannya begini..

Karena kopi itu sering mengingatkan kita pada sisi kelam hidup ini : "panas", "suram", dan "pahit"..

Untuk melupakan derita hidup yang kerap menerpa sehari-hari inilah pelanggan lopo kiranya memesan minuman yang lebih berkesan optimis dan menjaga harapan : Es Kopi Susu..

Walau pun ia kopi, tapi jelas, manis dan menyejukkan (halah.. hehe)

Kayaknya sih begitu....

Sabtu, 26 Juni 2021

Impermanence


Di hidup ini, segala sesuatunya “datang & pergi”. Tidak kekal. Impermanence.

Nyenengin-nyebelin. Ramai-sepi. Bertemu-berpisah. Gembira-sedih. Tertawa-menangis. Muda-tua. Sehat-sakit. Hidup-mati.

Saya tidak menolak impermanence, karena semakin ditolak semakin kita menderita nanti jadinya. Ku hanya bisa belajar menerimanya meskipun itu tidak mudah.

Jumat, 11 Juni 2021

Bondar ngada Gadu


Bondar baya ngada gadu
Naisuan di rodang-rodang
Pala bonggal baya ngada lalu
Ngada tartontang mata ni dongan..

Bondar baya ngada gadu
Panyiborangan ni siri-siri
Pala bonggal baya ngada lalu
Tudia doma au mambuang diri..

Rabu, 14 April 2021

Diklat Emergency Neonatus


Unit Personalia dan Diklat RSU Permata Madina Panyabungan mengadakan Diklat Internal Emergency Neonatus yang diselenggarakan pada hari Selasa-Rabu13-14 April 2021 di Aula Saung RSU Permata Madina Panyabungan dengan Pemateri dr. Bambang Herianto, MM.

Senin, 29 Maret 2021

Kebahagiaan Dimulai Dari Pikiran

 


Kebahagiaan tidak dimulai dari hubungan, liburan, pekerjaan… atau pilihan. Ia dimulai dengan pikiran kita dan apa yang kita katakan pada diri kita hari ini. Ingatlah tentang kebenaran ini. Dan ingatkan diri bahwa pelajaran terbaik mutlak yang kita pelajari dalam hidup adalah pelajaran yang kita pelajari berulang kali. Pikiran manusia membutuhkan banyak pengingat proaktif untuk beroperasi secara efektif.

Selasa, 09 Maret 2021

Milad

Ulang Tahun selalu mengingatkan pada kematian dan kegembiran yang dipaksakan...

Selasa, 16 Februari 2021

Adamu Bahagia Buatku


Terkadang secangkir kopi suka menggodaku utk mengungkapkan isi hati yg bergejolak dan menyeruak keluar menyingkap gelap dan suramnya malam..


Tahukah engkau betapa pentingnya engkau ada..

Aku bagaikan kegelapan malam..

Betapa engkau laksana bulan yang ada utk meneranginya..

Aku bagaikan api yang membara..

Betapa engkau laksana air yang mendinginkannya

Aku bagaikan siang yang menyibukkan..

Betapa engkau laksana malam yg menenangkan..

Adamu adalah bahagia buatku..

Dan tiadamu hanya akan menjadi duka bagiku..


Sabtu, 16 Januari 2021

Belajar dari Kekecewaan

Ntah sudah berapa kali mengalami rasa kecewa di masa lalu. Kadang rasanya usaha kita seperti tidak dihargai oleh orang-orang tertentu di sekitar kita. Namun, bagiku bukan berarti tidak ada  kesadaran dan pelajaran yang bisa diambil dari  pengalaman itu.

Rasa kecewa adalah bagian tak terelakkan dari kehidupan. Saat kita merenung tentang berapa kali kita telah mengalami rasa kecewa di masa lalu, mungkin kita merasa terbebani oleh perasaan tersebut. Kadang-kadang, usaha dan dedikasi kita tampaknya tidak mendapatkan penghargaan atau pengakuan dari orang-orang di sekitar kita. Namun, meskipun terasa sulit, penting untuk diingat bahwa setiap pengalaman membawa pelajaran berharga.

Ketika usaha kita tampaknya tidak dihargai oleh orang lain, ini bisa menjadi panggilan untuk merefleksikan tujuan kita dan alasan mengapa kita melakukan apa yang kita lakukan. Mungkin kita telah terlalu fokus pada pengakuan eksternal, sedangkan penghargaan terbesar seharusnya datang dari dalam diri kita sendiri. Kekecewaan ini bisa menjadi titik awal untuk lebih menghargai pencapaian pribadi kita, terlepas dari apakah orang lain mengakui atau tidak.

Di balik rasa kecewa, terdapat pelajaran berharga tentang diri kita sendiri dan dunia di sekitar kita. Kita bisa mempertanyakan apa yang dapat kita pelajari dari situasi tersebut: apakah ada kesalahan yang bisa diperbaiki, apakah ada cara untuk meningkatkan komunikasi, atau apakah kita perlu mengevaluasi harapan kita? Kekecewaan mengajarkan kita tentang daya tahan, ketekunan, dan kemampuan untuk beradaptasi dalam menghadapi tantangan.

Selain itu, pengalaman kecewa juga dapat membantu kita untuk lebih empati terhadap orang lain. Kita menjadi lebih peka terhadap perasaan mereka dan bisa memberikan dukungan yang lebih besar kepada mereka yang mengalami kesulitan serupa. Ketika kita merasakan sendiri betapa tidak menyenangkan dan menghancurkannya rasa kecewa, kita cenderung lebih berusaha untuk mencegah orang lain mengalami hal serupa.

Dalam menghadapi kekecewaan, penting untuk menjaga sikap positif dan terbuka terhadap pertumbuhan. Meskipun saat itu terasa sulit, ada banyak hikmah yang bisa diambil dari pengalaman-pengalaman tersebut. Jika kita mampu melihat jauh melampaui rasa kecewa, kita akan menemukan bahwa pengalaman itu adalah bagian tak terpisahkan dari perjalanan menuju pertumbuhan dan kedewasaan.

Akhirnya, setiap kali kita merenungi tentang berapa kali kita telah mengalami rasa kecewa di masa lalu, kita harus mengingat bahwa kehidupan adalah perjalanan yang penuh dengan puncak dan lembah. Kekecewaan adalah bagian alami dari proses tersebut, dan kita memiliki kekuatan untuk tumbuh dan belajar dari setiap pengalaman. Dengan sikap yang positif dan tekad untuk meraih pelajaran berharga, kita bisa mengubah kekecewaan menjadi batu loncatan menuju kesuksesan dan kesejahteraan yang lebih besar.

Minggu, 20 Desember 2020

Musikalisasi Puisi | Angin - A.A Widarta | Dinda Putri Dinata


Kadang hidup lebih seperti angin..

Datang dari belakang, membantumu melaju. 

Kadang dari depan, menghentikan langkahmu. 

Kadang dari samping, sekedar ingin menggoyahkan. 

Kadang dari atas ketika ingin buatmu tetap di tanah. 

Entah dingin ataupun hangat, entah kering ataupun lembab.
.
Seperti angin yang kau hadapi, jika ringan coba tuk dinikmati. 

Jika terlalu kencang, menepi sejenak. 

Sesekali dalam hidup membuat rencana ulang itu tak masalah.
.
@a.a.widarta

Jumat, 11 Desember 2020

Pilkada Usai, Kembali Urus Pandemi


Tahapan paling penting sekaligus paling ditunggu dalam Pilkada Serentak 2020, yakni pemungutan suara telah berlangsung. Kita patut bersyukur, tahapan itu terlaksana dengan lancar dan aman di tengah pandemi covid-19.

Kepada yang kalah, terima kekalahan dengan lapang dada. Tak perlu ada protes secara berlebihan, tak perlu melakukan unjuk rasa yang hanya akan membuka peluang tersebarnya virus korona. Kompetisi pilkada sudah selesai, saatnya kita semua kembali bersinergi menghadapi krisis multidimensi akibat pandemi.

Sabtu, 05 Desember 2020

Tak Sekadar Asa



Mengapa harus membayangkan sesuatu..

Jikalau asa hanya akan sekadar asa..

Ketika harap hanya tinggal harap..

Dan bermimpi hanya untuk sakit ketika tersadar..

Yang penting adalah menjadi..

Sejauh mana upaya berlaku..

Sebesar apa pengorbanan diri..

Agar mimpi berwujud nyata..

Jumat, 04 Desember 2020

Tawa dalam Kesempitan

"Manusia tertawa jika dia terjepit dalam situasi antara logika dan kenyataan yang berbenturan tanpa dia dapat menguasainya."

(Romo Mangun)

Ya. Hanya itu yang dapat dilakukan jika terjebak di antara dua keadaan kontras tanpa tahu harus berbuat apa untuk mengatasinya. Tertawa. Menertawakan diri dan keadaan. Sekadar penyembuhan diri dari kepeningan yang timbul atau ekspresi keputus-asaan karena tidak mampu mencarikan solusi penyelesaian masalah yang sedang dihadapi.


Selasa, 01 Desember 2020

Musikalisasi Puisi | Penantian di Beranda Hati - Khairul F. Sean


PENANTIAN DI BERANDA HATI

 

Siang ini

Kulihat dirimu

Melintas di depan mataku

Menembus hantaran surya

Nan redup terhalang mendung

Aih...!

Selarik cahya membias di wajahmu

Menyeruak ke relung hatiku

Seketika kehangatan menjalari tubuh

Tetapi itu hanya sekilas

Selebihnya sungguh membuatku terpesona

Kala kerling bola matamu membias indah di benakku

Lantas engkaupun berlalu

Setelah menuliskan cerita cinta di hatiku

Sayup-sayup

kudengar suara dari balik gempita sukma

Tunggu aku

Di beranda hatimu

Begitu katamu

 

By

Khairul F. Sean Nasution

Panyabungan, 26 September 2020


Kamis, 26 November 2020

Pembusukan Moral Negara


Pembusukan moral negara ini akan sempurna bilamana para pejabat dan institusi kenegaraan menyalahgunakan fungsinya dalam rangka melayani kepentingan para sindikat partikelir. Sekitar setengah abad lalu, Bung Hatta mewanti-wanti agar negara ini tidak jatuh ke tangan sindikalisme yang akan membuat republikanisme ini tersungkur di bawah kendali mafioso. Malangnya, drama demi drama yang dipertontonkan para pejabat publik dalam kaitan dengan masalah korupsi akhir-akhir ini mendekati kekhawatiran "bapak bangsa" itu, bahwa republik ini terjerembap oleh karena "merajalelanya sindikalisme". (Yudi Latif, Perspektif, Gatra Nomor 25 Beredar Kamis, 29 April 2010)

Senin, 16 November 2020

Melihat Cara Pandang Kelompok Pendukung Calon Bupati


Terkait dengan masa kampanye pilkada Madina, saya melihat pendukung petahana dan pendukung perubahan masih belum lepas dari kungkungan sudut pandang atau kacamata yg sama.. 

Masih sama-sama memiliki cara pandang yang mengutamakan kepentingan kelompok, bukan masyarakat secara luas..

Tidak adakah paradigma lain..?

Minggu, 15 November 2020

Pilih yang Terbaik di antara yang Baik


Saya membaca sebuah postingan seorang sahabat di media sosial berupa himbauan atu seruan terkait dengan Pilkada Madina. Sahabat ini menyeru agar masyarakat jangan memilih kandidat yang akan merusak Madina ke depan.

Pernyataan seperti tidak salah. Wajar saja mengingatkan masyarakat agar sadar bahayanya apabila salah pilih. 

Namun, pernyataan seperti itu juga dapat dinilai tendensius karena mengarahkan pikiran kita kepada pilihan-pilihan yg tersedia itu ada yg buruk dan bersifat merusak. Apakah benar kita berada dlm situasi seperti itu? Bukankah kita seharusnya saat ini sedang dalam keadaan harus memilih pilihan-pilihan yg merupakan para putra-putri terbaik di daerah?

Sabtu, 14 November 2020

Musikalisasi Puisi | Corona - Nur Hayati


Berikan aku sedikit ruang

Aku ingin bernafas

Atau Aku akan terdiam kaku sendiri

Jangan sekarang

Aku ingin menikmatinya lebih lama

Sedikit saja

Dua atau empat puluh tahun lagi

Sini Aku akan menggandengmu

Kau yang mampu memisahkan tangan yang selama ini terulur erat

dan mengabaikan pelukan-pelukan hangat

Sekarang?

Aku bahkan tidak bisa mencium baunya keringatku ini

Karena kau telah datang

Kusambut dengan riang

Aku akan tetap berjuang

Agar kau hilang

Corona


- Nur Hayati - 


Sabtu, 07 November 2020

Perang Pendukung Pragmatis

Bagaimana masyarakat bisa mempelajari dan memilih kandidat yg layak jika para pendukungnya lebih sibuk saling menyerang. Bukan dalam hal substansial yg berkaitan dengan visi dan program pula yg diperdebatkan, tapi malah saling menuding dengan berorientasi proyek. 

Apakah pertimbangan kita utk memilih hanya didasarkan pada keuntungan pragmatis kelompok semata?

Kamis, 05 November 2020

Indonesia Pulih dari Pandemi Covid-19 Tahun 2022?

Dari berbagai media massa baik cetak dan online beberapa hari lalu ada berita atau kabar yang cukup viral mengenai pandemi Covid-19, yakni Ketua Umum Palang Merah Indonesia Jusuf Kalla yang memperkirakan, butuh waktu hingga 2022 agar Indonesia pulih dari pandemi Covid-19.

Perkiraan kalkulatif Wakil Presiden RI dua Presiden itu didasarkan pada ketersediaan vaksin sekitar pertengahan 2021. Untuk keperluan vaksinasi, diperlukan waktu sekitar satu tahun untuk 70 persen populasi.

Mudah-mudah penyediaan vaksin ini berjalan lancar tanpa kendala apa pun. Agar kita segera pulih dari keadaan yang serba terbatas dan tak normal ini. 

Selasa, 03 November 2020

Toleransi yang Tidak Mudah

Dari luar negeri, dunia dibuat ramai karena pernyataan Presiden Perancis Emmanuel Macron terkait kartun Nabi Muhammad SAW. 

Indonesia turut mengecam pernyataan Presiden Perancis yang melukai perasaan lebih dari dua miliar umat Islam di seluruh dunia.

Kebebasan berpikir dan kebebasan kultural memang adalah satu hal yang harus dijunjung dengan sikap saling menghargai, toleransi dan damai.

Namun, mengharapkan kebebasan berpikir dan kebebasan kultural berjalan seiring dengan sikap saling menghargai, toleransi dan damai, tampaknya bukan hal mudah di Perancis yang mengagung-agungkan sekularisme (laicite).

Fakta bahwa peristiwa ini berulang adalah bukti ketidakmudahan itu dan dunia dipaksa menerima akibatnya.