Hari itu seperti biasa saya menjalankan tugas sebagai staf personalia di perusahaan. Langit pagi cerah, dengan angin sepoi-sepoi yang menghembuskan hawa segar. Saya sedang berada di depan pos security, memeriksa beberapa dokumen masuk ketika dia muncul. Wanita itu, dengan langkah mantap dan senyum yang hangat, datang membawa sebuah amplop cokelat berisi surat lamaran pekerjaan.
Penampilannya sederhana namun memikat. Dia mengenakan pakaian sopan dan bersih, memberi kesan rapi dan profesional. Matanya menatap langsung dengan kepercayaan diri, tapi ada kelembutan yang tersirat di sana. Ketika dia menyapa, suaranya terdengar ramah namun tegas, memecah keheningan pagi dengan nada yang menyenangkan.
“Selamat pagi, Pak. Saya ingin menyerahkan surat lamaran pekerjaan,” katanya sambil mengulurkan amplop tersebut.
Saya menerima amplop itu dengan hati-hati, memastikan untuk tidak mengabaikan setiap detail kecil. Sambil mencatat namanya dan nomor kontaknya di buku log, saya melirik sekilas ke arahnya. Ada sesuatu yang berbeda tentangnya. Entah bagaimana, aura yang dia bawa membuat saya merasa bahwa ini bukan sekadar pertemuan biasa.
“Terima kasih, Mbak. Kami akan menghubungi Anda dalam beberapa hari untuk wawancara,” ujar saya dengan nada formal.
Dia mengangguk dan tersenyum, lalu berlalu pergi. Tapi entah kenapa, langkahnya meninggalkan jejak di pikiran saya. Saya terdiam sejenak, memandangi amplop yang baru saja dia serahkan. Nama yang tertulis di sudutnya terasa begitu asing namun mengundang rasa penasaran.
Saat itu, saya tidak bisa memungkiri adanya perasaan yang perlahan muncul — ketertarikan yang belum bisa saya definisikan. Apakah ini hanya kebetulan belaka? Atau mungkin semesta sedang merencanakan sesuatu yang lebih besar dari apa yang bisa saya bayangkan?
Amplop itu menjadi lebih dari sekadar dokumen. Itu adalah awal dari sebuah cerita, sebuah jendela kecil menuju kemungkinan yang belum terungkap. Saya tidak tahu bagaimana semua ini akan berjalan, tapi satu hal yang pasti: hari ini, saya telah bertemu seseorang yang, entah bagaimana, menggetarkan hati saya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar