Terima kasih, April, atas hari-hari yang tenang untuk aku yang terlalu banyak cemas dan takut. Kau hadir seperti jeda, memberi ruang untukku bernapas dan menata ulang pikiran yang berserakan. Dalam setiap tenangmu, aku belajar bahwa kekhawatiran hanya akan memenjarakan, sementara keberanian untuk menerima adalah kunci pembebasan.
Terima kasih juga sudah menyadarkan aku bahwa untuk mencukupkan yang kurang, aku hanya perlu bersyukur. Dengan syukur, aku tak lagi terpaku pada apa yang hilang, melainkan menikmati apa yang masih tersisa. April, kau mengajarkan bahwa bahagia tidak selalu tentang memiliki lebih, melainkan merasa cukup dengan yang ada.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar